Pages

  • Home
  • Contact
twitter instagram youtube

                   CERITAAKIT

    • Home
    • Review A La
    • _Kuliner
    • _Korean Drama
    • _Movies
    • _Books
    • DIY
    • Jurnal Perjalanan
    • Portfolio

    Hal-hal yang bisa dilakukan saat ngumpul seru bareng teman sebaya:
    1. Makan. Karena sudah mulai bisa menghasilkan uang sendiri, sekarang bisa pilih cafe atau restoran yang unyu buat reunian. Selain bisa kumpul dan makan, tentu aja tempatnya harus cukup instagramable.
    2. Mengobrol. Catching up with life karena sudah lama tidak ketemu sudah pasti dilakukan. Tapi, hati-hati dalam memilih topik pembicaraan, kalau salah ucapan bisa-bisa tersinggung orangnya. Kalau bisa sih, tanya hal-hal yang umum aja. Jangan tanya kapan nikah, kapan punya anak. Sensitif warning tuh. Ada orang-orang yang gerah kalau ditanyain loh. Kecuali nih, kalian punya temen yang mau dikenalin wkwkw 
    3. Karaoke. Kalau ini bisa jadi ajang seru-seru pemersatu bangsa. Apalagi kalau udah nyanyi lagu nasional yaitu dangdut. 
    4. Piknik ala-ala. Kalau mau ambil piknik ala-ala juga boleh banget. Mungkin lebih seru ya jalan-jalan, ngobrol terus udahnya lesehan santai-santai sambil menikmati suasana tempat piknik. Salah satu lokasi yang bisa dijadikan alternatif adalah Kebun Raya. Lumayan kan refreshing sekalian reuni. 
    Hal-hal yang gak boleh kamu lakukan kalau lagi kumpul: 
    1. Melototin HP selama kumpul. Hello, sudah lama kalian tidak bertemu terus kalau kamu kerjanya hanya melototin HP ngapain ketemu? Unless memang ada kerjaan dari boss atau e-mail kantor yang harus dibalas segera, kurangi main HP. 2-3 jam tidak mengecek HP tidak akan membunuhmu sih. Quality time bersama sobat gaul. Kalau kamu fokus selama 2-3 itu makin cepat juga kamu pulang dan bercengkrama dengan HP-mu lagi. Iya gak? 
    2. Bertanya hal-hal sensitif lyke: kapan nikah? Kapan punya anak? It's not your business unless the person is talking first. Don't be insensitive. Some people find that q is disturbing privacy though some ppl don't mind sih sebenarnya. 

    Pertemanan Usia 20-an

    Banyak tulisan dan orang yang bilang kalau seiring berjalannya waktu circle pertemanan kita semakin kecil. Katanya sih itu proses alami yang nanti juga semua bakal mengalami. Kalau misalnya kita punya 10 teman main, lama-lama bakal berkurang tiap diajak kumpul bareng karena udah sibuk sama kehidupan masing-masing ya kerja, ngurusin keluarga baru dan lainnya.

    Pertemanan umur 20an yang kalau gak bisa maintain tau-tau udah tinggal 1 orang aja. Terus lama-lama jarang ngobrol atau menye-menye lagi. Bahkan nih tukar kabar kalau pas jelang lebaran atau mau ngasih undangan pernikahan. Satu persatu teman berkurang seiring bertambahnya usia. Makin kecil circle kita. Kalau dulu punya temen banyak, sekarang bisa dihitung pakai jari nih. Kalau dulu punya temen bisa dihitung pakai jari, sekarang udah gak keliatan di jari. Gitu lah kira-kira.

    Hidup kayaknya makin rumit tapi tempat berbagi cerita makin sempit, makin itu-itu aja. Pernah khawatir gak kalau orang itu bosan dengar cerita kita?

    Apakah kalian sudah mengalami fase itu? 

    Buat gue sendiri, kayaknya sudah mulai meskipun efeknya memang tidak terlalu terasa karena pada dasarnya gue memang tidak punya banyak teman dan tidak bisa maintain hubungan sama orang banyak secara berkala. Gue awkward banget. Jadi, karena circle gue yang emang kecil, gitu-gitu aja--bahkan gak punya banyak teman jadi biasa saja rasanya. Memang sebatang kara sudah biasa. Ada yang berbeda, tapi gue gak mau mikirin berlarut-larut. Capeq kak.

    Pernahkah kalian merasa kesepian karena gak punya teman? 

    Kadang kala gue merasa sepi, tapi karena sudah terbiasa sendiri dan gak mau bergantung dengan orang lain, jadinya cuma pada moment tertentu aja. Gak setiap hari gue merasa kesepian. Kalau kebetulan balik malam terus habis hujan dan hormon lagi melow, mendadak jadi galau sih. Dalam pikiran gue nanya, sebenernya gue ini punya temen atau enggak ya? Kok hidup gue datar-datar aja nih dalam ruang pertemanan. Apakah gue semenyebalkan itu sampai gak punya temen ya?

