Pages

  • Home
  • Contact
twitter instagram youtube

                   CERITAAKIT

    • Home
    • Review A La
    • _Kuliner
    • _Korean Drama
    • _Movies
    • _Books
    • DIY
    • Jurnal Perjalanan
    • Portfolio


    Memasuki usia 30 yang gak kayak manusia sepantaran lain tentu aja bikin hati sedikit gelisah. Gue udah gelisah sejak tahun lalu, pas diingatkan kalau saat itu gue udah di penghujung kepala dua, gue mulai agak panik. Gue sempat meratapi nasib yang berasa kok gue belum ada apa-apanya dibandingkan dengan orang lain yang sepantaran, ya? Gue juga sempat mikir seberapa lama gue buang-buang waktu menghabiskan hari gue tanpa melakukan hal apa pun?

    Ternyata, perasaan itu wajar. 

    Hal yang gue pikirin saat itu: Mau jadi apa ya gue di usia 30 nanti? Apa yang akan berbeda dibanding saat usia 20? Apakah gue harus benar-benar bersikap layaknya orang dewasa? Emang dewasa itu kayak apaan sih?

    Gue bahkan sempat Googling gimana cara menghadapi umur 30, apa aja yang mesti dilakukan, dll. Itu semua gue pikirin saat overthinking.

    Pas udah normal, gue kembali lagi ke: usia itu hanya angka. Enggak akan banyak beda, sama kayak waktu mau masuk kepala 2, gelisah, excited, tapi bisa juga dilalui meski agak berdarah-darah.

    Sekarang, gue udah agak tenang menghadapi 30 dengan pasang kacamata kuda. Sabodo amat orang mau jungkir balik apa gimana, gue adalah gue. Gue gak bersaing dengan siapa pun selain diri sendiri, so take it easy. Gue mau tetap melakukan apa yang gue lakukan sekarang kalau itu masih baik dan memang jalannya.

    Tentang 2022

    Sejauh ini, banyak banget hal yang terjadi dalam hidup gue di awal 2022 ini. It changed everything in my life. Like literally. Semua terjadi begitu cepat dan berdekatan, gue kayak gak sempat napas. Gue gak akan bicara soal perasaan dengan detil, biarlah hanya catatan harianku yang tahu. Tapi ya memang, peristiwa Januari-Februari 2022 ini sungguh mengubah hidupku. Gue juga gak tau ya lebih baik atau buruk, belum kelihatan.

    Saat itu, gue coba nyari kegiatan supaya gak sibuk dan bengong. Gue kembali kejar setoran fiksi hanya supaya gue sibuk dan gak mikir lagi. At some point, it works. Gue juga mencoba kembali ke akun utama supaya sibuk dan gak curhat Mulu. Ini memang kayak siklus yang terus terjadi. Setiap ada sesuatu dalam hidup yang kurang menyenangkan, gue pasti lompat akun. Alasannya ya gatau, gak berani nyicip perasaan.

    Me vs Me

    Kalau gue lihat diri gue yang sekarang dibandingkan 5 tahun lalu, gue mungkin akan terkejut. Keinginan mati dan perasaan tidak berguna itu sudah agak menghilang. Gue memiliki pekerjaan yang sesuai dengan ‘passion’ (privilese yang gak semua orang punya). Gue juga sudah bisa melakukan hal yang gue inginkan yaitu mendapatkan tambahan jajan dari nulis cabang lain. Apa yang kubayangkan dulu perlahan mulai jadi nyata meski ya gak semuanya tepat kayak gitu. Slow but sure, ada jalannya. Gue juga bisa belajar hal-hal baru dari orang-orang yang kompeten di bidangnya. Hal yang dulu jadi batasan, sekarang bisa dilewati. Gak mudah, tapi bisa. Alhamdulillah.

    Salah satu hal lagi yang bikin gue bersyukur dengan diri gue yang sekarang... Masih orang yang punya pikiran negatif sih, tapi dah mendingan. Gue kadang terkejut kalau baca twt positif gue, berasa bukan diri gue tapi itu gue. Dah gak terlalu bitter meski keinginan julid itu masih ada wqwqwq Tapi gue dah bisa melihat sisi positif dari sebuah kejadian.

    Sementara itu, hal yang gak berubah ya... Gue masih suka jadi hermit, menarik diri dari lingkungan. Gue juga masih merasa gak perlu ngobrol sama manusia kalau gak ada hal penting. Gue tetap ingin di belakang layar, tetap ingin menyerah dengan personal branding. Kayaknya... Kalau dijabarin makin banyak. Sudahi saja penjelasan sisi negatif yang akan selalu lebih banyak daripada positifnya.


    Gue tapi masih takut karena ya gak tau ada apa di depan sana. Gak ada gambaran gimana hidup gue ke depannya. Kayaknya, mau umur berapa pun, ketakutan itu akan tetap ada. Materinya aja yang beda.

