Pages

  • Home
  • Contact
twitter instagram youtube

                   CERITAAKIT

    • Home
    • Review A La
    • _Kuliner
    • _Korean Drama
    • _Movies
    • _Books
    • DIY
    • Jurnal Perjalanan
    • Portfolio

     

    pengalaman open trip labuan bajo
    Labuan Bajo

    Ini adalah perjalanan kedua gue di usia yang baru. Apa bedanya? Enggak ada sih wkwk Tapi ini kayaknya jadi pengalaman Living on Board pertama kali. Tulisan ini ya berdasarkan pengalaman dan opini pribadi aja.

    Gue sudah lama banget pengin ke Labuan Bajo. Sayangnya, belum ada kesempatan dan niat menggebu banget sampai… gue nekatin ajalah nanya ke Mawar apakah punya rencana ke LBJ. Gayung bersambut, Maws pun mau berangkat. Sejak itu, kita survey akun-akun yang buka open trip untuk cari harga  terbaik ke Labuan Bajo.

    Tadinya, kami belum tahu mau berangkat kapan karena harus nyocokin jadwal buat cuti. Bayangkan dari Agustus, kita baru berangkat November. Sebenarnya sih ya ini menguntungkan juga karena jadinya bisa nabung wkwkw

    Operator Trip

    Kebetulan pas bulan Agustus itu Travelbuddies lagi promo untuk LOB 3 hari dengan harga 2juta. Setelah bertapa, wara-wiri nyocokin jadwal, akhirnya ketemu tanggal pas dan memutuskan untuk DP dulu.

    Ya, betul, booking open trip di sini bisa DP dulu, lalu pelunasannya seminggu sebelum hari H. Jadi, ya sudahlah kami bayar DP dulu untuk mengamankan harga promo padahal belum tahu dapat cuti atau enggak.

     

    Untuk realisasinya sendiri, gue dan Maws di sana dipandu tim kemanalagi ya. Pada dasarnya, tujuan LOB ini sama aja muter-muter Komodo. Jadi, ya nggak masalah juga sih sebenarnya ya.

    Day 1

     

    otw


    Bermalam di kapalnya memang baru Jumat (11/11), tapi kami memutuskan untuk berangkat satu hari lebih awal. Alasannya kalau nggak salah sih ya nyari jadwal dan harga tiket yang sesuai budget.

    Sebenarnya ada yang lebih murah pakai jalur transit, tapi males mikir jadinya pilih direct aja. Kami memang sengaja berangkat h-1 sebelum LOB untuk aklimatisasi (wkwk). Gak ding. Untuk ya siap-siap aja sekalian jalan-jalan dulu di sana sebentar.

    Kami berangkat dari Bogor ke Tangerang naik Damri. Boarding jam 9.35 WIB dan tiba di Bajo 13.05 WITA.

    Tips hemat:

    1. Kalau mau open trip, booking dari jauh-jauh hari pas momen promo kemerdekaan, promo akhir tahun, pokoknya pas promo. Rata-rata, untuk kapal AC standard tuh kisaran 2 – 2.5 juta. Kalau lebih dari itu mungkin kapalnya bagus bet kek kapal bajak laut.
    2. Kalau mau tiket pesawat yang lebih murah, bisa cari yang transit dulu sih. Pastikan untuk menyiapkan waktu yang agak lama. Pokoknya disesuaikan juga sama jadwal sailing-nya.
    3. Pasang alert Google Flight dengan memasukkan tanggal impian. Nanti bakal ada notif kapan ada harga termurah.

    Setibanya di Bandara Komodo, kami langsung dijemput oleh pihak hotel yang sudah dipesan sebelumnya. Sebenarnya transportasi di sini juga tampaknya lumayan banyak ya ada sewa motor, bemo, ojek. Bakal ada yang nawarin transportasi begitu keluar bandara. Untuk transportasi online, tidak ada ya, Bun.

    Kalau tidak mau repot, boleh langsung kontak hotel aja tanya soal transport. Pasti dilayani dengan baik.

    Setibanya di hotel, langsung check-in dan istirahat bentar terus keluar jalan-jalan di sekitar pelabuhan. Lokasi hotel kami memang dekat dengan Pelabuhan, kayak tinggal nyeberang jalan doang. Namanya Eco Tree O’tel.

    Nah, karena gue dan Maws enggak ada yang bisa ngendarain motor, jadi kami jalan kaki. Hahahahaha Tbh, agak sepi sih padahal kami jalan ya memang masih jam 3-an sih. wkwkw Atau mungkin orang-orang nongkrongnya di tempat lain kali ya.  

    Cuaca hari itu cerah walaupun ada awan mendung dikit. Namun, lautnya tetap kelihatan indah banget. Pada dasarnya, gue memang jarang ke pantai, jadi agak norak gitu lihat laut biru kinclong. Kayak… apa ya… bagus banget pemandangannya enggak kayak pantai Ancol. Yha. Gue nggak ada habisnya mengagumi Indonesia. Hidup seperti ini yang kuinginkan….

    Day 2

     

    Day 1 open trip Labuan Bajo

    It's time. Sarapan di hotel lalu packing dan siap menunggu jemputan. Jarak hotel dan ke Pelabuhan itu sesungguhnya memang dekat banget, tapi kalau bawa backpack ya lumayan juga sih.

    Sebelum naik kapal, kami nunggu dulu di Pelabuhan sampai semua orang yang ikut trip datang. Berhubung kami ikut open trip, jadi tentu saja kami sekapal dengan stranger. Sesungguhnya masih enggak nyangka ya akhirnya bisa sampai di sini dan berani ikut open trip kayak gini.

    Tbh, buat gue ikut open trip ini ya memang modal nekat. Sebagai manusia pemalu dan introvert, rasanya memang agak canggung bertemu dengan orang-orang baru. Beruntungnya, gue bisa beradaptasi walau agak kaku hehehe Niat gue waktu itu adalah nyari pengalaman, jadi ya apa pun yang terjadi ya sudahlah.

    Setelah semuanya kumpul, kami naik kapal kecil untuk ke kapal besar. Deg-degan juga nih tiga hari aktivitas di kapal semua.

    Di trip ini, gue dan Mawar bareng 7 orang lain dari berbagai daerah dan negara. Kebetulan, trip ini isinya cewek-cewek aja. Anyway, di kapal besar sudah tersaji welcome drink yang dingin. Enak banget habis panas-panasan bisa langsung nyegerin tenggorokan. 

    Kapal yang kami naiki ini namanya kapal VINI. Hari pertama ini langsung bagi kamar. Jadi, ada tiga kamar. Satu kamar bunk bed isi 4, 1 kamar queen bed + 1 bunk bed, dan 1 kamar queen bed. Memang apa adanya, tapi sudah ada AC jadi ya bisa ngadem.

    Habis itu, briefing sebentar lalu langsung makan siang di kapal. Asli. Makanan di kapal ini jauh melampaui ekspektasi gue. Selalu ada sayur, daging ayam, seafood, dan buah. Minimal selalu ada 3 macam lauk dan semua rasanya enggak gagal. Semua bumbunya berasa.

    Pulau Kelor

    Setelah makan siang, kami langsung menuju pulau Kelor. Asli. Kebayang enggak sih naik bukit jam 12 siang panasnya kek apa? Ya panas banget, Bun. Track-nya kayak bukit di Jawa, bedanya kering. Yang bikin pengin melambaikan tangan tuh karena cuacanya beneran panas banget. Enggak ada kanopi sama sekali, cuma ada pete cina (?) ya mana berasa, sisanya semak. Dahlah aku menyerah, enggak sampai atas banget wkwkw tapi tetep foto sih.

    Untuk perjalanan di Kelor, sangat disarankan pakai sepatu, jangan sendal cantik-cantik karena nantinya akan menyusahkan diri sendiri dan bahaya kepentok batu. Terus, jangan coba pegangan ke semak karena durinya bisa nempel dan susah ilang. Percaya aq ges.

    Kelor ini kayaknya memang spot pertama yang dikunjungi kalau ikut trip berlayar. Pemandangannya memang bagus, tapi jalanannya terjal berbatu. Kayaknya ya kalau nggak naik tengah hari bolong sih masih agak bersahabat dan nggak terlalu panasssss.

    Manjarite

    Habis dari Kelor, langsung menuju pulau Manjarite untuk snorkeling. Lucunya, dari 9 orang ini, enggak ada yang bisa berenang tapi semangat snorkeling. Hahahaha  Ya karena pakai pelampung, jadi aman lah.

    Hari pertama ini agak panik ya karena masih penyesuaian pake snorkle dan gimana supaya bisa mantap gitu 'berenang' nya.

    Kaget sih indah-indah banget coral dan ikan-ikannya. Ini enggak terlalu dalam, paling dalam 5 meter la. Gue sendiri cukup kesulitan ngontrol badan, tapi akhirnya menemukan cara yang oke biar bisa tenang. Hal pertama dan utama yang harus dikuasai pada saat itu adalah jangan panik.

