Pages

  • Home
  • Contact
twitter instagram youtube

                   CERITAAKIT

    • Home
    • Review A La
    • _Kuliner
    • _Korean Drama
    • _Movies
    • _Books
    • DIY
    • Jurnal Perjalanan
    • Portfolio

     

    pengalaman open trip labuan bajo
    Labuan Bajo

    Ini adalah perjalanan kedua gue di usia yang baru. Apa bedanya? Enggak ada sih wkwk Tapi ini kayaknya jadi pengalaman Living on Board pertama kali. Tulisan ini ya berdasarkan pengalaman dan opini pribadi aja.

    Gue sudah lama banget pengin ke Labuan Bajo. Sayangnya, belum ada kesempatan dan niat menggebu banget sampai… gue nekatin ajalah nanya ke Mawar apakah punya rencana ke LBJ. Gayung bersambut, Maws pun mau berangkat. Sejak itu, kita survey akun-akun yang buka open trip untuk cari harga  terbaik ke Labuan Bajo.

    Tadinya, kami belum tahu mau berangkat kapan karena harus nyocokin jadwal buat cuti. Bayangkan dari Agustus, kita baru berangkat November. Sebenarnya sih ya ini menguntungkan juga karena jadinya bisa nabung wkwkw

    Operator Trip

    Kebetulan pas bulan Agustus itu Travelbuddies lagi promo untuk LOB 3 hari dengan harga 2juta. Setelah bertapa, wara-wiri nyocokin jadwal, akhirnya ketemu tanggal pas dan memutuskan untuk DP dulu.

    Ya, betul, booking open trip di sini bisa DP dulu, lalu pelunasannya seminggu sebelum hari H. Jadi, ya sudahlah kami bayar DP dulu untuk mengamankan harga promo padahal belum tahu dapat cuti atau enggak.

     

    Untuk realisasinya sendiri, gue dan Maws di sana dipandu tim kemanalagi ya. Pada dasarnya, tujuan LOB ini sama aja muter-muter Komodo. Jadi, ya nggak masalah juga sih sebenarnya ya.

    Day 1

     

    otw


    Bermalam di kapalnya memang baru Jumat (11/11), tapi kami memutuskan untuk berangkat satu hari lebih awal. Alasannya kalau nggak salah sih ya nyari jadwal dan harga tiket yang sesuai budget.

    Sebenarnya ada yang lebih murah pakai jalur transit, tapi males mikir jadinya pilih direct aja. Kami memang sengaja berangkat h-1 sebelum LOB untuk aklimatisasi (wkwk). Gak ding. Untuk ya siap-siap aja sekalian jalan-jalan dulu di sana sebentar.

    Kami berangkat dari Bogor ke Tangerang naik Damri. Boarding jam 9.35 WIB dan tiba di Bajo 13.05 WITA.

    Tips hemat:

    1. Kalau mau open trip, booking dari jauh-jauh hari pas momen promo kemerdekaan, promo akhir tahun, pokoknya pas promo. Rata-rata, untuk kapal AC standard tuh kisaran 2 – 2.5 juta. Kalau lebih dari itu mungkin kapalnya bagus bet kek kapal bajak laut.
    2. Kalau mau tiket pesawat yang lebih murah, bisa cari yang transit dulu sih. Pastikan untuk menyiapkan waktu yang agak lama. Pokoknya disesuaikan juga sama jadwal sailing-nya.
    3. Pasang alert Google Flight dengan memasukkan tanggal impian. Nanti bakal ada notif kapan ada harga termurah.

    Setibanya di Bandara Komodo, kami langsung dijemput oleh pihak hotel yang sudah dipesan sebelumnya. Sebenarnya transportasi di sini juga tampaknya lumayan banyak ya ada sewa motor, bemo, ojek. Bakal ada yang nawarin transportasi begitu keluar bandara. Untuk transportasi online, tidak ada ya, Bun.

    Kalau tidak mau repot, boleh langsung kontak hotel aja tanya soal transport. Pasti dilayani dengan baik.

    Setibanya di hotel, langsung check-in dan istirahat bentar terus keluar jalan-jalan di sekitar pelabuhan. Lokasi hotel kami memang dekat dengan Pelabuhan, kayak tinggal nyeberang jalan doang. Namanya Eco Tree O’tel.

    Nah, karena gue dan Maws enggak ada yang bisa ngendarain motor, jadi kami jalan kaki. Hahahahaha Tbh, agak sepi sih padahal kami jalan ya memang masih jam 3-an sih. wkwkw Atau mungkin orang-orang nongkrongnya di tempat lain kali ya.  

    Cuaca hari itu cerah walaupun ada awan mendung dikit. Namun, lautnya tetap kelihatan indah banget. Pada dasarnya, gue memang jarang ke pantai, jadi agak norak gitu lihat laut biru kinclong. Kayak… apa ya… bagus banget pemandangannya enggak kayak pantai Ancol. Yha. Gue nggak ada habisnya mengagumi Indonesia. Hidup seperti ini yang kuinginkan….

    Day 2

     

    Day 1 open trip Labuan Bajo

    It's time. Sarapan di hotel lalu packing dan siap menunggu jemputan. Jarak hotel dan ke Pelabuhan itu sesungguhnya memang dekat banget, tapi kalau bawa backpack ya lumayan juga sih.

    Sebelum naik kapal, kami nunggu dulu di Pelabuhan sampai semua orang yang ikut trip datang. Berhubung kami ikut open trip, jadi tentu saja kami sekapal dengan stranger. Sesungguhnya masih enggak nyangka ya akhirnya bisa sampai di sini dan berani ikut open trip kayak gini.

    Tbh, buat gue ikut open trip ini ya memang modal nekat. Sebagai manusia pemalu dan introvert, rasanya memang agak canggung bertemu dengan orang-orang baru. Beruntungnya, gue bisa beradaptasi walau agak kaku hehehe Niat gue waktu itu adalah nyari pengalaman, jadi ya apa pun yang terjadi ya sudahlah.

    Setelah semuanya kumpul, kami naik kapal kecil untuk ke kapal besar. Deg-degan juga nih tiga hari aktivitas di kapal semua.

    Di trip ini, gue dan Mawar bareng 7 orang lain dari berbagai daerah dan negara. Kebetulan, trip ini isinya cewek-cewek aja. Anyway, di kapal besar sudah tersaji welcome drink yang dingin. Enak banget habis panas-panasan bisa langsung nyegerin tenggorokan. 

    Kapal yang kami naiki ini namanya kapal VINI. Hari pertama ini langsung bagi kamar. Jadi, ada tiga kamar. Satu kamar bunk bed isi 4, 1 kamar queen bed + 1 bunk bed, dan 1 kamar queen bed. Memang apa adanya, tapi sudah ada AC jadi ya bisa ngadem.

    Habis itu, briefing sebentar lalu langsung makan siang di kapal. Asli. Makanan di kapal ini jauh melampaui ekspektasi gue. Selalu ada sayur, daging ayam, seafood, dan buah. Minimal selalu ada 3 macam lauk dan semua rasanya enggak gagal. Semua bumbunya berasa.

    Pulau Kelor

    Setelah makan siang, kami langsung menuju pulau Kelor. Asli. Kebayang enggak sih naik bukit jam 12 siang panasnya kek apa? Ya panas banget, Bun. Track-nya kayak bukit di Jawa, bedanya kering. Yang bikin pengin melambaikan tangan tuh karena cuacanya beneran panas banget. Enggak ada kanopi sama sekali, cuma ada pete cina (?) ya mana berasa, sisanya semak. Dahlah aku menyerah, enggak sampai atas banget wkwkw tapi tetep foto sih.

    Untuk perjalanan di Kelor, sangat disarankan pakai sepatu, jangan sendal cantik-cantik karena nantinya akan menyusahkan diri sendiri dan bahaya kepentok batu. Terus, jangan coba pegangan ke semak karena durinya bisa nempel dan susah ilang. Percaya aq ges.

    Kelor ini kayaknya memang spot pertama yang dikunjungi kalau ikut trip berlayar. Pemandangannya memang bagus, tapi jalanannya terjal berbatu. Kayaknya ya kalau nggak naik tengah hari bolong sih masih agak bersahabat dan nggak terlalu panasssss.

    Manjarite

    Habis dari Kelor, langsung menuju pulau Manjarite untuk snorkeling. Lucunya, dari 9 orang ini, enggak ada yang bisa berenang tapi semangat snorkeling. Hahahaha  Ya karena pakai pelampung, jadi aman lah.

    Hari pertama ini agak panik ya karena masih penyesuaian pake snorkle dan gimana supaya bisa mantap gitu 'berenang' nya.

    Kaget sih indah-indah banget coral dan ikan-ikannya. Ini enggak terlalu dalam, paling dalam 5 meter la. Gue sendiri cukup kesulitan ngontrol badan, tapi akhirnya menemukan cara yang oke biar bisa tenang. Hal pertama dan utama yang harus dikuasai pada saat itu adalah jangan panik.