    Iya kadang kepikiran, tapi kemudian yaudahlah.

    I am Alone, but Not Feel Lonely

    Gue cukup kreatif untuk bikin diri gue lupa sama dunia nyata. Asal ada internet dan bisa streaming film, dunia gue udah bahagia. Gak ada temen berbagi cerita atau ngegosip pun gak masalah, gue ngomong sendiri aja sama tembok atau curhat di twitter. Beres. Tapi memang benar, ada kalanya gue memang butuh ngobrol dengan manusia. Masalahnya nih, kadang ada yang beranggapan kalau gue cuma datang saat ada butuhnya doang? Emang iya? Iya, memang begitu, gue datang kala ada butuhnya. Aku tidak mau munafik. Gue pada dasarnya emang jarang banget ngobrol sama orang. Males. Alasannya cuma itu. Gue gak biasa basa-basi sama orang sih, jadi kalau gak ada keperluan, gue bingung mau ngomong apaan. Gue nih semenyedihkan se-awkward itu sama orang. Mau nanya hal pribadi tapi kok kadang juga sebenernya gak pengen tau-tau amat soal kehidupan orang karena takut ganggu privasi dan gue takut iri hati. Hahahahahahaha

    Ada kalanya gue memang ingin ketemu manusia, tapi gak selalu. Kira-kira 3 bulan sekali lah. Itu juga kalau ingat. 

    Yang jadi masalahnya memang gue. Gue yang membatasi diri gue sendiri. Gue yang membatasi interaksi gue dengan orang lain. Tahun 2019 ini, gue udah sedikit tahu masalah gue di mana, hopefully ada sesuatu yang berubah dalam diri gue tahun ini. Semoga menjadi manusia yang lebih baik. Karena gue tahu meskipun gue ingin hidup sendiri, gue tetep butuh teman karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Tidak bisa dipungkiri bahwa gue butuh teman. Apalagi usia rentan depresi begini, gue butuh teman untuk main supaya gak stress terus-menerus. Pertemanan 20s yang gak rumit, tapi juga gak simple kalau bisa long last sampai.. Gak tau sampai kapan.

    We may not meet as often as we're young, but I remember

    Meskipun sudah berjuta-juta tahun gak ketemu dan saling bertukar kabar, tapi gue menghargai pertemanan yang gue punya. Meskipun gak pernah tukar kabar, dalam hati gue mendoakan yang terbaik untuk kalian semua. I always remember you as one of my good friends. 
    Continue Reading
    Sebelum versi cetak ulangnya terbit, gue udah baca yang versi lama.

    Yah tentu aja gue lebih suka yang versi baru soalnya lebih panjang hahahahahahaha Secara garis besar, plotnya masih sama, endingnya juga masih sama sih. Tapi di versi cetak ulang ini banyak tambahan adegan yang gak ada di versi lama.

    Menurut gue sih ceritanya jadi jauh lebih baik, lebih dramatis juga. Karena gue orangnya dramatis, jadi lebih berasa aja moment-moment Aki dan Chris. Jadi berasa lebih deep aja emosi Aki dan Chris. Menurut gue sih, ceritanya lumayan ringan karena masih seputar kisah masa SMA. Gak terlalu ribet banget. Tapi memang gak terlalu ringan sih.

    Karena gue emang budak cerita Hanafiah-nya mbak Sitta Karina, jadi gue suka. Meskipun bukan kisah favorit gue di Hanafiah series, tapi tetep menarik sih.

    Imaji Terindah versi Baru


    Yang disayangkan dari buku cetak baru ini adalah…. gak ada bonus pembatas buku o.o
    Continue Reading
    Rajegwesi-Sukamade dalam 4 jam SPTN 1 Sarongan Taman Nasional Meru Betiri memiliki 3 wilayah resort yaitu Karang tambak, Rajegwesi dan Sukamade. Ketiga resort tersebut berada di daerah Kabupaten Banyuwangi yang saat ini sedang gencar untuk mempromosikan tempat wisata. Namun, dari ketiga wilayah pengelolaan itu hanya resort Rajegwesi dan Sukamade yang saat ini gencar dipromosikan pada masyarakat Indonesia maupun masyarakat mancanegara. Tersebutlah beberapa tempat wisata di Rajegwesi dan Sukamade yaitu Teluk Hijau, Teluk Damai, Pantai Sungapan, Pantai Rajegwesi dan Pantai Penyu Sukamade. Saat ini, Pantai Penyu Sukamade tengah dipromosikan sebagai salah satu dari Segitiga Berlian atau tujuan wisata unggulan di Banyuwangi selain Kawah Ijen dan Pantai Plengkung di Taman Nasional Alas Purwo.