    Nah, habis snorkeling, begitu naik kapal langsung dikasih jus dan snack lagi. Pada poin ini, kami sudah mulai berbaur dan ngobrol di deck atas. Angin-anginan dikit sambil gantian mandi. Oh, kamar mandi di kapal ni ada dua, jadi ganti-gantian ya, Bun. Tenang aja, tersedia air biasa, tapi irit-iritan juga ya. Intinya pakai seperlunya aja.

    Bat watching

    Semua kalong adalah kelelawar, tapi tidak semua kelelawar adalah kalong. Apa sih? Aku the lupa. Hahah Plis koreksi kalau salah.

    Menjelang petang, kapal terus melaju menuju pulau yang banyak kalong. Di sana, sambil sunsetan sambil nonton kalong keluar dari pulau. Banyak banget dan wah bagus sih, sunset di tengah laut sambil lihat kalong terbang. Pemandangan yang indah ditangkap mata tapi agak kurang kalau di kamera hp karena kalongnya jadi kayak ketombe hitam.

    Hari pertama berakhir begitu saja setelah makan malam karena ya mungkin masih capek dan harus siap-siap buat ke pulau Padar besoknya jam 5 pagi biar dapat sunrise.

    Terus bisa tidur enggak di kapal?

    Gue sih bisa soalnya minum obat. Kebangun karena AC mati aja. Kalau yang lain katanya masih agak kebangun-bangun karena belum terbiasa. Kapalnya enggak besar, jadi kalau diam ya terombang-ambing dan berasa banget. Biar enggak eneg, minum Antimo. Minum aja. Selain antimabok, juga biar tidur hahahaha

    Day 3

    Day 2 open trip Labuan Bajo



    Perjalanan ke Pulau Padar ini jauh, jadi pas tengah malam agak berisik karena kapal harus jalan. Sewaktu masih di kapal besar, sudah kelihatan kapal-kapal yang mau merapat ke Padar. Begitu sampai di Padar, ternyata ramai sekali. Hahahahahaha

    Kami rencana naik jam 5, tapi orang-orang sudah ada yang naik sekoci jam setengah lima.  Ketika semua orang berpikir takut antri lama untuk foto di atas Padar, maka yang terjadilah adalah kepadatan di jalur pendakian. Hahaha Semua orang punya pikiran yang sama supaya bisa dapat foto sunrise!

    Pulau Padar

    Wilayah Padar ini sudah masuk area TNK, jadi sebelum naik di-briefing dulu sama orang TN. Dikasih tahu apa yang boleh dan enggak boleh seperti merokok. Terus juga harus waspada karena ada ular ijo dan biru. Kebayang enggak ular ijo dan biru kek mana? Ya enggak tahu, soalnya enggak lihat papan informasi.

    Di Padar ini jalannya jelas karena sudah ada tangga kayu dan bebatuan. Hanya saja, di bagian atas tanjakan alami kerikil-kerikil gitu lah. Di bawah tuh ramai dan antre, tapi lama-lama ya seleksi alam juga.

    Track Padar jauh lebih bersahabat daripada Kelor. Ya naik Kelor tuh berasa banget beratnya. Padar juga berat, tapi jauh lebih lumayan. Padat, tapi friendly.

    Untuk dapat sunrise, harus buru-buru sih. Untungnya dapet dikit. Naik terus ke atas dan sungguh… indah banget pemandangannya. Ini Indonesia segini indahnya, gue sedang enggak mikir eksplor luar. Kalau kata Maws, ini mirip di NZ. Spot apa ya lupa namanya… 

    Padar ini ramai banget pas sunrise, tapi selesai itu ya sepi jalanannya. Nggak ada macet kayak pas naik di pagi hari. 

    Pink Beach

    Sehabis dari Padar, ke Pink Beach. Ini mah spot foto ya jadi apa yang dilakukan selain berfoto? Hahaha ya menikmati ombak di pantai aja…. Bagus banget, tapi sayang nggak lama di sana. Beneran yang cuma foto-foto aja.

    Manta Point

    Setelah dari Pink Beach, makan dulu ges. Kali ini menunya tetap beragam. Persiapan habis ini mau ke Manta point. Snorkeling lagi. Kali ini, kedalamannya sampai belasan meter. Jujur aja agak takut tapi penasaran.

    Warna lautnya upgrade banget dari Manjarite kemarin. Di Manta Point ini ya kita kan akan melihat pari manta. Di percobaan pertama, kami enggak ada yang lihat karena lama berdebat siapa yang mau turun duluan. Lautnya kelihatan gelap. Pakai pelampung sih, tapi tetap aja takut. Wkwkw

    Akhirnya pindah tempat dan belum beruntung lagi meskipun sekarang sudah agak berani nyemplung. Pindah tempat lagi dan kali ini enggak pakai mikir langsung berebut nyemplung Wkwkw Rasa penasaran ini memang mengaburkan rasa takut. Finally, lihat pari manta yang besar bet di laut. Ada yang lihat 1, 2, 3 pokoknya ya beragam.

    Puas banget karena berhasil mengalahkan rasa takut dan karena berhasil lihat manta. Seru sih.

    Taka Makasar

    Dari Manta Point, kami kembali ke kapal besar lalu ke Taka Makassar buat leyeh-leyeh biasa dan berfoto. Saat ini, sudah mulai makin akrab dikit-dikit bercanda terus. Setelah puas di sana, balik ke kapal dah siap jus dan snack lagi. Sebetulnya, nggak usah takut kelaparan sih. Di sini kebutuhan pokok makan tiga kali sehari benar-benar terpenuhi. Sarapan, makan siang, makan malam.

    Kalau yang doyan nyamil, mungkin bisa bawa camilan dari darat. Untuk teh, kopi, buah-buahan juga tersedia di kapal.

    Anyway, karena ini malam terakhir, beberapa ada yang ngobrol sampai malam. Enggak malam banget sih, tapi cukup malam ges. Aktivitas padat seharian ini kebanyakan main air jadi berasa kali ya capeknya.

     

    Day 4

     

    Day 3 open trip Labuan Bajo

    Last day nih.

    Kanawa

    Sarapan roti lalu ke Kanawa untuk snorkeling. Di sini ikannya banyak banget, manusianya juga banyak. Hehehe foto-foto under the sea gitu ceritanya, tapi fotoku jele karena banyak partikel jadi kurang jernih. Haha

    Di sini ya seperti biasa sesi foto-foto di jembatan. Enggak terlalu lama di sana, balik ke kapal. Mandi, makan, dan packing. Berpisah deh.

    Kami semua berpisah di pelabuhan Bajo. Ada yang melanjutkan pulang ke daerah masing-masing, ada yang stay di Bajo.

    Kesan

    Overall, nice experience banget la untuk pertama kali ikutan open trip beginian. Gue enggak tahu ya bakal nyoba lagi atau enggak, tapi ini jadi pengalaman yang berkesan banget. Hadiah ulang tahun dari aku untuk diriku. Wkwkw

     

    Teman perjalanan di Labuan Bajo dengan KM VINI

    Ada beberapa tips kalau mau liburan LOB ke Labuan Bajo:

    -       Bawa sunscreen wajah dan badan itu harus

    -       Bawa multicord buat nge-charge

    -       Sandal dan sepatu yang nyaman

    -       Topi yang nyaman

    -       Kacamata anti UV

    -       Baju renang biar cepat kering

    -    Bawa jajanan secukupnya aja buat di kapal karena kalau makanan berat dah pasti dapat. 3x sehari. Perbaikan gizi banget.

    -       Banyak minum air putih

    -       Bawa windbreaker

    -       Antimo atau obat anti mabok

    -       Salon pas gel buat kalau pegal-pegal

    -       Kalau sudah pusing, minum Antimo

    -       Gak usah bawa air mineral karena sudah disediakan, tapi kalau misalnya mau minuman berasa ya bawa sendiri ya

    Apalagi ya, guys? Nanti kutambahin lagi deh kalau inget. Untuk total pengeluaran, paling hemat bisa ditekan sampai 7jutaan, tapi maksimal juga nggak bakal lebih dari 10juta. Ini kondisi open trip, trip bersama teman jadi sharing cost untuk makan dan penginapan. Terus juga penginapannya biasa aja, bukan yang hitz. Oh iya, always ya di mana pun pokoknya kalau beli oleh-oleh jangan di dekat bandara ges kecuali kalau kepepet.

    Suatu hari nanti, pengin sih ke Bajo lagi. Semoga ada kesempatan dan rejeki untuk tur overland-nya. Aamiin

    Doakan aq supaya bisa keliling Indonesia yak. hahaha

    Continue Reading

    Gue sebelumnya bilang sama diri sendiri bahwa gue gak akan nonton EXO lagi sampai semuanya kelar wamil tahun--entahlah. Tapi dapat kabar kalau mereka bakal konser di Indonesia rasanya sayang banget untuk dilewatkan. Dengan niat gak niat, akhirnya gue berhasil nonton EXO tanggal 23 November 2019 kemarin meskipun banyak banget dramanya.