    Nah, habis snorkeling, begitu naik kapal langsung dikasih jus dan snack lagi. Pada poin ini, kami sudah mulai berbaur dan ngobrol di deck atas. Angin-anginan dikit sambil gantian mandi. Oh, kamar mandi di kapal ni ada dua, jadi ganti-gantian ya, Bun. Tenang aja, tersedia air biasa, tapi irit-iritan juga ya. Intinya pakai seperlunya aja.

    Bat watching

    Semua kalong adalah kelelawar, tapi tidak semua kelelawar adalah kalong. Apa sih? Aku the lupa. Hahah Plis koreksi kalau salah.

    Menjelang petang, kapal terus melaju menuju pulau yang banyak kalong. Di sana, sambil sunsetan sambil nonton kalong keluar dari pulau. Banyak banget dan wah bagus sih, sunset di tengah laut sambil lihat kalong terbang. Pemandangan yang indah ditangkap mata tapi agak kurang kalau di kamera hp karena kalongnya jadi kayak ketombe hitam.

    Hari pertama berakhir begitu saja setelah makan malam karena ya mungkin masih capek dan harus siap-siap buat ke pulau Padar besoknya jam 5 pagi biar dapat sunrise.

    Terus bisa tidur enggak di kapal?

    Gue sih bisa soalnya minum obat. Kebangun karena AC mati aja. Kalau yang lain katanya masih agak kebangun-bangun karena belum terbiasa. Kapalnya enggak besar, jadi kalau diam ya terombang-ambing dan berasa banget. Biar enggak eneg, minum Antimo. Minum aja. Selain antimabok, juga biar tidur hahahaha

    Day 3

    Day 2 open trip Labuan Bajo



    Perjalanan ke Pulau Padar ini jauh, jadi pas tengah malam agak berisik karena kapal harus jalan. Sewaktu masih di kapal besar, sudah kelihatan kapal-kapal yang mau merapat ke Padar. Begitu sampai di Padar, ternyata ramai sekali. Hahahahahaha

    Kami rencana naik jam 5, tapi orang-orang sudah ada yang naik sekoci jam setengah lima.  Ketika semua orang berpikir takut antri lama untuk foto di atas Padar, maka yang terjadilah adalah kepadatan di jalur pendakian. Hahaha Semua orang punya pikiran yang sama supaya bisa dapat foto sunrise!

    Pulau Padar

    Wilayah Padar ini sudah masuk area TNK, jadi sebelum naik di-briefing dulu sama orang TN. Dikasih tahu apa yang boleh dan enggak boleh seperti merokok. Terus juga harus waspada karena ada ular ijo dan biru. Kebayang enggak ular ijo dan biru kek mana? Ya enggak tahu, soalnya enggak lihat papan informasi.

    Di Padar ini jalannya jelas karena sudah ada tangga kayu dan bebatuan. Hanya saja, di bagian atas tanjakan alami kerikil-kerikil gitu lah. Di bawah tuh ramai dan antre, tapi lama-lama ya seleksi alam juga.

    Track Padar jauh lebih bersahabat daripada Kelor. Ya naik Kelor tuh berasa banget beratnya. Padar juga berat, tapi jauh lebih lumayan. Padat, tapi friendly.

    Untuk dapat sunrise, harus buru-buru sih. Untungnya dapet dikit. Naik terus ke atas dan sungguh… indah banget pemandangannya. Ini Indonesia segini indahnya, gue sedang enggak mikir eksplor luar. Kalau kata Maws, ini mirip di NZ. Spot apa ya lupa namanya… 

    Padar ini ramai banget pas sunrise, tapi selesai itu ya sepi jalanannya. Nggak ada macet kayak pas naik di pagi hari. 

    Pink Beach

    Sehabis dari Padar, ke Pink Beach. Ini mah spot foto ya jadi apa yang dilakukan selain berfoto? Hahaha ya menikmati ombak di pantai aja…. Bagus banget, tapi sayang nggak lama di sana. Beneran yang cuma foto-foto aja.

    Manta Point

    Setelah dari Pink Beach, makan dulu ges. Kali ini menunya tetap beragam. Persiapan habis ini mau ke Manta point. Snorkeling lagi. Kali ini, kedalamannya sampai belasan meter. Jujur aja agak takut tapi penasaran.

    Warna lautnya upgrade banget dari Manjarite kemarin. Di Manta Point ini ya kita kan akan melihat pari manta. Di percobaan pertama, kami enggak ada yang lihat karena lama berdebat siapa yang mau turun duluan. Lautnya kelihatan gelap. Pakai pelampung sih, tapi tetap aja takut. Wkwkw

    Akhirnya pindah tempat dan belum beruntung lagi meskipun sekarang sudah agak berani nyemplung. Pindah tempat lagi dan kali ini enggak pakai mikir langsung berebut nyemplung Wkwkw Rasa penasaran ini memang mengaburkan rasa takut. Finally, lihat pari manta yang besar bet di laut. Ada yang lihat 1, 2, 3 pokoknya ya beragam.

    Puas banget karena berhasil mengalahkan rasa takut dan karena berhasil lihat manta. Seru sih.

    Taka Makasar

    Dari Manta Point, kami kembali ke kapal besar lalu ke Taka Makassar buat leyeh-leyeh biasa dan berfoto. Saat ini, sudah mulai makin akrab dikit-dikit bercanda terus. Setelah puas di sana, balik ke kapal dah siap jus dan snack lagi. Sebetulnya, nggak usah takut kelaparan sih. Di sini kebutuhan pokok makan tiga kali sehari benar-benar terpenuhi. Sarapan, makan siang, makan malam.

    Kalau yang doyan nyamil, mungkin bisa bawa camilan dari darat. Untuk teh, kopi, buah-buahan juga tersedia di kapal.

    Anyway, karena ini malam terakhir, beberapa ada yang ngobrol sampai malam. Enggak malam banget sih, tapi cukup malam ges. Aktivitas padat seharian ini kebanyakan main air jadi berasa kali ya capeknya.

     

    Day 4

     

    Day 3 open trip Labuan Bajo

    Last day nih.

    Kanawa

    Sarapan roti lalu ke Kanawa untuk snorkeling. Di sini ikannya banyak banget, manusianya juga banyak. Hehehe foto-foto under the sea gitu ceritanya, tapi fotoku jele karena banyak partikel jadi kurang jernih. Haha

    Di sini ya seperti biasa sesi foto-foto di jembatan. Enggak terlalu lama di sana, balik ke kapal. Mandi, makan, dan packing. Berpisah deh.

    Kami semua berpisah di pelabuhan Bajo. Ada yang melanjutkan pulang ke daerah masing-masing, ada yang stay di Bajo.

    Kesan

    Overall, nice experience banget la untuk pertama kali ikutan open trip beginian. Gue enggak tahu ya bakal nyoba lagi atau enggak, tapi ini jadi pengalaman yang berkesan banget. Hadiah ulang tahun dari aku untuk diriku. Wkwkw

     

    Teman perjalanan di Labuan Bajo dengan KM VINI

    Ada beberapa tips kalau mau liburan LOB ke Labuan Bajo:

    -       Bawa sunscreen wajah dan badan itu harus

    -       Bawa multicord buat nge-charge

    -       Sandal dan sepatu yang nyaman

    -       Topi yang nyaman

    -       Kacamata anti UV

    -       Baju renang biar cepat kering

    -    Bawa jajanan secukupnya aja buat di kapal karena kalau makanan berat dah pasti dapat. 3x sehari. Perbaikan gizi banget.

    -       Banyak minum air putih

    -       Bawa windbreaker

    -       Antimo atau obat anti mabok

    -       Salon pas gel buat kalau pegal-pegal

    -       Kalau sudah pusing, minum Antimo

    -       Gak usah bawa air mineral karena sudah disediakan, tapi kalau misalnya mau minuman berasa ya bawa sendiri ya

    Apalagi ya, guys? Nanti kutambahin lagi deh kalau inget. Untuk total pengeluaran, paling hemat bisa ditekan sampai 7jutaan, tapi maksimal juga nggak bakal lebih dari 10juta. Ini kondisi open trip, trip bersama teman jadi sharing cost untuk makan dan penginapan. Terus juga penginapannya biasa aja, bukan yang hitz. Oh iya, always ya di mana pun pokoknya kalau beli oleh-oleh jangan di dekat bandara ges kecuali kalau kepepet.

    Suatu hari nanti, pengin sih ke Bajo lagi. Semoga ada kesempatan dan rejeki untuk tur overland-nya. Aamiin

    Doakan aq supaya bisa keliling Indonesia yak. hahaha

    Continue Reading

    cerita mwb 2022 k


    Mizan Writing Bootcamp 2022 adalah pengalaman pertama gue lolos jadi finalis (ceritanya 50 besar gitu) dalam sebuah kompetisi menulis fiksi—atau menulis secara general. Gue jarang banget ikut kompetisi karena intuisiku bilang… enggak usah. Kalaupun ikut ya udah ketauan lah ya gak pernah lolos. Hahaha

    Jadi, suatu hari di bulan April ada pengumuman di Rakata soal Mizan Writing Bootcamp 2022. Setelah itu pararel pengumuman gimana cara pendaftaran, seleksi, dan pembicaranya. Saat itu, gue tahu kalau harus nyoba ikut meskipun masih bingung menginterpretasikan tema “A Closer Look”. Kayaknya baru mulai agak paham arahnya setelah dengan Space—sorry gue short memory syndrome, lupa jelasnya gimana. Pokoknya interpretasi gue sih berarti fokus ke internal konflik.