    Dan karena hidupku ada di tanganku, gue memilih untuk hidup aja sambil nyanyi dan pegangan ke You are The Universe. Aku juga perlu menurunkan ekspektasi ke diriku sendiri karena oh sudah jelas tidak semua hal bisa kucapai 😀

    Daripada kecewa, manajemen ekspektasi kayaknya suatu keharusan. Aku takut patah hati dan hilang semangat 😀

    Bertumbuh secara mental itu.... Sulit wqwqwq

    Continue Reading


    Setelah bertapa nunggu mercury retrograde selesai, bulan purnama, dan apalah mood datang, akhirnya awal bulan Desember ini coba pindahin salah satu cerita ke Karyakarsa. Sebagai penulis amatir yang pembacanya secuil, emang banyak maju mundurnya karena mempertimbangkan banyak hal.

    Namanya manusia insyekur pasti kepikiran 'ada yang mau baca lagi apa enggak nih ya huhu'

    Sejauh ini, target gue emang masih existing reader dari Oren.

    Sebelum terjun payung, gue juga memantau dan memperhatikan dulu. Akhirnya, gue bisa dapat pikiran kalau memang orang yang berkarya di sana—khususnya lewat cerita—ya yang udah punya pembaca sebelumnya. Jadi, targetnya memang existing reader. Memboyong dari satu platform ke platform lain. Konsepnya sama kok dengan platform baca-tulis lainnya. Bedanya, penulis punya hak penuh di aplikasi Karyakarsa. Dari proses nulis sampe akhir, semuanya ada di tangan kreator Hahaha Pokoknya, Karyakarsa hanya mewadahi aja, jadi wadah. Semacam jembatan juga.

    Sama kayak startup fiksi yang gue buat— bisa-bisanya memang kamu menyelipkan RumahSaya dalam bacotan ini, ya.

    It’s too early to write a long bacotan tentang pengalaman menggunakan platform ini, tapi ya udah sih biarin aja. haha

    Gue masih meraba-raba apakah ada yang berhasil mendapat pembaca baru hanya dari platform tersebut. Mungkin ada, tapi gue gak tau. Platform ini kan nampung berbagai jenis karya dan gak cuma fokus di satu kategori, jadi buat gue agak susah menyimpulkan.

    Tujuan Pindah Platform ke Karyakarsa

    Inilah yang gue pikirkan sebelum pindah platform. Ke mana pun. Ini gue pikirin: Tujuan.

    Apa sih tujuan gue pindahin cerita dari satu platform satu ke platform lain? 

    Kadang iseng ingin mencari pengalaman, tapi lebih banyak nyari kesempatan baru plus tambahan uang buat beli kursi biar gak sakit pinggang.

    Penulis oren itu banyak banget. Banyak banget brou. Sekarang ini, kesempatan bisa langsung monetisasi tanpa pindah platform itu—ehem kecil banget buat penulis kecil kayak aku. Program Paid ini belum terlalu lama di Indonesia, jadi saat ini terbatas hanya yang terpilih aja yang bisa. Jangan tanya gimana terpilihnya, soalnya gue juga gatau. Doa aja semoga tahun berikutnya bisa mulai mengajukan karya sendiri.

    Nah, karena itulah kita harus cari kesempatan di tempat lain yang bisa terima siapa aja termasuk remah rengginang.

    Karena kebetulan gak ada batasan siapa aja yang bisa pakai dan monetisasi karya di sana, jadi gue rasa ini cocok untuk mencari tambahan penghasilan.

    Karyakarsa ini gratis ya pendaftarannya. Aplikasi Karyakarsa juga tersedia di Android dan iOS.

    Kebingunganku Mungkin Juga Menjadi Kebingunganmu

    Ini bakalan ngebongkar di balik layar kebingunganku nih. Tapi enggak apa-apa. Ini proses bingung yang mungkin juga dialami dan dilalui orang yang mau pindah platform. Gue mah cuma curhat aja.

    Ilmu marketing nih kepake dalam segala kondisi, termasuk jualan karya.

    Perlu diperhatikan kalau gue mungkin akan lebih banyak bahas existing reader. Cara marketing untuk gaet new reader akan beda.

    Yang akan gue tulis ini berdasarkan pengamatan dan pengalaman receh aja. Kalaupun triknya ada yang nyoba, belum tentu hasilnya akan sama tiap orang, tapi bisa dicoba jika memang ingin. Ini semacam tips and trik kebingungan atau apa, ya?

    1. Bingung target dan jualan apa

    Dalam marketing ya memang kita harus menentukan target supaya pas sasaran. Untuk tiap target, cara masarinnya bisa beda. Untuk reach pembaca baru, ya perlu fafifu—enggak bisa langsung drop ‘nih baca’. Namanya marketing, ya coba-coba aja dah. Gue juga gak bisa nulis contoh gimana karena belum nyoba bener-bener pake 100% jiwa dan raga. Karena gak pernah coba, jadi ya gak ada datanya sih hehehe Kira-kira nunggu udah gak insyekur dulu lah baru nyoba.