    Mulai dari pertama ticketing diumumin, gue masih positif thinking bakalan dapat tiketya dengan berbekal pengalaman war Ed Sheraan kemarin. Namun, ketika hari H ticketing rasanya asdfghjkl banget karena susahnya minta ampun, Gue mengincar tribun T yang paling murah dan duduk. Dengan PD-nya gue gak ikut jastip seperti Azti. Gue beneran mikir ya barangkali rejeki dapat tiket. Harusnya sih gue sadar kalau gue ini gak hoki dalam apapun. Sudah beberapa jam dari jam ticketing dan gue belom dapat tiket hahahahahahahahaha Apakah gue menyerah? Tentu saja menyerah untuk dapat tiket.

    Namun, perjuangan membeli tiket beum berakhir, gue masih terus mencari di twitter tapi sayangnya supply tidak sama dengan demand sehingga yang terjadi adalah peningkatan harga yang gak kira-kira. Susah banget guys nyari tiket EXO harga normal, segitu udah tribun T yang paling murah tetep aja jadinya mahal dan harganya gak masuk akal.

    Sampai beberapa minggu setelah hari ticketing gue belum juga mendapatkan tiket. Cerita yang paling ngenes adalah gue sampai ketipu 2x. Gue keledai bukan ya? Masa jatuh di lubang yang sama. Kalau ditanya rugi atau gak, gue rugi tapi gak mau sebutin nominalnya, nanti kalian kaget. hahaha Gue udah ikhlas kok, semoga diganti dengan yang lebih ya aamiin.

    Setelah ketipu 2x itu--yang kedua untungnya duitnya balik--gue udah pasrah aja gak nonton deh. Tiketnya susah banget coy, nonton di Malaysia pun kayaknya gak kepengen. Ada di Indonesia kenapa gue harus ke Malaysia? Iya gak?

    Tapi kemudian keajaiban terjadi, salah satu teman gue yang bernama Wina yang hokinya emang gede dan berhasil dapat tiket hasil war sendiri--menjual tikenya kepada gue. Dia niatnya mau mengejak oppa Super Junior ke Thailand jadinya gak bisa nonton EXO. Tanpa pikir panjang, gue langsung mengiyakan mengambil tiket itu meskipun bukan Tribun T seperti yang gue inginkan. Gue dapat Tribun E yang harganya kalau dipikir ya lumayan bikin meringis, tapi karena gak ada pilihan lain yaudahlah ya ambil aja.

    Menunggu hampir sebulan itu melelahkan. Kadang gue pengen cepet-cepet tanggal 23 supaya bisa hidup tenang lagi menabung untuk masa depan.

    Wristband
    Akhirnya hari yang dinanti pun tiba. Gue dan beberapa teman janjian untuk naik KRL menuju ICE BSD yang nun jauh di mata itu. Kami berangkat sekitar jam setengah 10 dan sampai di lokasi jam.... lupa. Pokoknya jam 12an kayaknya yah. Begitu sampai, di ICE udah ramai sekali dengan pasukan baju merah dan baju putih--sesuai dresscode hari itu. Kami langsung cari ticket booth untuk tukar tiket. Yang canggih nih jadi di ticket itu ada label namanya guys (buat yang beli di blibli) mungkin biar gak ribet kali yah jadi ditandain lewat nama.

    Oh gue belum cerita soal antrian yang chaos banget. Bayangin masa jam 3 kurang 5 gue dan ribuan orang lainnya masih di luar? hahahahahaha parah banget antriannya gak beraturan gue jadi bingung belom lagi dorong-dorongannya beuh kesel sih karena kok ya promoternya gak belajar dari dulu soal antrian. Beliau-beliau ini kayak yang gak mikir masa konser jam 3 tapi jam 3 kita masih pada di luar? ckckckc bikin orang-orang pada marah dan gak sabar jadinya kan. Untung aja nih gue bisa masuk sebelum konser dimulai, masih sempet liat iklan dan nyanyi Indonesia Raya dulu.

    It's Time. 3.00 PM

    Suasana di dalam hall konser

    Konser dimulai sekitar jam 3. Begitu gue sampai di tempat duduk, gue langsung merasa this is totally worth my money nih. Seat nya agak belakang, tapi agak tengah juga. Viewnya pas ke tengah gitu jadi bisa lihat layar gede. Kalau liat EXO aslinya yah jelaslah gak keliatan. wkwkw Keliatan sih kaki dan tangannya tapi juga gak begitu jelas tapi keliatan sih gimana ya bingung jelasinnya. Pokoknya keliatan deh.

    Penampilan EXO dibuka dengan lagu Tempo dan fanchantnya luar biasa. Belum lagi lightstick yang bisa berubah warna. Asli itu keren banget sih. Begitu di dalam gue udah lupa sama proses antri yang nyebelin. Kebayar sama kerennya panggung, lighting dan tentunya kegantengan EXO. hahaha bye.

    EXO taken from Tribun E Row S

    Sayangnya nih, beberapa kali gue sempet nguap ngantuk, perut keruyukan laper dan kebelet ke toilet. Bayangkan dong 3 kombinasi itu gue rasakan guys di waktu yang bersamaan. Dua jam berasa lama tapi juga berasa sebentar banget. Konsernya sendiri kayanya berasa sebentar karena loh tau-tau udah abis aja di lagu Smile On My Face. Gue gak terharu biru kayak dulu sih, mungkin karena gue kelaparan dan kebelet. Bayangin aja sih dari pagi gue cuma makan ketoprak di rumah, lalu di venue tidak sempat makan karena antrian yang berantakan. Sebel banget lah gue.

    Overall, konser ini berjalan baik dan gue gak denger ada kerusuhan di dalam selain soal antrian yang emang bener-bener kacau dan chaos. Konsernya sih keren coy lightingnya itu loh ditambah lagi cahaya lightstick yang bisa berubah warna. Kalau lo ada di sana juga pasti bakal merasakan kerennya deh karena emang keren banget. Gue ingin mengabadikannya lewat foto tapi sayangnya kamera butut ini gak bisa benar-benar menangkap keindahan itu. Sayang banget. Selama konser berlangsung gue juga gak ambil video hahahah Menyesal? Mungkin, tapi gue emang males angkat-angkat HP ke atas. Pikiran gue udah gak tau kemana tapi gue tetep sing along sih.

    Tips and Trick

    1. Buat kalian yang emang di festival dan pengen dapat paling depan, gue rasa kalian harus antri dari pagi jikalau emang gak ada queue number. Kalau untuk yang duduk, jam berapa pun kalian datang, tidak usah khawatir karena ujungnya akan duduk juga
    2. Bawa bekal. Jika kalian emang niat antri dari pagi jangan lupa bawa bekal. Gak mungkin kan kalian tiba-tiba izin cari makan dan berharap tempat kalian antri gak ditempatin orang lain.
    3. Buat yang duduk santai kayak gue, santai aja guys gak usah buru-buru. Pada akhirnya, nanti juga duduk.
    4. Hitung estimasi waktu kalian sampai ke lokasi, jangan sampai telat guys.
    5. Punya Plan A, B, dan C untuk cara pulang ke rumah karena bisa dipastikan harga Grab atau Gojek meningkat tinggi karena demand yang tinggi.

    Sekian tips and trik yang tidak berfaedah. Sampai jumpa di konser EXO selanjutnya!

    Continue Reading
    Selamat sore,

    Beberapa waktu lalu tepatnya tanggal 7 Desember 2019 gue berkesempatan untuk datang gratis ke salah satu event Telkomsel Oh My Gig. Awal mula ceritanya berawal dari cuitan TheOvertunes soal share memory bersama TheOvertunes. Karena waktu tengah malam gue gabut dan kebetulan melihat cuitan itu, gue akhirnya nulis sebuah thread soal pertemuan pertama gue dengan TheOvertunes tahun 2013 silam. Tapi abis nulis itu tengah malam gak langsung gue posting sih, gue simpan sebagai draft dulu.

    Pagi hari gue bangun, isenglah gue posting tuh draft. Eh tidak lama kemudian ternyata gue di DM kalau gue menang fanmeet gratis. hahahahaha Aneh sih soalnya gue gak expect bakalan terpilih. Akhirnya gue yang tadinya mau tidur jadi gak jadi dan bersiap-siap makan lalu mandi dan ke Senayan.

    Kalau boleh gue cerita nih, ini adalah pertama kalinya gue ketemu lagi sama TheOvertunes setelah tahun 2014 silam gue memutuskan untuk cuti dari kegiatan fangirl dan fokus ke kuliah gue. Ceritanya guys.

    Singkat cerita gue udah sampai di Parkir Timur tapi agak telat jam 2-an gitu. Gue tanya ke CP masih bisa apa gak ternyata bisa. Kayaknya sih punya free pass banyak gitu dan masih sisa. Jadi yaudahlah gue masuk sendirian deh.

    Gue lalu jalan ke booth Langit Musik tempat di mana fanmeet berlangsung. Di sana jugalah nanti mereka tampil membawakan beberapa lagu andalan mereka.