    Beberapa hari setelah itu, gue fokus bengong mikirin premis dan sinopsis. Sejujurnya gue gak biasa bikin begituan. Biasanya, gue bikin kalau diminta buat submit ke platform berbayar tapi itupun biasanya cerita utuhnya udah ada. Iya, proses gue emang kebalik T.T

    Saat itu, kayaknya gue juga udah tau kalau lagi mau belajar full-stack DM jadi mau gak mau harus memaksa diri menyelesaikan itu premis dan sinopsis secepat mungkin karena kalau ditunda dah pasti gak akan fokus. Submit secepat mungkin, lalu lupakan. Akhirnya, gue luangkan waktu untuk brainstorming.

    Gue coba buka bank ide, corat-coret ini-itu, bengong, bongkar-pasang ini-itu sampai akhirnya gue memutuskan untuk bikin dua premis. Tadinya mau satu, tapi firasat gue yang satu terlalu ‘banyak kebetulan’ dan ah itu mah curhatan gue banget. Gue tahu nulisnya bakal susah karena harus memaksa merasakan perasaan yang ah males banget gue inget. 

    Coret Harapan

    coret-coretan gue yang gak jelas

    Long story short, gue kan punya daftar manifestasi ya di jurnal. Isinya kebanyakan sih keinginan, tujuan, harapan, cita-cita dll. Dengan kepilih beginian, gue ternyata berhasil coret satu nomor dari daftar itu. Wkwkwkw Memang gue nulis gak spesifik sih jadi hahahaha ya B aja.

    Sebenarnya, gue gak nyangka kalau bisa terpilih masuk dalam 50 besar. Sebuah pencapaian di tahun 2022 yang waw sekali. Kenapa gak nyangka? Gue bukan siapa-siapa di dunia platform online, lone wolf, gak aktif di komunitas apa pun, pembaca pun gak banyak-banyak amat, pokoknya kalau bandingin hal-hal yang kelihatan di dunia… ya gak kelihatan.

    Jadi, pas kebetulan buka grup rame-rame karena pengumuman, ya gue ikutan buka Instagram. Gue terkejut dong sampe pos di twt nanya itu bener apa bukan, nanya ke Miminnya bener apa gak. Ya lau lihat aja dong itu banyak nama yang aktif di dunia platform bahkan yang dah tembus cetak penerbit mayor. Gue yang remah rengginang begini ya kaget laaaa. Manusiawi banget. Pertama kali ikut beginian kok hoki…..

    Gue belum tahu premis mana yang lolos jadi gue sok-sokan aja kalem. Padahal in real life gue mondar-mandir terus ketawa-tawa kek orang bego. Ya memang tidak menyangka. Grup Mizan cuy. Kagak ada kebayang sama sekali lho. Jadi memang sebuah kejutan. Untung sih pas lagi WFH jadi gak heboh sendiri di kantor.

    Mungkin kalian bertanya-tanya, “Ah, asaan kagak ada nama lu di list 50 besar.”

    Ya memang, gue daftar pake nama pena. Bukan sebuah rahasia yang super rahasia banget, beberapa teman tahu kok nama itu, tapi yang gak tau ya gak perlu dikasih tau juga hahaha Jadi, memang tidak banyak woro-woro. Gue sampe ss terus nanya itu nama pena gue beneran atau bukan saking gak percayanya. Mau excited tapi ternyata bukan kan malu yak, jadi yaudah tahan dulu sampai dapat email. Dan ternyata benar itu nama gue.

    Begitu tau judul ceritanya, jujur nge-blank. Gue lupa itu cerita yang mana pula. Satu gue bikin sehalu mungkin dan terlalu banyak kebetulan. Satu lagi ya halu juga tapi masih agak realistis dikit. Gue sempat khawatir si superhalu yang kepilih, untungnya sih enggak. Ngebayangin harus hulis superhalu tapi nyata tuh bikin stress. Ingat, fokusku konflik internal. Gue harus masuk ke kepala tokoh utama, merasionalkan semua pilihan dia, dll. Yang menurut gue lebih susah daripada yang satunya. Ternyata ya sama aja sih susahnya. Bedanya, karakter di cerita kedua ini udah terbentuk dari lama di kepala gue. Jadi, gue tinggal merajut dan ‘manggil’ mereka lagi.

    Upaya tidak menyabotase diri sendiri

    Habis terkejut, lalu gue sibuk mikir what to do next yang artinya apa pun yang terjadi gue tetap harus menulis. Masalahnya, gue cepet lupa dan saat itu gue lagi ngerjain naskah lain. Bisa paralel, tapi gue sudah memutuskan untuk gak pararel supaya tetap waras dan bisa kerja normal. Pokoknya saat itu gue bingung karena kerjaan di kantor lagi ribet, ikut 2 kelas bootcamp, tambah lagi bootcamp ini.

    Jujur aja, Mei – Juli itu kalender gue kayaknya padat banget. Biasanya gabut, jadi kerasa banget agak kewalahan mikir yang mana dulu yang mesti dikerjain karena semua hal yang gue lakukan itu sangat berarti untuk growth-ku. Growth banget nga tuh……

    Gue enggak terlalu ambisius sampe ujung banget, tapi yang penting berusaha dulu aja jalanin apa yang mesti dijalani. Susah sih karena sebetulnya satu sisi mau tetap begini-begitu, tapi semesta kayak… oh tidak bisa, cingu. Ini tuh bagian pelajaran yang datang berulang. Gue dikasih kesempatan dan biasanya akan menyabotase diri sendiri. Pelajaran yang gue maksud di entri karmic lesson kemarin. Kali ini, gue gak bole gitu. Akhirnya yaudah dijalani aja. Kalau gue menghindar lagi, yang ada nanti ngulang lagi pelajarannya. Capek kan. Yaudah jadi jalani aja.

    Hal-hal yang tidak nyaman gue lakuin tapi berhasil gue lakuin: buka gembok Instagram, reach beberapa temen minta vote biar gak ngenes. Wqwq

    Orang yang kenal dekat sama gue mungkin dah pernah denger kalau mimpi gue suka ada artinya. Kalau gak ya berarti gue gak cerita kali ah. Intinya, yaudah. Hahaha I tried, gak gagal lho… Cuma belum berhasil lanjut aja hahaha Perasaan kecewa sudah pasti ada, tapi ya wajar namanya juga manusia. Kayaknya sih memang bukan waktunya, jadi yaudah wkwkw     



    Aku kembali ke kehidupanku lagi yang kayak biasa. Semua bootcamp selesai dan akhirnya aku bebassssssss.

    MWB 2022

    Soal kelas dan materi di MWB 2022 ini cukup membantu banget sih. Personally, gue suka materi pas Kak Windy, Uda Ivan, dan Kak Theo. Selaras dengan yang kubutuhkan dan kuinginkan. Bukan hanya menulis fiksi, tapi lebih ke pertanyaan personal yang kebetulan banyak bisa kejawab melalui pertanyaan orang lain. Hahaha Anyway, gue ini slow, bukan tipikal yang satset mikir. Prosesnya panjang. Kalau gue nanya, berarti sudah lewat proses itu.

    Gue suka materi-materi yang disampaikan karena pada dasarnya memang senang mendengar jadi seru aja dengerin penulis dan orang-orang industri ngomong. Selalu menarik mendengar cerita dari orang-orang di industri dan tentu aja jadi nambah pandangan baru. Ditambah lagi bantuan catatan dari kakak-kakak di grup 50 besar itu.

    Gue mau berterima kasih ke tim Rakata atas kesempatan yang sangat berharga ini. Gue percaya orang-orang yang gue temui dengan sengaja atau gak sengaja di dunia gue sekarang ini pasti ada artinya. Kalau sekarang belum paham tujuannya apa ya enggak apa-apa, mungkin lain kali bisa lebih paham. Hahaha Terima kasih juga untuk diriku, teman-teman pembaca, temanku beneran, dan semua makhluk di bumi ajalah. Tanpa kalian semua, enggak akan ada postingan ini.

     

     

    Jiwa kompetitif gue tuh kayak gak terlalu ada sebenernya. Ada tapi mungkin orang yang bisa nilai segede apa. Kalau gue sih ya tidak merasa. Hahaha Sekian dulu curhatanku yang isinya gak jelas.

    Mari bernyanyi, que sera sera, whatever will be will be~~     

    Ceritanya akan tetap gue selesaikan kok, cuma ya gatau kapan selesainya... heheheheh                

    Continue Reading

    Enggak mengherankan kalau gue tiba-tiba bahas astrology, numerology, atau apa pun yang super random karena emang dasarnya ingin tahu ini-itu. Beberapa bulan ke belakang, gue emang kayak ingin tahu soal Vedic Astrology, West Astrology, dll. Jadi, seperti rakyat jelata pada umumnya gue mulai dengan coba-coba pakai calculator penghitung astrology yang lu masukin data terus nanti hasilnya langsung keluar.