    Jarak Rajegwesi dan Sukamade sekitar 17 km. Perjalanan dari Rajegwesi ke Sukamade ditempuh selama 4 jam dengan berjalan kaki santai. Dari Rajegwesi harus melewati pemukiman warga Rajegwesi. Setelah melewati Dusun Rajegwesi, pengunjung dapat melihat sawah, lahan babatan serta hutan di sisi kanan maupun di sisi kiri jalan. Kemudian, pengunjung akan melihat tempat parkir menitipkan kendaraan bagi pengunjung yang ingin menuju Teluk Hijau. Tempat parkir tersebut dijaga oleh masyarakat Rajegwesi. Jika pengunjung berjalan sedikit di tempat parkir maka akan terlihat Teluk Damai yang terlihat sangat damai seperti namanya. Beberapa meter setelah Teluk Damai, pengunjung dapat melihat jalan menuju Teluk Hijau. Namun, pengunjung tidak dapat melihat Teluk Hijau secara langsung karena pengunjung harus menuruni jalan setapak untuk bisa mencapai pantainya. 
    E:\TNMB\cam\20140210_103438.jpg
    Pemandangan dari tempat parkir -- Teluk Damai
    Di sepanjang perjalanan menuju Sukamade, dapat ditemukan jenis mamalia dan burung. Diantaranya adalah beberapa kelompok lutung budeng yang sedang mencari makan di atas pohon ataupun sedang berpindah antar pohon. Jika diamati, tipe vegetasi hutan di sepanjang jalan menuju Sukamade merupakan tipe vegetasi hutan hujan tropika dataran rendah dengan berbagai jenis tumbuhan. Beberapa jenis yang sering ditemui diantaranya adalah jenis rotan, jenis bambu, bendo (Artocarpus elasticus), dan gondang (Ficus variegata).

    Setelah melewati hutan, perjalanan selanjutnya adalah melewati perkebunan karet Sukamade. Di sini juga masih dapat ditemui kelompok lutung budeng yang sedang mencari makan. Lutung budeng dapat dilihat dari pinggir hutan yang berbatasan dengan jalan utama. Lutung ditemui di atas pohon sedang mengambil daun dan buah untuk makanan.

    Lutung budeng atau Lutung jawa adalah salah satu spesies primata yang banyak dijumpai di wilayah Rajegwesi dan Sukamade. Lutung Budeng atau Lutung jawa dikenal dengan nama Ebony Leaf Monkey dengan bahasa latin Trachypithecus auratus. Lutung ini merupakan jenis lutung endemik di Indonesia. Di Pulau Jawa kita masih dapat menemukan lutung ini, salah satunya di Taman Nasional Meru Betiri. Lutung budeng memiliki ekor yang panjangnya hampir dua kali lebih panjang daripada panjang tubuhnya. Rambut lutung jawa dewasa berwarna hitam, sedangkan untuk anakan memiliki rambut yang berwarna oranye. Lutung jawa ditemukan hidup secara berkelompok dengan seekor jantan sebagai pemimpin. Aktivitas lutung ini banyak terlihat pada siang hari terutama di atas pohon.   
    Setelah melewati perkebunan karet, ada sungai Sukamade yang harus dilewati. Karena perjalanan dengan berjalan kaki, maka jalur tercepat adalah dengan memotong melewati sungai. Sebenarnya ada rakit yang bisa mengangkut ke seberang, hanya saja jaraknya agak jauh. Kondisi sungai saat itu arusnya agak deras dan sedikit meluap karena hujan di pagi harinya tetapi masih dapat dilewati.

    Jalanan yang harus dilewati setelah sungai relatif datar karena merupakan perkebunan karet dan coklat. Jika beruntung, di perkebunan karet dapat ditemui ayam hutan dan merak hijau. Tidak lama setelah perkebunan, akan memasuki daerah yang ditumbuhi bambu di sisi kanan dan kiri jalan. Dengan berjalan 10 menit, akhirnya dapat melihat kompleks Resort Sukamade.
    E:\TNMB\cam\20140220_175502.jpg
    Senja di Pantai Sukamade
    Selama perjalanan 4 jam Rajegwesi - Sukamade ini ada pengalaman yang didapat. Selain dapat melihat satwa lebih dekat juga dapat mengenal sesama teman dengan lebih baik karena saling memberi semangat, saling membantu, bekerjasama dan saling berbagi. Meskipun sama-sama kelelahan tapi karena semangat yang dibagikan sesama teman perjalanan jadi tidak terlalu membosankan. Selain itu, perjalanan ini juga mengajarkan bagaimana untuk sabar dan pantang menyerah untuk menggapai tujuan yang ingin dicapai.