    Tak Bisa Ku Percaya


    Selama lebih kurang setengah jam mereka ada kayak talkshow gitu dengan 2 MC ngomongin soal.. gue lupa soal apa. Ya palingan juga tentang inspirasi musik mereka, kalau nyari inspirasi gimana, apakah mau nyoba genre baru selain yang sekarang sedang digarap, dll. Gue masuk agak telat jadi juga gak nyimak terlalu banyak sih. hehehehe

    Setelag talkshow itu lalu break sebentar---lama untuk talkshow artis lainnya. Gue yang emang gak punya tujuan kemana-mana tentu aja duduk diam di sana sampai acara penampilan TheOvertunes berlangsung.

    Crowdnya gak begitu padat sih tapi pas mereka tampil pada sing along semua karena lagu-lagu yang dibawakan emang lagu-lagu hits mereka semua.

    Berikut adalah lagu pembuka yang berhasil gue rekam:


    Sejujurnya, gue kalau ditanya lagu ini tentang apa, gue juga gak tau loh. Gue gak ngerti sulit dimengerti oleh otak gue.

    Anyway.. see you when I see you, TheOvertunes!


    Continue Reading
    Gate G 


    Awal bulan Mei tepatnya tanggal 3 Mei 2019 akhirnya Ed Sheeran jadi mengadakan konser di Jakarta. Konser bertajuk DIVIDE ini udah dinanti-nanti banget karena konser tahun lalu batal diadakan karena Ed Sheeran kecelakaan waktu itu.

    Konser ini berarti adalah konser pertama Ed Sheeran di Jakarta dan juga banyak ditunggu karena pengen tau sekeren apa sih Ed Sheeran.

    Gue sendiri emang kepengen nonton konsernya dan waktu pertama kali batal ya agak seneng karena waktu itu gue belum bisa beli tiket konsernya. Jadi, ketika ada pengumuman bahwa dia bakal konser di Indonesia, gue berniat untuk nonton. Gue udah menabung dan punya tabungan terpisah untuk nonton konser jadi ya why not.

    Wrist band

    Kali ini gue gak nonton konser sendiri dan barengan dengan salah satu temen lagi namanya Novirin. Sejak awal pengumuman konser kita udah ngobrol macem-macem termasuk mekanisme beli tiket. Jujur aja nih gue belom pernah war tiket konser jadi gatau gimana ribetnya. Gue Cuma pernah war tiket Asian Games dan itu juga gak berhasil. Wkwkw Jadi, agak sedikit nervous sih bakalan dapat tiket atau gak.

    Hari H penjualan tiket tiba, gue udah stand by depan laptop dan buka akun Tokopedia. Man, system error terus-terusan. Berjam-jam nyoba hingga akhirnya Novirin dan gue malah double booking sehingga 2 tiket harus dijual lagi (soalnya gak bisa refund). Saat itu hamper semua tiket sold out kecuali yang bagian mahal-mahal—entah kenapa. Gue juga gak terlalu mikirin yang penting gue sudah mengamankan tiket sendiri.

    Karena masih lama, gue baru ingat konsernya Ed Sheeran sudah dekat satu minggu sebelum tanggal 3. Gak ada persiapan khusus sih, awalnya sudah tidak terlalu excited karena mood gue sedang tidak baik-baik saja. Tapi begitu sampai GBK, gue jadi deg-degan nih mau karaoke barengan sama Ed Sheeran.

    Review

    Inside Venue

    Konser dibuka dengan penampilan One Ok Rock. Sorry banget gue gak kenal sama OOR selain itu band fave teman gue dulu. Gue cuma pernah denger namanya aja sekali-kali dari temen gue yang emang fansnya tapi gak pernah denger lagunya sih. Tapi menurut gue, mereka keren sih bisa bikin satu stadion sing along juga. Fansnya mereka banyak coy. Dari yang gue baca di timeline sih kalau mereka ngadain solo konser di Indonesia bakalan full house deh.

    Setelah penampilan OOR, ada jeda sekitar 30 menit sebelum akhirnya Ed Sheeran naik ke atas panggung. Gue lupa dia nyanyi lagu apa hahahah Selama 2 jam konser dia Cuma sendirian di atas panggung dengan gitarnya tapi itu udah cukup bikin penonton histeris. Tiap lagu yang dibawakan sukses membuat penonton sing along dan menyalakan flashlight kalau lagi lagu sendu.

    Divide Tour


    Menurut gue, keren banget sih Ed Sheeran Cuma sendiri tapi bisa bikin satu stadion “DON’T CALL ME BABY~~ Unless you mean it” dengan menghayati banget. Moment yang gue suka adalah ketika satu stadion karaoke lagu galau bersama dengan menghayati. Atmosfernya coy…

    Sayangnya, menurut gue panggung dan layarnya terlalu kecil karena dari tempat gue gak keliatan haha Ed cuma keliatan kayak semut dan layarnya juga gitu aja. Selain itu gue gak ada complain sih. Dari segi antrian juga teratur gak riweuh—atau mungkin karena gue dateng pas udah mulai pembukaan ya? Gatau juga deh.

    Kalau soal lagu, gue juga gak complain deh karena semua lagu yang ingin gue denger dibawain dengan apik. Kapan lagi ya kan karaoke bareng penyanyinya langsung?


    Tips and Trick


    1. Kalau pulang konser siapkan budget lebih untuk sewa kendaraan kalau-kalau susah nyari kendaraan untuk pulang
    2.  Pakai pakaian yang nyaman karena area outdoor konser itu selalu panas entah kenapa



    Continue Reading
    Rajegwesi-Sukamade dalam 4 jam SPTN 1 Sarongan Taman Nasional Meru Betiri memiliki 3 wilayah resort yaitu Karang tambak, Rajegwesi dan Sukamade. Ketiga resort tersebut berada di daerah Kabupaten Banyuwangi yang saat ini sedang gencar untuk mempromosikan tempat wisata. Namun, dari ketiga wilayah pengelolaan itu hanya resort Rajegwesi dan Sukamade yang saat ini gencar dipromosikan pada masyarakat Indonesia maupun masyarakat mancanegara. Tersebutlah beberapa tempat wisata di Rajegwesi dan Sukamade yaitu Teluk Hijau, Teluk Damai, Pantai Sungapan, Pantai Rajegwesi dan Pantai Penyu Sukamade. Saat ini, Pantai Penyu Sukamade tengah dipromosikan sebagai salah satu dari Segitiga Berlian atau tujuan wisata unggulan di Banyuwangi selain Kawah Ijen dan Pantai Plengkung di Taman Nasional Alas Purwo.

    Jarak Rajegwesi dan Sukamade sekitar 17 km. Perjalanan dari Rajegwesi ke Sukamade ditempuh selama 4 jam dengan berjalan kaki santai. Dari Rajegwesi harus melewati pemukiman warga Rajegwesi. Setelah melewati Dusun Rajegwesi, pengunjung dapat melihat sawah, lahan babatan serta hutan di sisi kanan maupun di sisi kiri jalan. Kemudian, pengunjung akan melihat tempat parkir menitipkan kendaraan bagi pengunjung yang ingin menuju Teluk Hijau. Tempat parkir tersebut dijaga oleh masyarakat Rajegwesi. Jika pengunjung berjalan sedikit di tempat parkir maka akan terlihat Teluk Damai yang terlihat sangat damai seperti namanya. Beberapa meter setelah Teluk Damai, pengunjung dapat melihat jalan menuju Teluk Hijau. Namun, pengunjung tidak dapat melihat Teluk Hijau secara langsung karena pengunjung harus menuruni jalan setapak untuk bisa mencapai pantainya. 
    E:\TNMB\cam\20140210_103438.jpg
    Pemandangan dari tempat parkir -- Teluk Damai
    Di sepanjang perjalanan menuju Sukamade, dapat ditemukan jenis mamalia dan burung. Diantaranya adalah beberapa kelompok lutung budeng yang sedang mencari makan di atas pohon ataupun sedang berpindah antar pohon. Jika diamati, tipe vegetasi hutan di sepanjang jalan menuju Sukamade merupakan tipe vegetasi hutan hujan tropika dataran rendah dengan berbagai jenis tumbuhan. Beberapa jenis yang sering ditemui diantaranya adalah jenis rotan, jenis bambu, bendo (Artocarpus elasticus), dan gondang (Ficus variegata).

    Setelah melewati hutan, perjalanan selanjutnya adalah melewati perkebunan karet Sukamade. Di sini juga masih dapat ditemui kelompok lutung budeng yang sedang mencari makan. Lutung budeng dapat dilihat dari pinggir hutan yang berbatasan dengan jalan utama. Lutung ditemui di atas pohon sedang mengambil daun dan buah untuk makanan.