    Sejujurnya, gue kurang paham apakah akurat atau enggak (karena jam kelahiran gue gak terlalu percis soalnya emak gue lupa), tapi beberapa hal di Vedic memang kayak menjelaskan kenapa hidup gue jungkir balik terus. Dan ada beberapa hal lain yang prediksinya tepat. Gak akan gue bilang apa soalnya kita gak kenal, ges. Hehe

    Anyway, segitu dulu soal kekepoan gue soal vedic.

    Lanjut lagi bahas yang lain. Salah satu frasa berulang yang sering gue lihat ini berkaitan dengan karma. Karmic lesson dan karmic debt. Sebelumnya, gue pernah baca bukunya Sadhguru yang Karma (A Yogi’s Guideto Crafting Your Destiny) dan lumayan banyak penjelasan soal Karma. Apakah gue mengerti? Ya abis baca doang dikit nempel, setelahnya ya lupa isinya ☹

    Jadi, gue juga gak bakal bahas karma itu apaan sih. Baca ajalah bukunya biar paham, kalau gue yang nulis ulang malah sesat soalnya gue juga belum paham-paham amat.

    Karmic Lesson

    Ketika gue sering ketemu dengan frasa ini, gue tuh penasaran maksudnya apa. Apakah maksudnya berarti hal yang harus gue pelajari di masa kini karena masa lampau gak dapet? Gimana sih penjelasannya?

    Ini penjelasan dapat langsung setelah googling. Kira-kira begini:


    Selesai baca itu, gue langsung, “Hah? What?”

    Apa yang ditulis di sana tentang Karmic Lesson sampe bikin mikir. Gue memang punya banyak isu dan situasi berulang yang terus terjadi lalu gue enggak memanfaatkan itu dengan baik dan maksimal. Kek enggak belajar dari masa lalu banget. Terlepas dari konsultasi ke professional—yang tentu saja gue lakukan—tapi ini kayak cara cepet buat tahu isu apa yang mesti dijalani lalu diperbaiki.

    Contohnya, dari hasil kalkulator, ternyata gue punya karmic lesson nomor 6 & 7. Setelah gue baca penjelasannya, gue merasa kok sama sih dengan yang sedang gue perbaiki dan alami terus saat ini? Sebelum baca tentang karmic lesson itu, gue memang sedang mencoba memperbaiki diri dan hubungan ke sesama manusia (susah banget). Selain itu, gue juga baca beberapa buku self-help meskipun bacanya kayak keong. I did try kok, beneran.

    Gue merasa dengan memadukan pengetahuan ini, lalu tambah refleksi dan journaling, gue bisa mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Sedihnya, itu memang belum gue lakukan dengan maksimal, tapi akan kucoba mendalami perasaan diri sendiri. Memang lebih mudah diucapkan atau dituliskan daripada dilakukan beneran ges.

    Ternyata, gue males nulis panjang. Ya sudah, kalau penasaran mau coba tahu karmic lesson apa di dalam kehidupan lau, bisa dicoba pakai calculator karmic lesson.

    Pesan terakhir, kalau abis baca-baca begini, you juga harus sadar ya biar bisa tahu mana yang mesti kamu pikirin, mana yang enggak. Mana yang mau diseriusin, mana yang enggak. Soalnya nih, hanya kamu yang kenal diri kamu dengan sebenar-benarnya.

    Karmic lesson dan trauma ini juga boleh dibaca sih biar jadi bahan overthinking berikutnya. hehehe

     

    Continue Reading


    Memasuki usia 30 yang gak kayak manusia sepantaran lain tentu aja bikin hati sedikit gelisah. Gue udah gelisah sejak tahun lalu, pas diingatkan kalau saat itu gue udah di penghujung kepala dua, gue mulai agak panik. Gue sempat meratapi nasib yang berasa kok gue belum ada apa-apanya dibandingkan dengan orang lain yang sepantaran, ya? Gue juga sempat mikir seberapa lama gue buang-buang waktu menghabiskan hari gue tanpa melakukan hal apa pun?

    Ternyata, perasaan itu wajar. 

    Hal yang gue pikirin saat itu: Mau jadi apa ya gue di usia 30 nanti? Apa yang akan berbeda dibanding saat usia 20? Apakah gue harus benar-benar bersikap layaknya orang dewasa? Emang dewasa itu kayak apaan sih?

    Gue bahkan sempat Googling gimana cara menghadapi umur 30, apa aja yang mesti dilakukan, dll. Itu semua gue pikirin saat overthinking.

    Pas udah normal, gue kembali lagi ke: usia itu hanya angka. Enggak akan banyak beda, sama kayak waktu mau masuk kepala 2, gelisah, excited, tapi bisa juga dilalui meski agak berdarah-darah.

    Sekarang, gue udah agak tenang menghadapi 30 dengan pasang kacamata kuda. Sabodo amat orang mau jungkir balik apa gimana, gue adalah gue. Gue gak bersaing dengan siapa pun selain diri sendiri, so take it easy. Gue mau tetap melakukan apa yang gue lakukan sekarang kalau itu masih baik dan memang jalannya.

    Tentang 2022

    Sejauh ini, banyak banget hal yang terjadi dalam hidup gue di awal 2022 ini. It changed everything in my life. Like literally. Semua terjadi begitu cepat dan berdekatan, gue kayak gak sempat napas. Gue gak akan bicara soal perasaan dengan detil, biarlah hanya catatan harianku yang tahu. Tapi ya memang, peristiwa Januari-Februari 2022 ini sungguh mengubah hidupku. Gue juga gak tau ya lebih baik atau buruk, belum kelihatan.

    Saat itu, gue coba nyari kegiatan supaya gak sibuk dan bengong. Gue kembali kejar setoran fiksi hanya supaya gue sibuk dan gak mikir lagi. At some point, it works. Gue juga mencoba kembali ke akun utama supaya sibuk dan gak curhat Mulu. Ini memang kayak siklus yang terus terjadi. Setiap ada sesuatu dalam hidup yang kurang menyenangkan, gue pasti lompat akun. Alasannya ya gatau, gak berani nyicip perasaan.

    Me vs Me

    Kalau gue lihat diri gue yang sekarang dibandingkan 5 tahun lalu, gue mungkin akan terkejut. Keinginan mati dan perasaan tidak berguna itu sudah agak menghilang. Gue memiliki pekerjaan yang sesuai dengan ‘passion’ (privilese yang gak semua orang punya). Gue juga sudah bisa melakukan hal yang gue inginkan yaitu mendapatkan tambahan jajan dari nulis cabang lain. Apa yang kubayangkan dulu perlahan mulai jadi nyata meski ya gak semuanya tepat kayak gitu. Slow but sure, ada jalannya. Gue juga bisa belajar hal-hal baru dari orang-orang yang kompeten di bidangnya. Hal yang dulu jadi batasan, sekarang bisa dilewati. Gak mudah, tapi bisa. Alhamdulillah.

    Salah satu hal lagi yang bikin gue bersyukur dengan diri gue yang sekarang... Masih orang yang punya pikiran negatif sih, tapi dah mendingan. Gue kadang terkejut kalau baca twt positif gue, berasa bukan diri gue tapi itu gue. Dah gak terlalu bitter meski keinginan julid itu masih ada wqwqwq Tapi gue dah bisa melihat sisi positif dari sebuah kejadian.

    Sementara itu, hal yang gak berubah ya... Gue masih suka jadi hermit, menarik diri dari lingkungan. Gue juga masih merasa gak perlu ngobrol sama manusia kalau gak ada hal penting. Gue tetap ingin di belakang layar, tetap ingin menyerah dengan personal branding. Kayaknya... Kalau dijabarin makin banyak. Sudahi saja penjelasan sisi negatif yang akan selalu lebih banyak daripada positifnya.


    Gue tapi masih takut karena ya gak tau ada apa di depan sana. Gak ada gambaran gimana hidup gue ke depannya. Kayaknya, mau umur berapa pun, ketakutan itu akan tetap ada. Materinya aja yang beda.

    Dan karena hidupku ada di tanganku, gue memilih untuk hidup aja sambil nyanyi dan pegangan ke You are The Universe. Aku juga perlu menurunkan ekspektasi ke diriku sendiri karena oh sudah jelas tidak semua hal bisa kucapai 😀

    Daripada kecewa, manajemen ekspektasi kayaknya suatu keharusan. Aku takut patah hati dan hilang semangat 😀

    Bertumbuh secara mental itu.... Sulit wqwqwq

    Continue Reading


    Setelah bertapa nunggu mercury retrograde selesai, bulan purnama, dan apalah mood datang, akhirnya awal bulan Desember ini coba pindahin salah satu cerita ke Karyakarsa. Sebagai penulis amatir yang pembacanya secuil, emang banyak maju mundurnya karena mempertimbangkan banyak hal.

    Namanya manusia insyekur pasti kepikiran 'ada yang mau baca lagi apa enggak nih ya huhu'

    Sejauh ini, target gue emang masih existing reader dari Oren.