     -K
    Continue Reading
    Beli album Kpop langsung dari Korea memang menggoda sih, kita gak perlu nunggu-nunggu dari olshop Indonesia yang kadang suka gak jelas kapan dikirim dari Korea, kapan giliran kirim ke rumah apalagi kalau orderan olshop sampe ribuan. Kebayang ribetnya di bea cukai, terus datangnya pasti bertahap dan lamaaaa wkwk Soalnya gak bisa langsung 4000 album bareng--apalagi kalau yang menghindari pajak kayak.... tragedi 2017 itu. Gara-gara itu, aku jadi orang yang gak sabaran dan suka suudzon pada empunya OS. 

    Untuk kamu yang tinggal di Indonesia dan mau beli album langsung dari Korea, ada beberapa website yang menyediakan pilihan pengiriman ke Indonesia langsung. Contohnya Gmarket, Synnara, Kpoptown, dan Ktwon4u. Untuk nulis artikel ini, aku cuma membandingkan Gmarket, Synnara dan Ktown4u. Dan setelah dipikirkan dengan matang, aku pilih pesan di Ktown4u.

    Kenapa pesan di Ktwon4u?


    1. Ada opsi pengiriman selain EMS, yaitu Registered Small Packet dan K-Packet yang harganya lebih bersahabat tapi max berat pengirimannya hanya 2 kg. Mahal juga sih, tapi dibanding EMS ya murah. Beda keduanya... aku agak gak ngerti juga di mananya. wk Pernah pakai K-Packet dan pengiriman dari Korea ke Indonesia bisa sampai 7 hari, Registered Small Packet bisa sampai 9 hari. Kedua pilihan itu menyediakan tracking number, jadi sebenernya gak usah khawatir karena kita bisa tau paket kita di mana. 

    2. Bisa dapet versi beda-beda jika jumlah pembelian = jumlah versi yang tersedia. Contoh: kalau kita beli 3 buah Don't Mess Up My Tempo, diusahakan dikirim versi berbeda. Synnara random, Gmarket juga random (tapi gatau mungkin bisa pilih)

    3. Cara pembayaran. Ini penting, soalnya kalau bisa beli tapi gak bisa bayar ya gak jadi beli dong. Di Ktown4u pembayarannya tersedia via paypal. Minusnya, feenya lumayan. hm

    4. Websitenya berbahasa Inggris. Synnara meskipun order pagenya bahasa Inggris, tapi dalamnya tetap bahasa Korea yang bikin aku pusing. 

    Cara Beli Album di Ktown4u

    Sebelum mulai cara belanja di Ktown4u, ketahuilah bahwa biaya yang dilampirkan dalam USD jadi siap-siap kalau tagihannya tinggi soalnya Rupiah melemah (saat artikel ini ditulis, Rupiah menguat seratus perak. Lumayan). Begini cara beli album di Ktown4u untuk yang pertama kali baru pesan lewat website luar :

    1. Kunjungi website Ktwon4u
    2. Kalau belum punya akun, register dulu. Semua perintah ada dalam bahasa Inggris, jadi kamu gak usah khawatir bingung. Isi data diri yang diperlukan, lengkapi alamat. 
    3. Jika sudah berhasil bikin akun, langsung login.


    4. Isi E-mail dan password yang sudah didaftarkan tadi, klik LOGIN lagi

    5. Kalau berhasil login, muncul halaman utama ktown4u. Kemudian, kalau kamu mau cari merch atau album dengan cepat, kamu bisa cari di search box (1). Atau klik (2) untuk melihat artis yang tersedia di ktown4u.

    6. Kalau kamu sudah menemukan artis yang kamu cari, maka akan langsung muncul semua goods dari artis tersebut. Kamu bisa scrolling terus mencari barang yang ingin kamu beli. Klik di gambar yang ingin kamu beli.

    7. Muncul laman produk beserta penjelasannya. Kalau kamu sudah fix 100%, kamu bisa langsung isi jumlah barang yang ingin kamu beli.



    8. Setelah menentukan barang yang akan dibeli, klik "CART". Lalu akan muncul pop-up untuk shooping atau cart. Kalau kamu masih mau belanja maka klik shopping (1), kalau sudah maka bisa klik Cart (2).

    9. Jika kamu klik Cart, maka akan muncul laman yang berisi total pesanan kamu. Jika sudah yakin, lalu  klik Proceed to Checkout.