    Lutung budeng atau Lutung jawa adalah salah satu spesies primata yang banyak dijumpai di wilayah Rajegwesi dan Sukamade. Lutung Budeng atau Lutung jawa dikenal dengan nama Ebony Leaf Monkey dengan bahasa latin Trachypithecus auratus. Lutung ini merupakan jenis lutung endemik di Indonesia. Di Pulau Jawa kita masih dapat menemukan lutung ini, salah satunya di Taman Nasional Meru Betiri. Lutung budeng memiliki ekor yang panjangnya hampir dua kali lebih panjang daripada panjang tubuhnya. Rambut lutung jawa dewasa berwarna hitam, sedangkan untuk anakan memiliki rambut yang berwarna oranye. Lutung jawa ditemukan hidup secara berkelompok dengan seekor jantan sebagai pemimpin. Aktivitas lutung ini banyak terlihat pada siang hari terutama di atas pohon.   
    Setelah melewati perkebunan karet, ada sungai Sukamade yang harus dilewati. Karena perjalanan dengan berjalan kaki, maka jalur tercepat adalah dengan memotong melewati sungai. Sebenarnya ada rakit yang bisa mengangkut ke seberang, hanya saja jaraknya agak jauh. Kondisi sungai saat itu arusnya agak deras dan sedikit meluap karena hujan di pagi harinya tetapi masih dapat dilewati.

    Jalanan yang harus dilewati setelah sungai relatif datar karena merupakan perkebunan karet dan coklat. Jika beruntung, di perkebunan karet dapat ditemui ayam hutan dan merak hijau. Tidak lama setelah perkebunan, akan memasuki daerah yang ditumbuhi bambu di sisi kanan dan kiri jalan. Dengan berjalan 10 menit, akhirnya dapat melihat kompleks Resort Sukamade.
    E:\TNMB\cam\20140220_175502.jpg
    Senja di Pantai Sukamade
    Selama perjalanan 4 jam Rajegwesi - Sukamade ini ada pengalaman yang didapat. Selain dapat melihat satwa lebih dekat juga dapat mengenal sesama teman dengan lebih baik karena saling memberi semangat, saling membantu, bekerjasama dan saling berbagi. Meskipun sama-sama kelelahan tapi karena semangat yang dibagikan sesama teman perjalanan jadi tidak terlalu membosankan. Selain itu, perjalanan ini juga mengajarkan bagaimana untuk sabar dan pantang menyerah untuk menggapai tujuan yang ingin dicapai.

     -K
    Continue Reading

    "Kalau gak tahun ini? Kapan lagi?"

    Dari pemikiran gitu doang, bisa bikin gue yang impulsif ini memutuskan untuk berangkat. Waktu itu lagi heboh soal perubahan wajib militer Korea Selatan. Mas Minseok yang lahir tahun 1990 udah harus wamil sebelum usia 30. Kira-kira begitu rumor yang gue dengar. Gue langsung menghitung, membayangkan dan mengira-ngira kapan EXO ada tour lagi dan kapan mampir ke Indonesia. Nihil. Udah dua kali Indonesia dilewatin gitu aja dalam tour meskipun ya tahun lalu ada acara Music Bank  ke Jakarta yang btw gue gak nonton wkwk

    Pilihannya ada dua yaitu ke Malaysia nonton Elyxion in Malaysia atau nunggu Tour ke 5 yang mungkin udah gak OT8 atau OT9. Karena gue gak mau rugi, gue pilih ke Malaysia lalu puasa konser sampai EXO balik konser OT9. Ekstrem gak? Minimal 2 tahun sekali gue ngeliat exo biar tabungannya pas. wkwk

    Waktu itu H-30 hari, gue belum punya tiket konser dan tiket pesawat. Duit juga pas-pasan banget, bingung mau beli gimana. Entah gimana nih, penyelenggara di Malaysia buka 'Global Package' modal bukti bookingan hotel, passport dan CC / Debit VISA namanya EXO Planet #4 Hospitality Package. Gue melihat itu sebagai sebuah jalan. Ini beda ya dengan Global Package dari SM Entertainment. Anggaplah ini versi murahnya.



    Apa yang didapat dari Star Planet Package?

    1. 2 Tiket CAT 5
    2. Transportasi dari Hotel ke Venue
    3. 2 lightstick
    4. Minuman

    Harganya 829RM atau sekitar 2.9juta. Mahal T.T tapi kalau udah dipikirin ya lumayan juga dari KL Sentral gak usah mikir lagi ke Bukit Jalil gimana. haha Karena dapet 2 tiket, 1 lagi ya tentu aja gue jual lagi. Antuasiasme tinggi membuat DM twitter agak membludak waktu itu. Alhamdulillah laku.  Gue gak punya ekspetasi apa-apa sih dengan tiketnya, gak mempermasalahkan juga mau jauh banget apa gimana yang penting gue nonton wkwkw Euforianya dapet

    Yang gue lakukan untuk daftar SP:
    1. Buka link yang dikasih SP untuk paketnya

    2. Isi data diri dengan lengkap dan benar. Isi sesuai dengan nama di passport, jangan pake nama gaul.

    3. Tunggu konfirmasi e-mail datang. SP akan kirim e-mail yang isinya formulir yang harus diisi beserta dokumen yang harus dilengkapi seperti: Foto Passport, foto CC, bukti booking hotel. SP kasih waktu 3 hari untuk lengkapi formulir dan dokumen.

    4. Booking Hotel
    Untuk pesan paket ini, gue harus booking hotel dulu. Kebingungan gue belom berakhir karena gue masih gatau kapan gue akan berangkat karena gue masih mantau tiket pesawat dan pertimbangan lainnya seperti gue meliburkan diri apa gak ya. Karena itu, gue akhirnya cari hotel yang murah, yang bisa pake promo, yang refundable kalau gak jadi berangkat, yang aksesnya mudah dari KL Sentral. Setelah browsing muter-muter membandingkan harga dan lainnya, ujungnya balik lagi ke Traveloka dan pesen hotel di sana untuk 7 - 8 Juli 2018. 

    Setelah booking hotel, gue galau lagi takut gak ada yang mau beli tiket gue karena kalau gak ada nanti gue rugi bandar. Kan sayang. Terus lewat dari batas waktu akhirnya gak gue submit. Aku relakan bookingan hangus. Eh ternyata satu minggu kemudian dikirim e-mail lagi sama SP bookingan gue masih berlaku. Gue mikir, "Inikah kesempatan kedua?"

    Gue langsung gercep pasang iklan jual tiket konser exo, lihat respon ternyata oke. Gak banyak cincong, gue submit aplikasi SP Package.

    5. Setelah submit, tunggu konfirmasi lagi dari sana lewat e-mail kalau pesanan gue sudah diproses dan sudah ada pendebetan sebesar harga tersebut. Kemudian mereka telpon dan menjelaskan segala rupa blabla gue lupa. Pokoknya oke, nanti mereka akan hubungi lagi H-1 lewat WA. Gue iyain aja dengan bahasa Inggris yang paspasan. 

    Kira-kira begitu proses gue mendapatkan tiketnya. Panjang juga ya, singkat cerita nih gue akhirnya beli tiket pesawat Traveloka (lagi) setelah membandingkan harga-harga di berbagai website. Dari niatnya berangkat 7 pulang 8, menjadi berangkat 6 karena semakin dekat tiket makin mahal. Tentu aja gue nyari yang murah. 

    6 Juli 2018

    Mendarat di KLIA 2 sekitar jam 5 waktu sana. Gue pernah ke KLIA 2 tapi cuma numpang liat-liat, jadi ini pertama kalinya mendarat di KLIA 2. Bingung gak? Gak, menurut gue cukup mudah karena udah banyak papan infomasi. Gue berangkat sendiri btw, jadi pas nunggu boarding gue ngegalau merhatiin orang-orang sambil mikir ini ada yang mau nonton konser juga gak ya. Beruntung banget gue dapet posisi deket jendela jadi bisa mepet syahdu /gak.

    Dari KLIA 2, beli tiket bus ke KL Sentral 12RM. Perjalanan dari airport ke KL Sentral 1 jam. Di KL Sentral, gue ke mall terus nyari SIM Card. Jangan beli di airport, mahal. Gue cari Maxis Hotlink yang harga 10RM dan cukup buat 3 hari. Kenapa beli? Buat komunikasi dan internetan soalnya roaming mahal. Antisipasi gue harus nelpon supir dari SP karena nomornya ya nomor Malaysia nanti kena roaming gue pusing. 

    Gerai Maxis kalau gak salah ada di LT3. Visa googling sih. Nanti ada display kartu perdana baru, pilih aja mana yang kamu mau abis itu ambil antrian. Atau samperin aja CS bilang mau beli sim card terserah pakai bahasa Indonesia atau Inggris. Nanti cuma diminta passport aja terus yaudah tinggal pakai.
    Kira-kira begini Hotlink RED

    Setelah beli SIM Card, gue langsung keluar mau naik monorail menuju Bukit Bintang. Jangan tanya mau ngapain karena gue juga gak tau, mau numpang tidur doang. Naik monorail 2.5RM, belinya pake mesin. Gak bisa uang pas. Jadi bayarnya 3RM nanti ada kembalian. Gue jadi pengumpul receh. hm

    Di Bukit Bintang, gue menginap di 21 Capsule Hotel Bukit Bintang lewat booking.com. Dari review katanya tempatnya sih baru dan lumayan. Harganya sekitar 70.000/malam, dan deposit dulu 20RM. Ya lumayan buat selonjoran doang. Menurut gue ya lumayan kalau buat sekedar tidur. Cuma.. ya gue gak tau apa yang terjadi karena jelang pagi capsule yang bagian atas ini goyang jadi satu 'rumah' ikut goyang. Jangan tanya itu orang ngapain, gue juga gak tau, gak mau ngebayangin juga. Waktu itu udah sempet takut tapi untungnya pagi cepet datang T.T

    7 July 2018

    Hari H nih ceritanya, abis pengalaman aneh itu. Gue buru-buru mandi dan siap-siap check out sebelum bule-bule pada bangun dan menyerbu kamar mandi. Beres-beres, ngambil deposit lalu check out. Kemarin malam, gue browsing tempat makan di sana tapi masih pagi dan belom buka. Lalu gue bingung, gue gak ada rencana jalan-jalan karena emang gak pengen jalan-jalan dan males. Padahal kalau boleh dibilang masih ada waktu untuk jalan-jalan sebelum nanti ke KL Sentral. 