    Sebelum terjun payung, gue juga memantau dan memperhatikan dulu. Akhirnya, gue bisa dapat pikiran kalau memang orang yang berkarya di sana—khususnya lewat cerita—ya yang udah punya pembaca sebelumnya. Jadi, targetnya memang existing reader. Memboyong dari satu platform ke platform lain. Konsepnya sama kok dengan platform baca-tulis lainnya. Bedanya, penulis punya hak penuh di aplikasi Karyakarsa. Dari proses nulis sampe akhir, semuanya ada di tangan kreator Hahaha Pokoknya, Karyakarsa hanya mewadahi aja, jadi wadah. Semacam jembatan juga.

    Sama kayak startup fiksi yang gue buat— bisa-bisanya memang kamu menyelipkan RumahSaya dalam bacotan ini, ya.

    It’s too early to write a long bacotan tentang pengalaman menggunakan platform ini, tapi ya udah sih biarin aja. haha

    Gue masih meraba-raba apakah ada yang berhasil mendapat pembaca baru hanya dari platform tersebut. Mungkin ada, tapi gue gak tau. Platform ini kan nampung berbagai jenis karya dan gak cuma fokus di satu kategori, jadi buat gue agak susah menyimpulkan.

    Tujuan Pindah Platform ke Karyakarsa

    Inilah yang gue pikirkan sebelum pindah platform. Ke mana pun. Ini gue pikirin: Tujuan.

    Apa sih tujuan gue pindahin cerita dari satu platform satu ke platform lain? 

    Kadang iseng ingin mencari pengalaman, tapi lebih banyak nyari kesempatan baru plus tambahan uang buat beli kursi biar gak sakit pinggang.

    Penulis oren itu banyak banget. Banyak banget brou. Sekarang ini, kesempatan bisa langsung monetisasi tanpa pindah platform itu—ehem kecil banget buat penulis kecil kayak aku. Program Paid ini belum terlalu lama di Indonesia, jadi saat ini terbatas hanya yang terpilih aja yang bisa. Jangan tanya gimana terpilihnya, soalnya gue juga gatau. Doa aja semoga tahun berikutnya bisa mulai mengajukan karya sendiri.

    Nah, karena itulah kita harus cari kesempatan di tempat lain yang bisa terima siapa aja termasuk remah rengginang.

    Karena kebetulan gak ada batasan siapa aja yang bisa pakai dan monetisasi karya di sana, jadi gue rasa ini cocok untuk mencari tambahan penghasilan.

    Karyakarsa ini gratis ya pendaftarannya. Aplikasi Karyakarsa juga tersedia di Android dan iOS.

    Kebingunganku Mungkin Juga Menjadi Kebingunganmu

    Ini bakalan ngebongkar di balik layar kebingunganku nih. Tapi enggak apa-apa. Ini proses bingung yang mungkin juga dialami dan dilalui orang yang mau pindah platform. Gue mah cuma curhat aja.

    Ilmu marketing nih kepake dalam segala kondisi, termasuk jualan karya.

    Perlu diperhatikan kalau gue mungkin akan lebih banyak bahas existing reader. Cara marketing untuk gaet new reader akan beda.

    Yang akan gue tulis ini berdasarkan pengamatan dan pengalaman receh aja. Kalaupun triknya ada yang nyoba, belum tentu hasilnya akan sama tiap orang, tapi bisa dicoba jika memang ingin. Ini semacam tips and trik kebingungan atau apa, ya?

    1. Bingung target dan jualan apa

    Dalam marketing ya memang kita harus menentukan target supaya pas sasaran. Untuk tiap target, cara masarinnya bisa beda. Untuk reach pembaca baru, ya perlu fafifu—enggak bisa langsung drop ‘nih baca’. Namanya marketing, ya coba-coba aja dah. Gue juga gak bisa nulis contoh gimana karena belum nyoba bener-bener pake 100% jiwa dan raga. Karena gak pernah coba, jadi ya gak ada datanya sih hehehe Kira-kira nunggu udah gak insyekur dulu lah baru nyoba.

    Gak usah bahas mendalam, yang di permukaan aja dah buat gue mah target ada dua yaitu: existing reader dan new reader. Existing reader ya pembaca lama. New reader ya pembaca baru.

    Kalau dalam tulisan ini pengertiannya begini kira-kira:

    • Existing reader : pembaca dari platform gratis/platform sebelah/ platform mana aja dah
    • New reader : pembaca dari platform baru tempat cerita dimuat
    Untuk existing reader, kita harus menawarkan sesuatu yang tidak ada di platform gratis. It works. Not always, but it works. Gue sempat ikut dengerin beberapa sesi webinar dan diskusi di Discord, narasumber bilang memang ya menawarkan extra part atau sesi baca duluan cukup mantapppppppppppp.

    P ada banyak dengan catatan pembacanya dah banyak. Hehehehehehehehehe

    Itu udah ada bukti, jadi silakan dicoba. Gue pun dah coba, alhamdulillah begadang galau siang-malam ada hasilnya .

    Ada pilihan untuk langsung jual karya dalam bentuk PDF atau teks eksklusif. Gue gak pilih PDF karena takut dicopet. Itu aja.

    2. Bingung menentukan harga

    Siapa pun yang jualan biasanya bingung gimana nentuin harga jual. Kalau biaya produksi produk barang kan lebih jelas, pasti lebih mudah juga hitungnya. Sayangnya untuk menulis (apa pun jenisnya) suka ada yang bingung gimana caranya nentuin harga. Yang gue tau, biasanya di bawah rata-rata banget. Padahal menulis fiksi effort-nya juga lumayan banget menyita waktu dan pikiran.

    Ada rumus sederhana buat ngitung fee freelancer, tapi gue gak yakin bisa diterapkan di fiksi juga. Jadinya, sekarang ini patokannya masih di harga platform baca tulis serupa yaitu Rp2000-3000 per part dengan kisaran 1000 – 2000 kata.

    Harga yang gue terapkan pun akhirnya ya berkisar segitu.

    Kalau mau maksimal, bisa aja jual satu per satu part. Tapi da riweuh kalau ada 50 part. Jadi, solusinya bikin 50 part : 5 = 10 bagian cerita.

    Nanti harganya bisa langsung genapin Rp10.000.

    Terserah cara baginya gimana. Kan kamu sendiri yang atur hehehe

    3. Bingung ningkatin jumlah penjualan

    Buat jualan karya sendiri biar laku memang gak boleh malas masarin cerita. Jualan apa pun rumusnya begitu kalau bukan kebutuhan pokok dan brand u gak terkenal. 

    Teorinya kan begitu hehe Tapi gue juga kadang males promo hehehe

    Cara yang bisa dicoba untuk meningkatkan penjualan:

    • Fitur voucher

    Pake voucher ini ya itungannya dihitung sendiri ajalah ya seberapa lo bisa menghargai diri sendiri. Ini bisa digunakan buat boost penjualan dengan bikin voucher kuota terbatas. Orang bakal buru-buru beli karena takut kehabisan.

    • Paketan

    Buat paket bundling yang lebih murah dikit daripada beli satu-satu. Ini hitung sendiri juga. Daripada ini, lebih murah itu. Gitu kira-kira.

    4. Bingung content marketing

    Ini salah satu yang mesti dipikirin juga. Ini bisa jadi salah satu jalan untuk menggaet pembaca baru. Andaikata bikin materi promo oke dan tag akun Karyakarsa, ada kemungkinan kan yang lagi lihat-lihat malah mampir. Ya gpp belum sampai tahap konversi, tapi mejeng nama sebagai kreator kan oke juga. Setidaknya, ada yang pernah tahu kalau kamu eksis di dunia ini….

    Oke stop. Gue bikin format konten: reels, photo, video. Ya biasa aja, tapi kadang isinya ngelantur. Orang lain sih bikin dari quotes, percakapan tokoh, tapi gue kadang sesuka hati. Gue sering lupa apa yang gue tulis, nulis quotes itu juga gue kurang suka. Hehehe Ribet. Jadi, yang gue lakukan ya menyambungkan hal-hal gak nyambung (hah?)

    Reels itu sebenernya oke buat reach orang baru, tapi ya jangan digembok—kayak gue—karena jadinya percuma. Haha

    Kalau kamu gak mau bingung, butuh orang untuk bikin konten: aku bisa bantu sebagai freelancer hehehehehehehehehe

    5. Bingung kapan post cerita

    Berdasarkan intuisi ajalah.

    • Kalau mau post extra part aja

    Sebenernya, kalau mau maksimal memang habis cerita kelar di platform gratis, extra part di KK. Tapi gue gak bisa melakukan itu karena gue perlu revisi dari awal sebelum berani post extra part. Gue perlu lihat cerita dengan penuh, sekalian tambal menambal. Setelah itu baru gue bisa memutuskan ada tambahan part atau gak. Kenapa? Karena pas proses revisi suka ada detail yang beda dan akan merembet.

    • Kalau mau post full version

    Intuisi aja. wwkwk

     

    Lho kok jadi panjang.

    Secara umum, gue mikirin untuk coba non organik, tapi ah apalah kayaknya gak dulu. Gue masih akan fokus ke organik.

    Post ini mungkin akan terus diperbarui kalau gue dah mengalami dan melakukan hal baru lagi di platform tersebut. Gue masih mau mengamati dan meraba dulu. Semoga gak lupa update deh.