    10. Isi Shipping Address dengan lengkap dan benar, jangan asal, nanti paketnya nyasar. Lalu klik continue


    11. Lalu muncul pilihan Shipping Method, silakan dipilih mana yang sesuai. Ingat, kalau mau pake jasa small dan k-packet, max berat hanya 2kg ya. Kalau sudah pilih, lalu klik continue lagi
    12. Sampai di halaman check out. Di situ ada memo yang bisa kam tulis untuk seller, terus di bawahnya ada informasi pembayaran. Pembayaran Ktown4u cuma bisa pakai paypal. Selanjutnya, klik Pay terus lanjutkanlah proses pembayaran dengan paypal. Kalau kamu belum punya akun PayPal, baca cara membuat akun PayPal di sini. 

    13. Kalau pembayaran sukses, maka akan muncul halaman di bawah ini. Kalau udah muncul, tandanya pesanan kamu sudah berhasil dan tinggal duduk manis menunggu sampai Pak Pos datang membawa paket.


    Review

    Paket dari Ktown4u sampai di rumah 9-10 hari setelah album dirilis resmi. Agak lama karena terpotong weekend. Album dilapisi dengan bubblewrap lalu dibungkus dengan kardus cokelat. 

    FAQ

    1. Bagaimana dengan pajak bea cukainya?
    Kamu bisa cek perkiraan jumlah pajak yang harus dibayar dengan menggunakan aplikasi mobile bea cukai

    Update: Tahun 2020, kebijakan barang bea kena pajak berubah, silakan cek google untuk info lebih lengkap ya minimal belanja berapa yang tidak kena pajak.

    2. Bahasa apa yang digunakan untuk menulis alamat?
    Bahasa Indonesia

    3. Apa saja yang harus dipersiapkan ketika paket datang?
    Tidak ada, siapkan aja uang Rp 20.000 buat bayar tukang pos kalau memang barang belanjaannya bebas pajak ya. Kalau kena pajak, siapkan NPWP (jika ada) biar potongannya nggak terlalu besar. Untuk ketentuan ini bisa dicek lagi ya.
    Continue Reading

    "Kalau gak tahun ini? Kapan lagi?"

    Dari pemikiran gitu doang, bisa bikin gue yang impulsif ini memutuskan untuk berangkat. Waktu itu lagi heboh soal perubahan wajib militer Korea Selatan. Mas Minseok yang lahir tahun 1990 udah harus wamil sebelum usia 30. Kira-kira begitu rumor yang gue dengar. Gue langsung menghitung, membayangkan dan mengira-ngira kapan EXO ada tour lagi dan kapan mampir ke Indonesia. Nihil. Udah dua kali Indonesia dilewatin gitu aja dalam tour meskipun ya tahun lalu ada acara Music Bank  ke Jakarta yang btw gue gak nonton wkwk

    Pilihannya ada dua yaitu ke Malaysia nonton Elyxion in Malaysia atau nunggu Tour ke 5 yang mungkin udah gak OT8 atau OT9. Karena gue gak mau rugi, gue pilih ke Malaysia lalu puasa konser sampai EXO balik konser OT9. Ekstrem gak? Minimal 2 tahun sekali gue ngeliat exo biar tabungannya pas. wkwk

    Waktu itu H-30 hari, gue belum punya tiket konser dan tiket pesawat. Duit juga pas-pasan banget, bingung mau beli gimana. Entah gimana nih, penyelenggara di Malaysia buka 'Global Package' modal bukti bookingan hotel, passport dan CC / Debit VISA namanya EXO Planet #4 Hospitality Package. Gue melihat itu sebagai sebuah jalan. Ini beda ya dengan Global Package dari SM Entertainment. Anggaplah ini versi murahnya.



    Apa yang didapat dari Star Planet Package?

    1. 2 Tiket CAT 5
    2. Transportasi dari Hotel ke Venue
    3. 2 lightstick
    4. Minuman

    Harganya 829RM atau sekitar 2.9juta. Mahal T.T tapi kalau udah dipikirin ya lumayan juga dari KL Sentral gak usah mikir lagi ke Bukit Jalil gimana. haha Karena dapet 2 tiket, 1 lagi ya tentu aja gue jual lagi. Antuasiasme tinggi membuat DM twitter agak membludak waktu itu. Alhamdulillah laku.  Gue gak punya ekspetasi apa-apa sih dengan tiketnya, gak mempermasalahkan juga mau jauh banget apa gimana yang penting gue nonton wkwkw Euforianya dapet

    Yang gue lakukan untuk daftar SP:
    1. Buka link yang dikasih SP untuk paketnya

    2. Isi data diri dengan lengkap dan benar. Isi sesuai dengan nama di passport, jangan pake nama gaul.

    3. Tunggu konfirmasi e-mail datang. SP akan kirim e-mail yang isinya formulir yang harus diisi beserta dokumen yang harus dilengkapi seperti: Foto Passport, foto CC, bukti booking hotel. SP kasih waktu 3 hari untuk lengkapi formulir dan dokumen.