    Gue jalan sebentar, sampe nyebrang-nyebrang jalan terus akhirnya gue nongkrong di KFC yang 24 jam beli sarapan. Kalau di sini combo riser ceritanya. Lewat Mall mau masuk mikir ah ngapain nyapein kaki doang belanja aja gak. wk Bengong ngeliatin orang lalu lalang dari balik kaca sembari nungguin Ayam Hainan buka siang nanti. Iya, gue nunggu tempat makan buka doang di Bukit Bintang.

    Jam 11 lewat, gue langsung menuju Ayam Hainan Chee Meng. Masih sepi tempatnya hehe biarpun udah ada beberapa tempat terisi. Gue dapat tempat lalu pesen. 15RM udah dapet Nasi Ayam Hainan + Jus Nanas. Seger. Karena gue baru makan, agak kenyang sih tapi tetep habis satu porsi. Enak btw nasinya huhu

    Ayam Hainan Chee Meng

    Abis itu gue cusss menuju stasiun Monorail mau balik ke KL Sentral. Singkat cerita, gue muter-muter sebentar lalu check in hotel lagi di KL Sentral, isi baterai, tidur-tiduran nunggu jemputan. Kali ini di Metro Hotel. Lokasinya ya lumayan deket kalau mau kemana-mana.

    Jam setengah 3an, gue berangkat nih menuju Bukit Jalil naik mbim. Kalau gue bilang gratis ya gak juga, kan gue bayar. Agak padat tapi gak macet. Gue janjian ketemu dengan pembeli tiket gue yang kebetulan orang Indo juga. Dia nda sabaran karena mungkin udah dari pagi di sana. Sampai Axiata Arena udah ramai sekali, pintu masuk juga udah dibuka tapi gue harus tuker tiket dulu.

    Abis tuker tiket, gue ketemu dengan pembeli  lalu kasih tiket. Dia masuk duluan, sementara gue liat keadaan sekitar dulu tapi panas banget jadi mending masuk aja langsung,

    HERE I AM!


    Di sebelah gue orang Malaysia, kita sempet ngobrol basa-basi doang karena gue ngomong pake bahasa Indonesia. Ngobrol yang 'Iya nih huhu gak ke Indonesia, jadi yaudah ke sini aja'. Gitu doang.

    Gue terharu. Pertama gue ngeliat EXO itu tahun 2014 di Jakarta, abis itu gue gak pernah nonton lagi. Tabungannya gak pernah cukup. Sampai akhirnya, hari itu gue bisa lihat mereka lagi meskipun dari jauh. Tapi gue gak nangis sih, cuma kayak yang hhhh akhirnya setelah perjalanan panjang 2016 menyayat hati gue bisa lihat mereka lagi. Seneng sih. Udah sama-sama dewasa... kayak tumbuh dewasa bareng. Dulu masih cimit-cimit sekarang Kai Sehun udah gede. hh

    Selama konser berlangsung, gue tentu aja ikut nyanyi teriak juga. Gila-gilaan banget sih penontonnya. Tbh, gue udah jarang banget liat fancam exo. Scrolling masih sering, tapi untuk nonton fancam konser tuh jarang. Tapi kalau lagu ya tentu aku tau lah, ikutan nyanyi meski liriknya udah gak jelas. 
    EXO-L

    Selama kurang lebih 2 jam setengah tuh teriak-teriak capek akhirnya kelar konser. Tebak gue ketemu siapa di sana? Teman satu kelas dulu pas kuliah. Katanya, biar eksis boleh sebut namanya. Gue ketemu Winahyu wk wk wk

    Kita nonton beda section, ketemu juga pas pulang balik bareng ke KL Sentral beli makan malam abis itu balik ke hotel masing-masing. 

    8 July 2018


    Perjalananku berakhir, pesawat take off jam 9 pagi jadi shubuh-shubuh gue udah ke halte (?) nungguin bus ke KLIA 2. Ternyata kepagian, tapi gpp daripada telat. Jam 7 gue udah sampai tapi emang rame banget sih airport. Udah gak tengok kanan-kiri gue langsung aja masuk nungguin pesawat datang sambil update dengan wifi bandara. 

    Siang harinya gue udah mendarat lagi dengan selamat di Jakarta.


    TIPS and Trick


    Hal yang gak boleh dilupain kalau jalan-jalan  mau nonton konser di Malaysia sendiri:
    1. Pastiin semua bukti booking udah lengkap dan mantap. Entah berupa e-voucher atau hasil cetak
    2. Ingat, jangan beli SIM Card di Airport
    3. Tukar uang. Nuker rupiah jangan di airport. Coba cari money changer terdekat dan cari ratenya berapa. Tukar seperlunya aja, soalnya kalo nanti ditukar rupiah lagi harganya jelek 
    4. Buka Jastip (kalau bawa koper) lumayan buat tambah-tambah jajan
    5. Kalau cuma mau nonton konser gak usah bawa macem-macem, 1 backpack cukup
    6. Bawa power bank
    7. Ambil gambar seperlunya, sayang aja udah jauh-jauh tapi gak nikmatin konser karena sibuk ambil gambar. Nanti juga ada fansite he he he
    8. Hati-hati kalau beli tiket dari jastip-jastip gitu. Minta ID sebelum beli, kalo perasaan lo dari awal gak enak jangan beli .




    Continue Reading
    Bogor
    Selasa, 22 Januari 2013
    Ini adalah perjalanan pertama di tahun 2013 setelah Ujian Akhir Semester. Perjalanan yang ada dan tiada. Sehari sebelum ini, pusing dulu mikirin topik penelitian dan bagian yang akan diambil untuk kelanjutan hidup nanti. Akhirnya gue memilih bagian Ekologi dan Manajemen Satwaliar dan Hutan Kota dan Jasa Lingkungan. Tapi gue masih belum tau sih dapet bagian yang mana pada akhirnya. Oke sekian dulu curhatnya, mari lanjut.

    Setelah malam sebelumnya diributkan oleh jasa laundry yang agak mengecewakan, gue mulai packing dari jam 20.30 - 23.30. Agak lama sih gara-gara berulang kali galau. Beres packing, tidur nyenyak dan stel alarm jam 5 karena janjiannya jam setengah 6. Alarm hanyalah alarm, karena nyatanya gue bangun telat juga haha Bangun pagi langsung mandi, siap-siap dan nunggu ada kabar dari Wida. Sampai jam 6 kurang belum ada kabar juga jadi gue memutuskan untuk membeli bubur dengan kilat. Jam 6 lewat barulah wida mengabarkan bahwa ia sudah di bn*. Rencananya sih gue pengen nongkrong aja depan kosan terus nanti tinggal angkotnya yag berhenti depan gue, tapi karena gak enak, gue pun jalan sambil menggendong ransel nanggung yang sudah dibungkus cover bag karena hujan rintik.
    Begitu sampai di sana, gue agak kaget melihat banyak orang yang gayanya udah hampir sama kaya gue. Meskipun bertanya-tanya tapi gue memutuskan untuk tidak bertanya karena males. Perjalanan masih panjang dan masih banyak waktu untuk bertanya. 