    Catatan tambahan hal yang harus dilakukan penulis:

    Menulis. Jangan lupa nulis.

    Continue Reading

    Menulis novel online dibayar di platform digital saat ini menjadi langkah populer bagi kalangan penulis online untuk bisa mendapatkan tambahan uang saku. Coba cek ada berapa platfrom menulis online yang berkembang di pasar Indonesia. Jawabannya ya lumayan banyak. hahaha Gue belum ngitung sih, tapi nanti coba gue hitung.

    menulis novel online dibayar? Ini platform digital untuk yang hobi nulis


    Platform menulis online ini cara bergabungnya gratis. Namun, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, cerita yang kamu unggah bisa aja dijadikan berbayar. Kalau menulis cerita adalah hobi, nanti jadinya bisa bilang "hobi yang dibayar" atau "freelance". hehehe 

    Keuntungan Menulis di Platform Digital 

    Menulis novel ada yang memang untuk hobi atau bahkan pekerjaan. Semuanya balik kepada penulisnya sih.

    Sebelum gue melantur yang macam-macam, berikut keuntungan menulis online:

    1. Menemukan pembaca dan membentuk fanbase

    Nah, ini menurut gue yang paling kentara sih. Kalau cerita kamu "berhasil" menarik pembaca setia, mereka biasanya akan ikut dan baca semua cerita yang kamu buat. Nggak jarang kok yang akhirnya punya fanbase--ah apalah namanya itu pokoknya maksudnya penggemar cerita yang setia. 

    2. Teman seperjuangan

    Ternyata, bisa dapat teman. Gue baru tahu karena selama ini gue memang nggak pernah cari teman. hahaha Tapi gue melihat ini memang nyata adanya. Kayaknya di mana pun atau apa pun kegiatannya tetap punya potensi untuk punya teman baru asalkan aktif. 

    3. Money

    Ya kalau dijadikan cerita berbayar ya otomatis duit. Besaran royalti menulis online ini sepertinya memang lebih besar kayaknya. Gue nggak bisa bandingin sih, coba yang pernah terbit online dan terbit cetak, kira-kira besar mana royaltinya?

    4. Bimbingan editor 

    This is something you can get in certain platform. Plz correct me if I am wrong, tapi nggak semua bisa dapat kesempatan ini. 

    5 Platform Menulis Novel Online Dibayar

    Nih, ada beberapa platform menulis novel online dibayar. Urutan tidak berarti apa-apa. 

    Wattpad

    Ini mah siapa aja kayaknya udah tau ya apalagi yang berkecimpung di dunia menulis online. Wattpad ini punya program Paid Story yang intinya cerita kamu bisa dijadikan bab berbayar. Untuk kriterianya bisa dicek di website-nya. Di Indonesia, program ini kayaknya baru berlaku untuk penulis yang ditawarkan langsung oleh tim WP. Atau mungkin udah berubah, ya? Nggak tau deh.

    Masih banyak sebenernya yang mungkin mikir cerita di Wattpad isinya cuma gitu-gitu aja. Ya memang gitu-gitu aja sih, tapi benar bagus nggak mainstream pun ada. Beberapa penulis Wattpad kayaknya sudah tembus penerbit mayor noh. Bahkan, yang populer banget mulai dijadikan serial dan film. Sebutlah ... banyak pokoknya. 

    Ges, tulislah cerita Wattpad yang menarik, kalau beruntung nanti dapat love call. 

    Storial

    Ini juga lumayan naik daun karena kemarin ini berhasil menggaet Dee Lestari dan Rapijali-nya. Sistem nulisnya sama kayak platfrom lain. Buka akun, lalu post cerita sendiri. Di Storial juga ada program Premium di mana penulis bisa menjadikan bab bukunya berbayar. Untuk sistem premium kayaknya ada dua. Mengajukan diri atau dapat penawaran dari tim Storial. Untuk ketentuan lain mungkin cek Storial.co atau sosial media Storial aja. Kalau naskah sudah disetujui, nanti ada kontraknya.

    Cabaca

    Ini mungkin belum banyak yang tahu, tapi ini juga sepertinya platform karya anak bangsa. Kalau di sini, sistemnya nggak bisa langsung asal nulis. Untuk menerbitkan buku di Cabaca, penulis harus mengajukan diri dan kirim naskah di Cabaca. Tapi sama kayak platform lainnya, ada juga jalur ditawarin. Tapi jalur mana pun sama aja kayaknya karena naskah kita bakal di-review sama editor habis itu revisi. Setelah naskah disetujui, baru deh nanti teken kontrak penerbitan. 

    KBM App

    Nah ini juga platfrom anak bangsa. Yang baru gue tahu, ternyata aplikasi ini dipelopori oleh Asma Nadia yang juga pendiri grup Facebook Komunitas Bisa Menulis. Gue belum terlalu mengeksplor aplikasi ini, tapi yes nulis di sini juga bisa jadi novel digital berbayar. Mungkin bisa langsung coba aja menulis di KBM App. 

    Dreame

    Kalau yang ini bayarannya pake $$$. Mupeng, nggak? hahaha Untuk menulis di Dreame dan dikontrak, tetap harus mengajukan naskah. Gimana mengajukan naskahnya? Gue pun nggak tahu. hahaha Sistemnya agak rumit untuk orang awam, jadi katanya sih mesti cari editor dulu. Biasanya, editornya suka jalan-jalan kok di Wattpad, nanti mereka biasanya akan nawarin kalau kamu mau nulis di Dreame. Setelah itu, ya jalani aja prosesnya. Gue nggak bisa cerita karena gue belum nyoba hehehe 

    Selain 5 platform digital menulis novel dibayar tadi, sebenarnya masih ada beberapa lagi, tapi nanti akan gue tambahkan berkala. hehehe

    Bayaran Menulis Novel Online

    Kalau ngomongin soal hasil, royalti tiap platfrom pastinya beda dan mata uangnya juga mengikuti si platform tersebut. Kalau misalnya lau udah punya banyak pembaca loyal, biasanya hasilnya lumayan banget. hiks. 

    Mencari tambahan uang dengan menulis novel online mungkin bisa dijadikan salah satu alternatif kalau misalnya butuh uang. Hasilnya memang nggak pasti dan tergantung effort marketing dari kita juga sih. Jangan berharap terlalu tinggi. Sama aja kayak proses jualan lain, produk kita juga bisa disukai, bisa juga nggak. Bisa laku, bisa juga nggak.  


    Dari 5 platform di atas, gue sudah menggunakan tiga. Masing-masing platfrom punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mungkin lain waktu kalau nggak mager akan gue tulis satu-satu. Gue memang lagi proses membandingkan sih hahahaha Kalau ditanya uangnya banyakan mana, ya gue akan bilang lebih besar kerja kantoran lah. hahaha Gue kan remah rengginang. Dah promo tapi kayaknya stuck banget wkwk kok sedih curhat colongan mulu haha

    Seandainya views bisa langsung dikonversi menjadi uang, mungkin hasilnya lumayan huhu Sayangnya, ya belum sih.

    Continue Reading

    Ternyata, banyak yang penasaran gimana cara menulis Wattpad agar menarik, ya? Jadi, gimana cara membuat cerita Wattpad yang menarik?

    Nah, itu juga gue nggak tahu sih, tapi sok tahu aja pengin nulis hahahaha



    Sebelumnya, gue pernah nulis tips menulis Wattpad untuk pemula dengan 0 followers, bisa dibilang itu baru tahap awal dan baru 'cover' yang dilihat orang ketika browse cerita di katalog wp yang bejibun itu. Itu kek cara untuk mendapatkan followers sih wkwkw Meskipun ya belum tentu terbukti berguna juga.

    Kok berani amat baru terjun di Wattpad dan ketemu pembaca udah bikin kek ginian? Ya biarin sih. haha Kalau dirasa berguna, silakan lanjut baca, kalau nggak ya sudah~~

    Sekali lagi, seperti tulisan sebelumnya, ini semua tulisan sok tahu berdasarkan pengamatan dan pengalaman gue yang cuma seujung jari.

    Cara Menulis Cerita Wattpad agar Menarik

     Yuk, kita kuliti satu-satu:

    Menentukan Tema Cerita

    Sebelum menulis cerita, biasanya apa sih yang kalian lakukan?
    Kalau gue pribadi, biasanya menentukan tema. Tema yang gue ambil biasanya sesuai dengan apa yang gue pengin baca atau tulis. Kebetulan, kalau untuk baca dan nulis, gue suka novel cinta-cintaan. Jadi, gue biasanya akan menulis dengan tema itu aja. Kalau gue disuruh nulis sci-fi, fantasy, atau thriller ... ya nggak bisa hehe imajinasi gue belum sampai ke sana. 
    Beberapa waktu lalu sempat ada pembahasan, menulis ikut tren itu gimana sih? Buat gue mah, it's okay it's love. As long as you are happy, ya nggak apa-apa. 
    Opini gue kayaknya udah ada di post ini.