    4. Booking Hotel
    Untuk pesan paket ini, gue harus booking hotel dulu. Kebingungan gue belom berakhir karena gue masih gatau kapan gue akan berangkat karena gue masih mantau tiket pesawat dan pertimbangan lainnya seperti gue meliburkan diri apa gak ya. Karena itu, gue akhirnya cari hotel yang murah, yang bisa pake promo, yang refundable kalau gak jadi berangkat, yang aksesnya mudah dari KL Sentral. Setelah browsing muter-muter membandingkan harga dan lainnya, ujungnya balik lagi ke Traveloka dan pesen hotel di sana untuk 7 - 8 Juli 2018. 

    Setelah booking hotel, gue galau lagi takut gak ada yang mau beli tiket gue karena kalau gak ada nanti gue rugi bandar. Kan sayang. Terus lewat dari batas waktu akhirnya gak gue submit. Aku relakan bookingan hangus. Eh ternyata satu minggu kemudian dikirim e-mail lagi sama SP bookingan gue masih berlaku. Gue mikir, "Inikah kesempatan kedua?"

    Gue langsung gercep pasang iklan jual tiket konser exo, lihat respon ternyata oke. Gak banyak cincong, gue submit aplikasi SP Package.

    5. Setelah submit, tunggu konfirmasi lagi dari sana lewat e-mail kalau pesanan gue sudah diproses dan sudah ada pendebetan sebesar harga tersebut. Kemudian mereka telpon dan menjelaskan segala rupa blabla gue lupa. Pokoknya oke, nanti mereka akan hubungi lagi H-1 lewat WA. Gue iyain aja dengan bahasa Inggris yang paspasan. 

    Kira-kira begitu proses gue mendapatkan tiketnya. Panjang juga ya, singkat cerita nih gue akhirnya beli tiket pesawat Traveloka (lagi) setelah membandingkan harga-harga di berbagai website. Dari niatnya berangkat 7 pulang 8, menjadi berangkat 6 karena semakin dekat tiket makin mahal. Tentu aja gue nyari yang murah. 

    6 Juli 2018

    Mendarat di KLIA 2 sekitar jam 5 waktu sana. Gue pernah ke KLIA 2 tapi cuma numpang liat-liat, jadi ini pertama kalinya mendarat di KLIA 2. Bingung gak? Gak, menurut gue cukup mudah karena udah banyak papan infomasi. Gue berangkat sendiri btw, jadi pas nunggu boarding gue ngegalau merhatiin orang-orang sambil mikir ini ada yang mau nonton konser juga gak ya. Beruntung banget gue dapet posisi deket jendela jadi bisa mepet syahdu /gak.

    Dari KLIA 2, beli tiket bus ke KL Sentral 12RM. Perjalanan dari airport ke KL Sentral 1 jam. Di KL Sentral, gue ke mall terus nyari SIM Card. Jangan beli di airport, mahal. Gue cari Maxis Hotlink yang harga 10RM dan cukup buat 3 hari. Kenapa beli? Buat komunikasi dan internetan soalnya roaming mahal. Antisipasi gue harus nelpon supir dari SP karena nomornya ya nomor Malaysia nanti kena roaming gue pusing. 

    Gerai Maxis kalau gak salah ada di LT3. Visa googling sih. Nanti ada display kartu perdana baru, pilih aja mana yang kamu mau abis itu ambil antrian. Atau samperin aja CS bilang mau beli sim card terserah pakai bahasa Indonesia atau Inggris. Nanti cuma diminta passport aja terus yaudah tinggal pakai.
    Kira-kira begini Hotlink RED

    Setelah beli SIM Card, gue langsung keluar mau naik monorail menuju Bukit Bintang. Jangan tanya mau ngapain karena gue juga gak tau, mau numpang tidur doang. Naik monorail 2.5RM, belinya pake mesin. Gak bisa uang pas. Jadi bayarnya 3RM nanti ada kembalian. Gue jadi pengumpul receh. hm

    Di Bukit Bintang, gue menginap di 21 Capsule Hotel Bukit Bintang lewat booking.com. Dari review katanya tempatnya sih baru dan lumayan. Harganya sekitar 70.000/malam, dan deposit dulu 20RM. Ya lumayan buat selonjoran doang. Menurut gue ya lumayan kalau buat sekedar tidur. Cuma.. ya gue gak tau apa yang terjadi karena jelang pagi capsule yang bagian atas ini goyang jadi satu 'rumah' ikut goyang. Jangan tanya itu orang ngapain, gue juga gak tau, gak mau ngebayangin juga. Waktu itu udah sempet takut tapi untungnya pagi cepet datang T.T

    7 July 2018

    Hari H nih ceritanya, abis pengalaman aneh itu. Gue buru-buru mandi dan siap-siap check out sebelum bule-bule pada bangun dan menyerbu kamar mandi. Beres-beres, ngambil deposit lalu check out. Kemarin malam, gue browsing tempat makan di sana tapi masih pagi dan belom buka. Lalu gue bingung, gue gak ada rencana jalan-jalan karena emang gak pengen jalan-jalan dan males. Padahal kalau boleh dibilang masih ada waktu untuk jalan-jalan sebelum nanti ke KL Sentral. 

