Tuding Tidung II
Rabu, Juli 06, 2011Rabu, 29 juni 2011
Bangun pagi gue tercengang melihat pantai bener-bener surut sesurut surutnya surut. Ganggangnya pada rebahan, koralnya keliatan, ikannya pada nyumput. Ck ck nah saat kaya gini, lo bisa banget jalan ketengah. Karena yang lain masih pada ngumpulin nyawa, tiba-tiba gue ngacir aja sendirian ke tengah pantai nikmatin suasana banget gue sendirian gini. Tenang. Gak lama, buntang nyusul dan kita jadi mainan lagi ngejar ikan. Oke kayak anak kecil banget gak sih?
Jam 8 pagi-an, kami packing dan siap ke tidung besar karena hari ini kami akan bersantai di tidung besar. Yihaaaaaa. Karena pantainya lagi surut, jalannya sih enak-enak aja nyusurin pantai tapi jadi gak kena cipratan air laut gitu. Haha jalan sekitar stengah jam kami sudah sampai di jembatan cinta lagi. Tapi kami gak langsung nyebrang, kami bergerak ke arah kanan dulu (kalau dari tidung kecil) disitu ada dramaga dan banyak ikannya. Kemarin waktu kami berangkat, disitu kami melihat sekumpulan abg yang memang lagi pada snorkeling disitu. Haha keren sih tempatnya, Cuma kayaknya agak dalem—buat gue. Disitu, kami bertemu dengan bapak-bapak yang lagi mancing ikan tapi enggak tau juga tuh ikan buat apa. Masalahnya ikannya bukan tipe tipe bisa dimakan gitu.
Selesai foto-foto, kami berangkat lagi menuju tidung besar. Akhirnya… peradaban men! Lo harus tau, di Tidung besar lagi rame banget karena ini musim liburan. Orang gak berhenti dateng. Pasti ada aja. Kami menuju basecamp alias warung nasi goreng cinta. Hehe kami mengambil space dibelakang warung yang menghadap ke laut. Jadi kami bisa menikmati pantai sambil minum kelapa muda yang harganya Rp 7.000,-. Cukup murah lah ya dan asli kelapanya bener-bener muda. Kalau mau pesen minuman dingin dan hangat juga ada, harganya juga gak mahal banget kok. Disini, harga makanan dan minuman biasanya jadi naik 50-100%. Wajar lah ya kan ongkos perahu kesininya aja udah berapa coy! Meskipun agak berat ngeluarin uang, tapi kalau udah pengen.. lanjut ajalah. Sesekali doang kan?!
Di tidung, kalau di pikir-pikir wisata yang menariknya ya wisata air jadi rugi banget kalau gak nyoba snorkeling dan berenang disini. Kalau canoing atau banana boat kan gak ngepas di katong yah, jadi yang cukup Cuma nyewa peralatan snorkeling aja. Haha untuk sewa alat snorkeling lengkap harganya Rp 35.000,- seharian, kalau kano itu perjam, kalau banana ya paling beberapa kali muter doang sampe jatoh.
Karena kami gak mau rugi tapi hasrat ingin liburan jalan, maka kami hanya menyewa 2 alat snorkeling yang dipakai bergantian. Hmm ini boleh ditiru boleh juga tidak tergantung pribadi masing-masing. Ah santai ajalah kami mah, yang penting semua nyoba. Giliran pertama, tentu aja indra dan hanif karena sebelumnya mereka yang jalan kaki ke ‘kota’. Entah mereka berenang dimana, yang jelas kami berempat para wanita menunggu diwarung. Waktu kami lapar dan bête, kami meutuskan unutk memasak indomie kuah pakai hi cook. Tapi karena apinya terlalu BESAR jadi kami harus menunggu hampir sejam. Karena kelamaan akhirnya, gue cemplungin aja tuh indomie sampai megar. Akhirnya tuh indomie jadi juga meski kemegaran yang penting halal. Ini ceritaku, apa ceritamu?
Sebaiknya, di tempat yang baru pertama kali lo kunjungi, lo harus tetap waspada. Itu tips gue. Jangan lengah, kalau lo ngerasa gak aman dan nyaman, mending pindah aja ketempat yang lebih nyaman. Akhirnya gue jadi porter tendem keril depan belakang. Awalnya keliatan cool tapi lama-lama kulemek. Berat boy. Asli ini bukan gaya-gayaan, tapi ini berdasarkan tips yang lo baca diatas tadi.
Kami pindah ke tempat baru, dibawah pohon pinus. Gue dan buntang izin jalan-jalan ke tumpukan batu koral yang sampingnya adalah laut dangkal dan depannya adalah laut biru. Keren. Airnya jernih. Lo bisa lihat makhluk apa-aja yang di dalem situ. Beberapa kali terlihat ubur-ubur yang kebawa arus ke dalam pantai tidung. Kami berdua sempat ngobrol dan bercanda-canda dengan anak-anak pulau tidung yang lagi pada main. Seru. Mereka lagi pada berenang gitu.
to be continued
0 komentar