    Membuat Blurb yang Menarik

    Nah, ini menurut gue tricky banget dan sebenarnya gue juga nggak tahu kriteria menarik seperti apa. hehe Cuma dari yang gue baca-baca sih, membuat blurb atau deskripsi cerita di Wattpad itu jangan terlalu panjang dan jangan membocorkan ending cerita. Kalau sudah ada ending di deskripsi, ya untuk apa gue baca sampai habis. Sinopsis panjang lengkap dengan ending mah simpan aja untuk editor jikalau memang mau menerbitkan dan diminta.
    Ada hal yang menurut gue bisa menarik bagi pembaca, yaitu bikin penasaran. Entah caranya dengan menulis pertanyaan tanpa jawaban atau menulis dengan penuh teka-teki. Hah gimana maksudnya, ya? Sama halnya kayak bikin copywriting untuk subjek email supaya menarik, coba deh baca beberapa tips copywriting yang menarik. Wah solutif, nggak? Kayaknya nggak, ya? hahaha

    Membuat Alur Cerita yang Menarik

    Nah, ini pun jadi pembahasan terus nih, alur cerita yang menarik itu kayak apa, ya? Coba dong tolong kalau yang paham kasih tahu aku huhu Soalnya gue juga nggak tau di post ini mau nulis apa soal alur cerita yang menarik. 
    Kalau kita lihat di halaman pencarian, alur cerita itu adalah serangkaian peristiwa dalam cerita. Mungkin selengkapnya bisa dibaca di sini aja ya pengertian alur cerita. Di situ penjelasannya lumayan jelas.
    Dari yang gue tau dan pelajari lalu gue terapkan sendiri untuk alur--gue memang nggak punya outline tertulis, tapi gue merencanakan cerita di kepala--gue pake formula yang paling sederhana karena kalau kebanyakan istilah, otak gue suka nge-hang. Untuk alur cerita: perkenalan, awal konflik, konflik klimaks, resolusi. Untuk aku, itu sudah cukup. 
    Ada yang bilang, buat alur jangan mudah ditebak supaya lebih menarik. Ya setuju sih, tapi kembali terserah dah. 
    Supaya tulisan ini nggak terlalu menyesatkan, mungkin kamu bisa baca cerita dari penulis profesional di luar wp untuk melihat struktur cerita yang mereka buat seperti apa lalu nanti dipraktikkan sendiri deh. 

    Membuat Cover yang Menarik

    Gue udah kasih alasan kenapa cover menarik itu penting di sini. Jadi, selain cerita, kamu juga harus menyiapkan sampul yang menarik. 

    Pilih Genre dan Tag yang Tepat dengan Cerita

    Memasukkan genre dan tag yang sesuai itu penting. Jadi, saat kamu mau publish cerita, pasti harus milih genre yang sesuai dengan isi cerita. Nah, misalnya cerita kamu nih isinya romance tapi fantasy, terus mendadak bingung mau masukin yang mana ... pilih yang paling dominan di cerita lo. Jangan ujug-ujug masuk ke fiksi ilmiah, ya, itu jelas OOT banget. Yang ada, nanti lo dirujak orang kalau peletakannya genre-nya salah. Hal ini udah sering banget dikeluhkan sama pembaca, termasuk gue. Berasa dibohongi banget kalau udah baca ekspetasinya apa, eh isinya apaan. Sekali lagi, jangan asal-asal masukin genre dan tag cerita, ya.


    Lima tips cara menulis cerita Wattpad agar menarik ini menurut gue hal paling dasar banget. Itu bisa banget dicoba, tapi jangan lupakan juga menulis yang baik. Ini pendapat gue nih, untuk bisa eksis di Wattpad itu kuncinya sabar dan jangan menyerah. Kalau nggak ada yang baca dan merasa pengin menyerah itu wajar kok. Gue juga sempat menyerah haha Gue mungkin menyerah pada Wattpad, tapi gue nggak berhenti nulis. Toh, kalaupun nggak dibaca orang yang penting gue happy. hahaha

    Jika ada yang ingin berbagi cerita bagaimana membuat cerita Wattpad yang menarik mungkin boleh ngobrol dengan remahan rengginang ini. huhu

    Continue Reading

    Siapa yang punya mimpi jadi penulis?

     

    Aku.

     

    Hehehe

    Tips 101


    Hobi menulis fiksi sudah gue jalankan sejak masih di bangku sekolah menengah pertama. Waktu itu, cerita yang gue buat masih genre teenlit dan gue tulis di buku tulis bergaris. Hobi itu terus gue lakukan sampai sekarang meskipun frekuensinya sudah tidak sesering pas masih SMA dulu. Nama ceritaakit sendiri lahir ketika gue gemar menulis cerita. Hahaha Tulisan berantakan gue masih bisa dicari di archive, enggak gue unpublish. Kenang-kenangan aja gitu biar kelihatan progress nulis gue sejauh apa.

    Meskipun gue mengenal platform Wattpad ketika masih SMA, gue masih menggunakan wp sebagai tempat membaca saja. Untuk menulis, gue lebih suka publish di blog meskipun enggak ada yang baca. Jangan Tanya kenapa karena gue juga enggak tahu alasannya lebih suka blog.

    Seiring berjalannya waktu, Wattpad app semakin populer untuk pembaca dan penulis pemula. Di sini, kamu bisa berbagi cerita dari berbagai genre yang bisa dibaca gratis lewat ponsel atau website. Karya populer di Wattpad juga sudah banyak diterbitkan dan mejeng di toko buku besar. Bahkan, ada juga yang dijadikan film. Makanya, Wattpad kian dilirik orang yang memang berkeinginan untuk mendapatkan uang dari hasil tulisannya. Apalagi sekarang baca Wattpad juga punya fitur paid story di mana penulis yang karyanya terpilih bisa mendapatkan royalty dari karyanya yang dibaca orang.

    Buat author baru yang jumlah followers-nya 0, mungkin enggak sih ceritanya bisa booming? Jawabannya, sangat mungkin. Emangnya kamu piker penulis wp yang followersnya bejibun sekarang mulainya dari mana? Ya dari 0 dong.

    Kalau kamu tertarik untuk nyemplung ke dunia oren, ada tips yang harus banget kamu tahu.

    Ini hasil riset dan opini gue as pemula dan amatiran saat menggaet pembaca mulai dari 0 followers. Tapi, gue gak mulai 0 banget, followers gue ada 17 itu juga teman sendiri dan hasil mutual kuy di Twitter wkwkw Tbh, hasil mutualan di twt enggak ngaruh buat gue. 

    Oke, ditegaskan lagi ya mungkin ini tips untuk dapat followers juga. wkwkw

     

        Riset Trend Cerita dan Pembaca

    Sewaktu gue gabut WFH, gue unduh wp lagi. Saat itu, enggak kepikiran nulis wp karena saat 2018 gue nyoba nulis, gue enggak dapat hasil apa-apa. Wkwk Singkat cerita, gue banyak membaca karya di wp karena gabut. Browsing cerita, tag, baca rekomendasi dan follow akun menfess Wattpad di Twitter. Dari situ, gue sudah tahu cerita apa yang lagi trend di Wattpad saat itu. Gue baca cerita-cerita populer itu, gue analisis—ah keberatan kalau gue bilang analisis, tapi pokoknya gue kulik isi ceritanya. Yang gue lihat saat itu adalah karakter tokoh, alur, dan ending.

    Riset pembaca ini lumayan penting sebenarnya. Orang-orang di wp itu banyak banget, ada yang memang menggunakan wp hanya untuk membaca, ada yang nulis juga membaca, dan ada juga yang cuma nulis. Kalau beruntung, mungkin kamu bisa ketemu editor sih.

    Dari hasil ngulik gue, pembaca Wattpad itu suka sama genre romance dan fanfiction. Romance 18+ dan 21+ apalagi. Wkwkw Cerita yang populer itu minimal harus uwu dan bikin baper. Kalau dua itu ada di cerita kamu, auto populer tapi alurnya juga harus diperhatiin sih. Banyak pembaca muda wp, lebih suka cerita uwu dan bikin baper khas anak sekolah yang biasanya pakai visual grup kpop. Kalau yang udah umur new adult, cerita chicklit juga populer tuh. Karakteristik pembaca wp dalam memilih bacaan—ini yang gue perhatikan ya:

    -          Enggak peduli penulisan yang penting alur asik dan cerita menarik

    -          Peduli penulisan, alur asik dan cerita menarik

    -          Pembaca yang baca karya karena berjuta-juta views

    Nah, dari 3 itu, semua ada pasarnya. Enggak perlu khawatir nggak nemu pembaca asal ceritanya menarik, tag sesuai… tunggu aja pembaca datang sendiri—kalau mau organik. Btw, penulisan yang gue maksud nih sesuai puebi apa enggak isinya.

    Oke, ada pembahasan ... bagus nggak sih menulis ikut-ikutan tren?

    Karena tulisannya ini bertujuan untuk menarik pembaca baru atau biar ada followers dengan mengikuti yang sedang trending alias ride the wave, ya nggak masalah. Cuma, kamu harus siap seandainya muncul kalimat, "Ah, ceritanya kayak xxxx nih."