    Gue jalan sebentar, sampe nyebrang-nyebrang jalan terus akhirnya gue nongkrong di KFC yang 24 jam beli sarapan. Kalau di sini combo riser ceritanya. Lewat Mall mau masuk mikir ah ngapain nyapein kaki doang belanja aja gak. wk Bengong ngeliatin orang lalu lalang dari balik kaca sembari nungguin Ayam Hainan buka siang nanti. Iya, gue nunggu tempat makan buka doang di Bukit Bintang.

    Jam 11 lewat, gue langsung menuju Ayam Hainan Chee Meng. Masih sepi tempatnya hehe biarpun udah ada beberapa tempat terisi. Gue dapat tempat lalu pesen. 15RM udah dapet Nasi Ayam Hainan + Jus Nanas. Seger. Karena gue baru makan, agak kenyang sih tapi tetep habis satu porsi. Enak btw nasinya huhu

    Ayam Hainan Chee Meng

    Abis itu gue cusss menuju stasiun Monorail mau balik ke KL Sentral. Singkat cerita, gue muter-muter sebentar lalu check in hotel lagi di KL Sentral, isi baterai, tidur-tiduran nunggu jemputan. Kali ini di Metro Hotel. Lokasinya ya lumayan deket kalau mau kemana-mana.

    Jam setengah 3an, gue berangkat nih menuju Bukit Jalil naik mbim. Kalau gue bilang gratis ya gak juga, kan gue bayar. Agak padat tapi gak macet. Gue janjian ketemu dengan pembeli tiket gue yang kebetulan orang Indo juga. Dia nda sabaran karena mungkin udah dari pagi di sana. Sampai Axiata Arena udah ramai sekali, pintu masuk juga udah dibuka tapi gue harus tuker tiket dulu.

    Abis tuker tiket, gue ketemu dengan pembeli  lalu kasih tiket. Dia masuk duluan, sementara gue liat keadaan sekitar dulu tapi panas banget jadi mending masuk aja langsung,

    HERE I AM!


    Di sebelah gue orang Malaysia, kita sempet ngobrol basa-basi doang karena gue ngomong pake bahasa Indonesia. Ngobrol yang 'Iya nih huhu gak ke Indonesia, jadi yaudah ke sini aja'. Gitu doang.

    Gue terharu. Pertama gue ngeliat EXO itu tahun 2014 di Jakarta, abis itu gue gak pernah nonton lagi. Tabungannya gak pernah cukup. Sampai akhirnya, hari itu gue bisa lihat mereka lagi meskipun dari jauh. Tapi gue gak nangis sih, cuma kayak yang hhhh akhirnya setelah perjalanan panjang 2016 menyayat hati gue bisa lihat mereka lagi. Seneng sih. Udah sama-sama dewasa... kayak tumbuh dewasa bareng. Dulu masih cimit-cimit sekarang Kai Sehun udah gede. hh

    Selama konser berlangsung, gue tentu aja ikut nyanyi teriak juga. Gila-gilaan banget sih penontonnya. Tbh, gue udah jarang banget liat fancam exo. Scrolling masih sering, tapi untuk nonton fancam konser tuh jarang. Tapi kalau lagu ya tentu aku tau lah, ikutan nyanyi meski liriknya udah gak jelas. 
    EXO-L

    Selama kurang lebih 2 jam setengah tuh teriak-teriak capek akhirnya kelar konser. Tebak gue ketemu siapa di sana? Teman satu kelas dulu pas kuliah. Katanya, biar eksis boleh sebut namanya. Gue ketemu Winahyu wk wk wk

    Kita nonton beda section, ketemu juga pas pulang balik bareng ke KL Sentral beli makan malam abis itu balik ke hotel masing-masing. 

    8 July 2018


    Perjalananku berakhir, pesawat take off jam 9 pagi jadi shubuh-shubuh gue udah ke halte (?) nungguin bus ke KLIA 2. Ternyata kepagian, tapi gpp daripada telat. Jam 7 gue udah sampai tapi emang rame banget sih airport. Udah gak tengok kanan-kiri gue langsung aja masuk nungguin pesawat datang sambil update dengan wifi bandara. 

    Siang harinya gue udah mendarat lagi dengan selamat di Jakarta.