    6.30 kami berangkat menuju stasiun Bogor dengan angkot untuk selanjutnya ke stasiun Jatinegara untuk naik kereta Matarmaja menuju Malang.  Ternyata dari dramaga ke stasiun agak lama karena macet kami baru sampai pukul 7.30. Kami janjian di pintu utama yang ternyata disana sudah ada Denny dan Nova yang sudah menunggu. Begitu sampai, gue, wida dan isa langsung menuju bapak petugas untuk menanyakan kemana kami harus pergi. Waktu mesen sih naiknya di stasiun Pasar Senen, tapi karena banjir kami dianjurkan oleh bapak petugas untuk langsung ke Jatinegara saja. Akhirnya dengan ongkos Rp 9000,- kami naik Commuter Line menuju stasiun manggarai kemudian baru dilanjut lagi dengan kereta arah bekasi yang melewati stasiun jatinegara. Pukul 9.30 kami sampai di stasiun jatinegara dan langsung cari tempat duduk karena pegel juga berdiri dari bogor sampai manggarai. Gak seberapa sih tapi tetep aja pegel juga. Rencananya sih mau langsung tuker tiket, tapi masih ada satu lagi yang kurang yaitu ktpnya wina. Alhasil kami harus menunggu hampir 2 jam sampai ia datang ke jatinegara. hoam.
    Begitu wina sampai.. langsung pada rame protes ke dia yang kelamaan. haha Terus kita langsung menukarkan struk pembayaran di in*omart dengan tiket kereta. Selesai ditukarkan, mumpung masih ada 2 jam lewat, kami menuju warung rames depan stasiun untuk makan siang. Gue yang agak trauma makan di stasiun mesen seirit mungkin. Iya gara-gara dulu di stasiun tanah abang noh! Tapi nasi 1, sayur, tahu 2 biji, dan tempe 1 biji aja agak kenyang dengan Rp 7000,-. Beres makan lalu sholat di masjid sebelah baru kemudian kami memutuskan untuk kembali menunggu di stasiun saja. 
    Duduk dipinggiran sambil ngobrol seru dan merhatiin setiap kereta yang lewat di jalur satu, minum ant*mo bareng-bareng yang berfungsi sebagai obat tidur nantinya. Dan karena kesalahan teknis itu obat gue kunyah bukannya ditelen, kebayanglah gimana pahitnya. yikes.
    13.50 memuruskan untuk pindah tempat untuk siap-siap naik kereta. 14.40 kereta datang siap-siap naik. yihaaaa. 13 CD, 14 ABCD, 17 CD. Dan akuarium besi pun meninggalkan Stasiun jatinegara..

    wina, nova, wida, dan rambutnya denny.

    Dan seperti kereta argo melas lainnya, kereta ini harus selalu mengalah dengan kereta argo lainnya. Jadinya.. ya berhenti terus tiap ada kesempatan. haha lucunya ada mas-mas yang duduk di depan kami yang turun untuk makan ketika di Cirebon dan hampir saja ketinggalan kereta. Begitu dia duduk sambil membawa bungkusan makanan kami tertawa. Masnya langsung bercerita bagaimana nikmatnya dia makan dan tiba-tiba terganggu. haha Jam 22.00 kereta kembali berhenti dan kali ini 3 jam! 3 jam mas bro. Katanya sih ada kecelakaan di depan sana, tapi belum jelas juga sih ada apa sebenarnya. Anak-anak pada turun dan gue dengan cueknya melajutkan tidur karena tempatnya sekarang lega dan gue bisa tiduran. Supah enak banget! Begitu mau jalan gue langsung dibangunkan. Yah nasib lagi tidur nyenyak. Kereta pun melaju lagi menuju stasiun berikutnya dan mari melanjutkan tidur. 
    Kereta ini agak sepi menurut gue, gak ramai penumpang maupun pedagang, tidak seperti kereta yang gue naiki dulu ke Solo yang sumpek, ramai dan berisik. Di Kereta ini gak ada pengamen dan tidur pun nyenyak.
    5.30 baru sampai Madiun dan mata kami sudah puas tidur dan saatnya melihat pemandangan di luar kereta. Isa turun di stasiun Madiun, dan kami melanjutkan perjalanan lagi dengan kereta ini. Tergoda dengan teriakan ibu-ibu penjual pecel, setelah dipancing mas-mas yang duduk di depan kami, kami jadi ikutan memeli pecel dengan harga Rp 4000,-. Isinya ada nasi, daun singkong, tempe, tahu, peyek dan bumbu pecel. Lumayan banyak sih porsinya dan lumayan juga untuk ganjel perut.
    10.40 sampai di stasiun Kota Baru Malang. welcome! Begitu turun ternyata banyak juga ya anak-anak yang bawa keril entah mau ndaki kemana. ramai sih. Keluar stasiun, mencari Ika karena sudah janjian sebelumnya. Begitu ketemu ramai deh langsung. Sempet-sempetnya pula pas lagi ngobrol sama ibunya ika ikutan dikerubungi sama bapak-bapak yang nawarin angkutan. pusing.
    Setelah hahahihi dan berpisah dulu karena ika mau mengantar ibunya, kami langsung menuju.. tukang baso. Target : Makan Baso Malang di Malang. let's Go!

    Bakso Stasiun

    bersambung..

    Continue Reading
    Pintu utama
    Tanggal 29-30 Desember 2012 itu adalah praktikum Inventarisasi Satwaliar terkahir di semester 5. Sama aja kaya mata kuliah sebelumnya, tiap akhir semester pasti kita berkunjung ke temapng yang judulnya Kawasan Konservasi. Kali ini praktikum di Bedogolnya adlah praktikum penerapan metode invent. Ya meskipun sudah pernah dipelajari, ini tuh kaya yang resminya aja dari mata kuliah. Tapi sebelum ini sudah pernah dipelajari juga di KP maupun di kuliah lain sekilas.
    Tanggal 29 Pagi di hari sabtu yang mendung dan gerimis itu kumpul dulu di ATM center buat nunggu truk. Iya truk. Truk yang akan mengangkut kita sampai Lido. Bayanginlah itu berasa alam banget jarak Dramaga-Lido pakai macet. Berangkat jam 8.30 terus sampai di kantor terakhir jam 11. Dari resort langsung ngesot lagi ke PPKAB selama sejam kurang. Pokoknya jam 13.00 tuh udah di sana dan hahahihi dulu sama kloter 1 yang berangkat dihari sebelumnya. Perjalanannya panjang, bikin capek dan engap.

    Ini adalah kali kedua gue kesini lagi setelah yang dulu tuh gue dijadiin tukang foto karena cuma cewek sendiri diantara anak SMA. Gue jadi mengingat memori waktu dulu. haha Ya maklum emang ada kesan banget di Bodogol sebelumnya. Disinilah pertama kalinya gue tertarik dengan konservasi dan tiba-tiba kepikiran untuk ambil konservasi nantinya pas kuliah. Jadi ya bisa dibilang ini titik awal gue dulu. haha Padahal baru sekali doang kesana. Ke air terjun Cikaweni dan Canopt trail doang.

    29 Desember 2012
    Untuk praktikum ini, dilakukan inven mulai dari mamalia, burung, dan herpetofauna. Nah dan harusnya sih dibagi 3 kali pengamatan yaitu sore, malam, dan pagi. Begitu sampai di mess langsung ke mess, makan, hahahihi sambil istirahatin pantat karena gak duduk diperjalanan. Ini nih sebenernya moment yang gue suka. Ngobrol sekelas hahahihi yang kalau dikelas bisa dilakuin tapi kalau dilapang terasa bedanya. Seneng aja ngeliatnya kita jadi pada nyatu. Kalau yang dikelas mikirnya pada belajar terus, kalau disini semuanya harus gue bikin ketawa.
    Jam 3 siap-siap untuk pengamatan sore. Kebetulan kelompok gue bareng kelompok 9 dapet jalur kanopi. hahaha sesuai harapan gue. Karena incaran gue kali ini tetep gue harus melihat owa live. Ada beberapa jalur lagi yang digunakan, tapi gue lupa jumlah persisnya. Kalau gak salah sih 5. Dengan berbekal fieldguide, tallysheet, termo, raincoat, dan pensil udah pada siap kelapang semua tuh meskipun gerimis. Tujuannya sore ini sih pengamatan mamalia dengan line transek dan pengematan burung sesuai dengan kajiannya masing-masing. Sayangnya, baru setengah jam jalan--gak nyampe ding--hujan semakin besar. Nah karena hujan itulah kelompok gue balik lagi. Ya gimana kan hujan, satwanya juga gak muncul. Jadi mending balik lagi. Oke balik ke mess ternyata udah ada kelompok lain juga yang nungguin kunci kamar yang ternyata di bawa wida pengamatan. Selama 3 jam kali ada nungguin anak-anak yang tetep ujan-ujanan di jalur masing-masing. Udah jungkir balik di tempat kaya balairung gitu tapi tetap aja yang bawa kunci belum datang. Sampai akhirnya ngebantuin masak ibunya--emang nih emak-emak rempong semua. Sambil goreng bakwan dan pisang goreng sambil curhat sama si lala, mey, dan mila. Yah lumayan kenyang juga nongkrong didapur. :p

    Setelah menanti, akhirnya semuanya kembali dari pengamatan sore. Istirahat bentar sambil ngeteh dan ngopi, magriban, makan malam, kemudian lanjut lagi siap-siap untuk pengamatan malam. Oke malam ini tujuannya pengamatan herpetofauna pastinya ya masih dengan jalur yang sama seperti tadi sore. Tadinya sih berharap banget hujan, eh gak taunya cerah. haha Yaudah akhirnya jam 19.00 berangkat ke tempat pengamatan masing-masing, jalan super lambat sambil 'mencari' dan tetap waspada karena katanya jalur kanopi ini banyak viper tanahnya. Jadi, selama pengamatan itu degdegan banget dah takut ketemu. Biar kata udah safety tapi tetep aja.. viper. Hampir satu jam jalan, belum bertemu sama sekali padahal habis hujan tuh. Gue juga nyari kukang tapi gak nemu. Sayang banget. Dan tiba-tiba.. seli nemu uler. oke iya ular di tanah masih baby. Baby viper tanah. alamak. Langsung deh yusuf bergerak untuk handling itu ular mau di ukur. Gue tidak melihat gimana caranya, karena gue terus melanjutkan pengamatan daripada degdegan liat ular. Oke malam itu kelompok kanopi hanya menemukan 3 jenis dari amfibi dan reptil. Jam 21.00 kembali ke mess, identifikasi sambil nyemil bakwan dan juga saling tuker informasi satwa yang berhasil ditemuin kelompok lain. Beres iden, hahahihi cerita-cerita tentang banyak hal sampai tau-tau musang lewat. oke langsung deh ngejar-ngejar tuh musang buat dapet fotonya. Ternyata disini satwa seliweran gitu aja depan mess. Gak kerasa ngobrol taunya udah tengah malam dan ujungnya bubaran karena harus tidur. Sayang sih emang kalau dilewatkan dengan tidur, tapi capek juga ye jadi daripada besok tepar pas pengamatan pagi. mending tidur. Selamat malam.