    Itu nggak bisa dihindari sekalipun cuma tema garis besarnya yang sama ... katakanlah "office romance" dan premisnya juga beda. Orang wp kebanyakan cuma akan menyebut, "Rekomen cerita yang kayak xxx dong." 

    Entah yang dimaksud "kayak" itu kayak apanya.

    Setelah mendapatkan followers baru, biasanya mereka akan ikut sampai bikin karya baru. Sangat lumayan membantu naik rank cerita. 

    2.      Desain Cover

    Ini tuh ternyata lumayan penting. Gue pernah dibilangin sama pembaca kalau cover yang gue buat enggak menarik, dia malas baca tapi pas sudah baca ternyata dia malah baca sampai habis. Dia menyarankan untuk ganti cover hahaha Oke gue terima sarannya, gue langsung ganti cover beberapa hari kemudian.

     

    Dari hasil mantau menfess, beberapa pembaca memang melihat cover karena hal itu yang pertama kali dilihat saat browsing cerita. Kalau cover menarik, mereka akan mengeklik dan membaca sinopsis lalu lanjut bab 1 jika tertarik. Kalau dari cover-nya enggak menarik minat, kemungkinan mereka bakal skip.

     

    Membuat cover mudah bisa menggunakan Canva atau Picsart. Aplikasinya bisa cari sendiri di PlayStore. Kalau males mikir, bisa juga cari cover shop yang menyediakan jasa desain cover. Harganya masih masuk akal banget.

     

    3.       Konsisten menulis

    Buat jadwal update itu kadang perlu loh. Gue pernah 3-4 kali update dalam seminggu, dalam waktu itu pembaca lumayan naik. Update 1-2 kali seminggu itu udah lumayanlah menurut gue. Kalau kelamaan, pembacanya takut kabur dan feel-nya bakal hilang enggak sih kalau nunda-nunda menulis.

     

    4.       Mau Membaca

    Kalau mau jadi penulis, menurut gue harus juga mau membaca. Belajar PUEBI aja enggak cukup, kamu juga harus mau baca karya orang lain supaya banyak perbendaharaan kata dan belajar nyusun kalimat. Belajar dari penulis yang karyanya sudah terbit dan sudah melalui proses editing itu perlu buat bikin otak kita mikir saat nulis cerita. Kalau mau teknik penulisan kita meningkat, pokoknya selain belajar mandiri ya juga harus baca sih.

     

    5.       Masukkan Sinopsis Menarik dan Tag yang Sesuai

    Sebagai pembaca, gue sering banget kesal karena tag yang enggak sesuai. Iya sih itu salah satu upaya penulis biar karyanya terkenal, tapi masa cerita anak SMA masuk ke chicklit?

    Tips nulis sinopsis yang entah gue lupa baca dari mana: sinopsis itu bukan premis jadi jangan buat sinopsis panjang yang isinya mengandung ending. Eh, bentar gue belibet jelasinnya. Tapi ngerti enggak sih? Maksudnya, pokoknya jangan tulis hal yang bisa bikin pembaca langsung bisa nebak ending cerita. Ah, pokoknya gitu deh. Buat sinopsis yang bikin penasaran.

     

    Ngomong gini doang mah gampang, gue sendiri masih enggak bisa bikin sinopsis menarik. Wkwkw

     

    6.       Interaksi dengan Pembaca

    Penting nih biar pembaca betah dan tergerak untuk kirim vote dan komen. Jangan galak-galak apalagi kalau tujuannya memang nyari pembaca hehehe

     

    7.       Promosi di Media Sosial

    Kalau kamu mau semua dunia tahu, ya share aja. Sekarang juga udah ada menfess di mana kamu bisa promosi cerita. Siapa tahu ada yang nyantol.

     

    8.       No insecure insecure dan overthinking club

    Gue sering banget baca menfess insecure. Sehari ada kali 10x. Gini, percaya diri aja dulu kalau mau publish di wp. Kalau belum publish udah takut ini itu… kapan mau mulainya? Semua itu butuh proses. Baru publish satu part terus berharap dapat ribuan pembaca itu impossible, apalagi kalau enggak punya followers. Kebanyakan pembaca itu datang pas part udah banyak. Asal kamu pasang tag yang benar dan promosi, nanti cerita kamu akan nemu pembacanya sendiri.

     

     

    Yang di atas itu gue lakukan semua kecuali promosi. Gue pemales, nggak percaya diri, dan memang enggak berharap banyak sih. Jadi, gue biarin aja organik eh ternyata naik sendiri. Beberapa kali gue baca cerita populer dan gue enggak puas dengan ending-nya, itulah yang jadi motivasi gue mulai nulis lagi. Kalau enggak nemu cerita yang ingin kita baca, ya tulis aja sendiri. Jadi, itu yang gue lakukan. Gue ngikutin trend tapi tetap menulis apa yang gue mau ada di cerita gue. Hahaha Apakah berhasil? Hehe Bagi gue sih berhasil. Buat gue yang enggak punya ekspetasi saat mulai nulis lagi di Wattpad, hasil yang gue dapat sekarang lumayan banget. Belom jadi duit sih, coba kalau jumlah views bisa dikonversi jadi duit. Hhh

     

    Gue enggak bilang kalau cerita gue bagus loh, cuma kebetulan nemu pembaca yang seleranya sama kayak gue. Hehehe Enggak usah berkecil hati kalau belum nemu pembaca, semangat terus memperbaiki tulisan kita. Kalau ada niat, pasti ada jalan. Katanya juga usaha enggak mengkhianati hasil. Semangat terus nulisnya, siapa tahu cerita kita nanti dilirik penerbit. Ngekhayal dulu mah enggak apa-apa, gratis ini. hahaha


    Continue Reading
    Older
    Stories

    Profil

    Me

    Blog yang update sebulan sekali
    Email: contact@ceritaakit.com

    Follow Me

    • twitter
    • instagram
    • pinterest
    Blogger Perempuan

    recent posts

    Labels

    E E34 Life SEO SR TheOvertunes blog budidaya tanaman buku catper ceritaakit cerpen cova diy drama ekspedisi event exo finansial handmade hidroponik how to indonesia kdrama korean drama mikha angelo movie nepenthes nostalgia pertanian popular random review social media teknologi tips tips menulis twitter website writing x factor

    Blog Archive

    • ▼  2022 (6)
      • ▼  Desember 2022 (1)
        • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 Novem...
      • ►  September 2022 (2)
      • ►  Juli 2022 (1)
      • ►  April 2022 (1)
      • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  2021 (7)
      • ►  Desember 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (3)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  April 2021 (1)
      • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  2020 (6)
      • ►  Desember 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (1)
      • ►  Agustus 2020 (1)
      • ►  Juni 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (1)
    • ►  2019 (11)
      • ►  Desember 2019 (2)
      • ►  September 2019 (2)
      • ►  Agustus 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (2)
      • ►  Maret 2019 (1)
      • ►  Februari 2019 (1)
      • ►  Januari 2019 (2)
    • ►  2018 (9)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  November 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (2)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  Juni 2018 (1)
      • ►  Maret 2018 (1)
      • ►  Februari 2018 (1)
      • ►  Januari 2018 (1)
    • ►  2017 (3)
      • ►  November 2017 (3)
    • ►  2015 (5)
      • ►  Desember 2015 (4)
      • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  2014 (2)
      • ►  Juni 2014 (1)
      • ►  Januari 2014 (1)
    • ►  2013 (25)
      • ►  Desember 2013 (3)
      • ►  Oktober 2013 (1)
      • ►  Agustus 2013 (1)
      • ►  Juni 2013 (1)
      • ►  April 2013 (7)
      • ►  Maret 2013 (4)
      • ►  Februari 2013 (2)
      • ►  Januari 2013 (6)
    • ►  2012 (36)
      • ►  Desember 2012 (4)
      • ►  November 2012 (6)
      • ►  Agustus 2012 (2)
      • ►  Juli 2012 (2)
      • ►  Juni 2012 (2)
      • ►  Mei 2012 (2)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  Maret 2012 (2)
      • ►  Februari 2012 (3)
      • ►  Januari 2012 (10)
    • ►  2011 (60)
      • ►  Desember 2011 (2)
      • ►  November 2011 (2)
      • ►  Oktober 2011 (3)
      • ►  September 2011 (2)
      • ►  Agustus 2011 (2)
      • ►  Juli 2011 (11)
      • ►  Juni 2011 (7)
      • ►  Mei 2011 (6)
      • ►  April 2011 (4)
      • ►  Maret 2011 (2)
      • ►  Februari 2011 (5)
      • ►  Januari 2011 (14)
    • ►  2010 (11)
      • ►  Desember 2010 (2)
      • ►  November 2010 (4)
      • ►  September 2010 (1)
      • ►  Juli 2010 (1)
      • ►  Mei 2010 (1)
      • ►  April 2010 (1)
      • ►  Februari 2010 (1)
    • ►  2009 (7)
      • ►  Oktober 2009 (1)
      • ►  September 2009 (3)
      • ►  April 2009 (1)
      • ►  Februari 2009 (1)
      • ►  Januari 2009 (1)

    Popular Posts

    • Cara Beli Album K-pop di Ktown4u 2021
    • The SC
    • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 November 2022
    facebook Twitter pinterest instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top