    TIPS and Trick


    Hal yang gak boleh dilupain kalau jalan-jalan  mau nonton konser di Malaysia sendiri:
    1. Pastiin semua bukti booking udah lengkap dan mantap. Entah berupa e-voucher atau hasil cetak
    2. Ingat, jangan beli SIM Card di Airport
    3. Tukar uang. Nuker rupiah jangan di airport. Coba cari money changer terdekat dan cari ratenya berapa. Tukar seperlunya aja, soalnya kalo nanti ditukar rupiah lagi harganya jelek 
    4. Buka Jastip (kalau bawa koper) lumayan buat tambah-tambah jajan
    5. Kalau cuma mau nonton konser gak usah bawa macem-macem, 1 backpack cukup
    6. Bawa power bank
    7. Ambil gambar seperlunya, sayang aja udah jauh-jauh tapi gak nikmatin konser karena sibuk ambil gambar. Nanti juga ada fansite he he he
    8. Hati-hati kalau beli tiket dari jastip-jastip gitu. Minta ID sebelum beli, kalo perasaan lo dari awal gak enak jangan beli .




    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Profil

    Me

    Blog yang update sebulan sekali
    Email: contact@ceritaakit.com

    Follow Me

    • twitter
    • instagram
    • pinterest
    Blogger Perempuan

    recent posts

    Labels

    E E34 Life SEO SR TheOvertunes blog budidaya tanaman buku catper ceritaakit cerpen cova diy drama ekspedisi event exo finansial handmade hidroponik how to indonesia kdrama korean drama mikha angelo movie nepenthes nostalgia pertanian popular random review social media teknologi tips tips menulis twitter website writing x factor

    Blog Archive

    • ▼  2022 (6)
      • ▼  Desember 2022 (1)
        • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 Novem...
      • ►  September 2022 (2)
      • ►  Juli 2022 (1)
      • ►  April 2022 (1)
      • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  2021 (7)
      • ►  Desember 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (3)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  April 2021 (1)
      • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  2020 (6)
      • ►  Desember 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (1)
      • ►  Agustus 2020 (1)
      • ►  Juni 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (1)
    • ►  2019 (11)
      • ►  Desember 2019 (2)
      • ►  September 2019 (2)
      • ►  Agustus 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (2)
      • ►  Maret 2019 (1)
      • ►  Februari 2019 (1)
      • ►  Januari 2019 (2)
    • ►  2018 (9)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  November 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (2)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  Juni 2018 (1)
      • ►  Maret 2018 (1)
      • ►  Februari 2018 (1)
      • ►  Januari 2018 (1)
    • ►  2017 (3)
      • ►  November 2017 (3)
    • ►  2015 (5)
      • ►  Desember 2015 (4)
      • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  2014 (2)
      • ►  Juni 2014 (1)
      • ►  Januari 2014 (1)
    • ►  2013 (25)
      • ►  Desember 2013 (3)
      • ►  Oktober 2013 (1)
      • ►  Agustus 2013 (1)
      • ►  Juni 2013 (1)
      • ►  April 2013 (7)
      • ►  Maret 2013 (4)
      • ►  Februari 2013 (2)
      • ►  Januari 2013 (6)
    • ►  2012 (36)
      • ►  Desember 2012 (4)
      • ►  November 2012 (6)
      • ►  Agustus 2012 (2)
      • ►  Juli 2012 (2)
      • ►  Juni 2012 (2)
      • ►  Mei 2012 (2)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  Maret 2012 (2)
      • ►  Februari 2012 (3)
      • ►  Januari 2012 (10)
    • ►  2011 (60)
      • ►  Desember 2011 (2)
      • ►  November 2011 (2)
      • ►  Oktober 2011 (3)
      • ►  September 2011 (2)
      • ►  Agustus 2011 (2)
      • ►  Juli 2011 (11)
      • ►  Juni 2011 (7)
      • ►  Mei 2011 (6)
      • ►  April 2011 (4)
      • ►  Maret 2011 (2)
      • ►  Februari 2011 (5)
      • ►  Januari 2011 (14)
    • ►  2010 (11)
      • ►  Desember 2010 (2)
      • ►  November 2010 (4)
      • ►  September 2010 (1)
      • ►  Juli 2010 (1)
      • ►  Mei 2010 (1)
      • ►  April 2010 (1)
      • ►  Februari 2010 (1)
    • ►  2009 (7)
      • ►  Oktober 2009 (1)
      • ►  September 2009 (3)
      • ►  April 2009 (1)
      • ►  Februari 2009 (1)
      • ►  Januari 2009 (1)

    Popular Posts

    • Cara Beli Album K-pop di Ktown4u 2021
    • The SC
    • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 November 2022
    facebook Twitter pinterest instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top