    30 Desember 2012
    Denger anak-anak udah pada ribut dan rebutan kamar mandi dari jam 4, tapi berhubung agak dingin dan ini mata baru aja merem 3 jam, jadi dengan kebonya gue tidur lagi. Asli mager. Jam 5 barulah gue bergerak dan siap-siap sarapan. Anak-anak yang lain udah pada nunggu sarapan di tempat biasa itu. Rame sih. Sarapan baru dimulai jam 6 kurang. Ini agak terlambat sedikit. Beres sarapan, siap-siapa lagi menggunakan jalur yang sama untuk pengamatan burung dan mamalia. 2 jam pertama digunakan untuk pengamatan burung, dan selajutnya pengamatan mamalia. Pengamatan burung ini dilakukan tergantung kajian masing-masing kelompok. Ada yang membandingkan metode dan sebagainya. Kebetulan kelompok gue, pengamatan menggunakan metode IPA. Jadi sampai jam 8 pagi leher terus nenggak keatas, mata awas dengan bino, fieldguide tetep ditangan. Beres burung, lanjut mamalia. Oke sepi banget. Selain bajing dan tupai, tidak ada lagi yang terlihat oleh mata. Owa jawa hanya mendengarkan suaranya saja. Kecewa sayanya. Yaudah jalan terus aja sampai jembatan canopy. Foto-foto hahahihi dan balik lagi deh atas.
    apa namanya?


    Di tempat diatas gue menghabiskna waktu dua jam setengah untuk nungguin Owa. Hasilnya.. nihil. Akhirnya disana malah pengamatan burung. Elang lewat terus muter-muter entah berapa kali. Hahahihi disana sampai akhirnya gue menyerah dan memutuskan untuk kembali ke mess dan mandi. Nyampe di mess agak sepi karena anak-anak jalur lain pada main ke kanopi dan mereka semua udah bersih-bersih. Jadi nyampe mess gak perlu ngantri kamar mandi. Gak lama gue pulang, eh hujan turun. Gue gak tahu deh gimana nasib anak-anak yang masih di kanopi, tapi kayaknya aman-aman aja kok. Hujan turun cukup deras dan mengganggu mobilitas untuk makan siang. haha Begitu hujan berhenti langsung deh ngibrit makan siang karena ternyata harus buru-buru turun sebelum hujan datang lagi.
    Jam 12an, turunlah kami berjalan kaki lagi. Gue jalan bener-bener pelan sampe tiba-tiba ada suara kersekan dari sebelah kanan. Gue bilang aja angin, tapi kikin curiga dan tiba-tiba.. itu Owa. whoooooaaaa giliran ditungguin gak dateng, pas lagi jalan begini malah ketemu. Itu owa jelas banget, kita udah kaya tatap-tatapan. Tangannya lagi megang dahan dan dia menggantung dengan kedua tangannya. Gue sih cuma liat dua, tapi katanya kikin lihat 3 individu. Cukup lama gue disitu sendirian karena gue masih penasaran. Kikin dll taunya udah duluan. Gak lama ada rombongan lagi dibelakang dan gue langsung nagsih tahu biar pada liat semua. Ada kayaknya 2 rombongan sebelum akhirnya gue memutuskan untuk turun. Gak berlebihan, tapi seneng. Puas aja rasanya gak penasaran lagi lihat owa langsung gitu deket banget, bukan di ragunan. haha

    jalan mobil
    Pulangnya gue ketemu isa dibelakang dan akhirnya kita jalan berdua. Gue ajaklah dia lewat jalan lain dan itu membuat kami jadi anak terakhir yang sampai di kantor. Kita lewat kebun, gak jauh sih cuma naik bukit aja dikit terus turun bukit tapi kita muncul ditempat yang sama kaya yang lain kok. hehe
    Begitu sampai tempat truk tau-tau hujan. Oke siaplah dengan raincoat sambil naik truk menuju dramaga. Lewat jalan cihideung dan gak taunya macet. ahelah. nasib.
    Sekitar jam 5 baru sampai dramaga lagi dengan selamat setelah melalui hujan panas yang gak tentu dan tentunya berdiri full sambil nahan supaya gak jatoh. Sukses banget deh itu bikin kaki dan bokong pegal.
    Beres dari ini masih ada lagi yang harus diselesaikan yaitu... laporan. Akhir tahun yang luar biasa ditutup dengan laporan

    Dramaga, 2013
    Continue Reading
    Older
    Stories

    Profil

    Me

    Blog yang update sebulan sekali
    Email: contact@ceritaakit.com

    Follow Me

    • twitter
    • instagram
    • pinterest
    Blogger Perempuan

    recent posts

    Labels

    E E34 Life SEO SR TheOvertunes blog budidaya tanaman buku catper ceritaakit cerpen cova diy drama ekspedisi event exo finansial handmade hidroponik how to indonesia kdrama korean drama mikha angelo movie nepenthes nostalgia pertanian popular random review social media teknologi tips tips menulis twitter website writing x factor

    Blog Archive

    • ▼  2022 (6)
      • ▼  Desember 2022 (1)
        • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 Novem...
      • ►  September 2022 (2)
      • ►  Juli 2022 (1)
      • ►  April 2022 (1)
      • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  2021 (7)
      • ►  Desember 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (3)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  April 2021 (1)
      • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  2020 (6)
      • ►  Desember 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (1)
      • ►  Agustus 2020 (1)
      • ►  Juni 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (1)
    • ►  2019 (11)
      • ►  Desember 2019 (2)
      • ►  September 2019 (2)
      • ►  Agustus 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (2)
      • ►  Maret 2019 (1)
      • ►  Februari 2019 (1)
      • ►  Januari 2019 (2)
    • ►  2018 (9)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  November 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (2)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  Juni 2018 (1)
      • ►  Maret 2018 (1)
      • ►  Februari 2018 (1)
      • ►  Januari 2018 (1)
    • ►  2017 (3)
      • ►  November 2017 (3)
    • ►  2015 (5)
      • ►  Desember 2015 (4)
      • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  2014 (2)
      • ►  Juni 2014 (1)
      • ►  Januari 2014 (1)
    • ►  2013 (25)
      • ►  Desember 2013 (3)
      • ►  Oktober 2013 (1)
      • ►  Agustus 2013 (1)
      • ►  Juni 2013 (1)
      • ►  April 2013 (7)
      • ►  Maret 2013 (4)
      • ►  Februari 2013 (2)
      • ►  Januari 2013 (6)
    • ►  2012 (36)
      • ►  Desember 2012 (4)
      • ►  November 2012 (6)
      • ►  Agustus 2012 (2)
      • ►  Juli 2012 (2)
      • ►  Juni 2012 (2)
      • ►  Mei 2012 (2)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  Maret 2012 (2)
      • ►  Februari 2012 (3)
      • ►  Januari 2012 (10)
    • ►  2011 (60)
      • ►  Desember 2011 (2)
      • ►  November 2011 (2)
      • ►  Oktober 2011 (3)
      • ►  September 2011 (2)
      • ►  Agustus 2011 (2)
      • ►  Juli 2011 (11)
      • ►  Juni 2011 (7)
      • ►  Mei 2011 (6)
      • ►  April 2011 (4)
      • ►  Maret 2011 (2)
      • ►  Februari 2011 (5)
      • ►  Januari 2011 (14)
    • ►  2010 (11)
      • ►  Desember 2010 (2)
      • ►  November 2010 (4)
      • ►  September 2010 (1)
      • ►  Juli 2010 (1)
      • ►  Mei 2010 (1)
      • ►  April 2010 (1)
      • ►  Februari 2010 (1)
    • ►  2009 (7)
      • ►  Oktober 2009 (1)
      • ►  September 2009 (3)
      • ►  April 2009 (1)
      • ►  Februari 2009 (1)
      • ►  Januari 2009 (1)

    Popular Posts

    • Cara Beli Album K-pop di Ktown4u 2021
    • The SC
    • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 November 2022
    facebook Twitter pinterest instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top