    Gak usah bahas mendalam, yang di permukaan aja dah buat gue mah target ada dua yaitu: existing reader dan new reader. Existing reader ya pembaca lama. New reader ya pembaca baru.

    Kalau dalam tulisan ini pengertiannya begini kira-kira:

    • Existing reader : pembaca dari platform gratis/platform sebelah/ platform mana aja dah
    • New reader : pembaca dari platform baru tempat cerita dimuat
    Untuk existing reader, kita harus menawarkan sesuatu yang tidak ada di platform gratis. It works. Not always, but it works. Gue sempat ikut dengerin beberapa sesi webinar dan diskusi di Discord, narasumber bilang memang ya menawarkan extra part atau sesi baca duluan cukup mantapppppppppppp.

    P ada banyak dengan catatan pembacanya dah banyak. Hehehehehehehehehe

    Itu udah ada bukti, jadi silakan dicoba. Gue pun dah coba, alhamdulillah begadang galau siang-malam ada hasilnya .

    Ada pilihan untuk langsung jual karya dalam bentuk PDF atau teks eksklusif. Gue gak pilih PDF karena takut dicopet. Itu aja.

    2. Bingung menentukan harga

    Siapa pun yang jualan biasanya bingung gimana nentuin harga jual. Kalau biaya produksi produk barang kan lebih jelas, pasti lebih mudah juga hitungnya. Sayangnya untuk menulis (apa pun jenisnya) suka ada yang bingung gimana caranya nentuin harga. Yang gue tau, biasanya di bawah rata-rata banget. Padahal menulis fiksi effort-nya juga lumayan banget menyita waktu dan pikiran.

    Ada rumus sederhana buat ngitung fee freelancer, tapi gue gak yakin bisa diterapkan di fiksi juga. Jadinya, sekarang ini patokannya masih di harga platform baca tulis serupa yaitu Rp2000-3000 per part dengan kisaran 1000 – 2000 kata.

    Harga yang gue terapkan pun akhirnya ya berkisar segitu.

    Kalau mau maksimal, bisa aja jual satu per satu part. Tapi da riweuh kalau ada 50 part. Jadi, solusinya bikin 50 part : 5 = 10 bagian cerita.

    Nanti harganya bisa langsung genapin Rp10.000.

    Terserah cara baginya gimana. Kan kamu sendiri yang atur hehehe

    3. Bingung ningkatin jumlah penjualan

    Buat jualan karya sendiri biar laku memang gak boleh malas masarin cerita. Jualan apa pun rumusnya begitu kalau bukan kebutuhan pokok dan brand u gak terkenal. 

    Teorinya kan begitu hehe Tapi gue juga kadang males promo hehehe

    Cara yang bisa dicoba untuk meningkatkan penjualan:

    • Fitur voucher

    Pake voucher ini ya itungannya dihitung sendiri ajalah ya seberapa lo bisa menghargai diri sendiri. Ini bisa digunakan buat boost penjualan dengan bikin voucher kuota terbatas. Orang bakal buru-buru beli karena takut kehabisan.

    • Paketan

    Buat paket bundling yang lebih murah dikit daripada beli satu-satu. Ini hitung sendiri juga. Daripada ini, lebih murah itu. Gitu kira-kira.

    4. Bingung content marketing

    Ini salah satu yang mesti dipikirin juga. Ini bisa jadi salah satu jalan untuk menggaet pembaca baru. Andaikata bikin materi promo oke dan tag akun Karyakarsa, ada kemungkinan kan yang lagi lihat-lihat malah mampir. Ya gpp belum sampai tahap konversi, tapi mejeng nama sebagai kreator kan oke juga. Setidaknya, ada yang pernah tahu kalau kamu eksis di dunia ini….

    Oke stop. Gue bikin format konten: reels, photo, video. Ya biasa aja, tapi kadang isinya ngelantur. Orang lain sih bikin dari quotes, percakapan tokoh, tapi gue kadang sesuka hati. Gue sering lupa apa yang gue tulis, nulis quotes itu juga gue kurang suka. Hehehe Ribet. Jadi, yang gue lakukan ya menyambungkan hal-hal gak nyambung (hah?)

    Reels itu sebenernya oke buat reach orang baru, tapi ya jangan digembok—kayak gue—karena jadinya percuma. Haha

    Kalau kamu gak mau bingung, butuh orang untuk bikin konten: aku bisa bantu sebagai freelancer hehehehehehehehehe

    5. Bingung kapan post cerita

    Berdasarkan intuisi ajalah.

    • Kalau mau post extra part aja

    Sebenernya, kalau mau maksimal memang habis cerita kelar di platform gratis, extra part di KK. Tapi gue gak bisa melakukan itu karena gue perlu revisi dari awal sebelum berani post extra part. Gue perlu lihat cerita dengan penuh, sekalian tambal menambal. Setelah itu baru gue bisa memutuskan ada tambahan part atau gak. Kenapa? Karena pas proses revisi suka ada detail yang beda dan akan merembet.

    • Kalau mau post full version

    Intuisi aja. wwkwk

     

    Lho kok jadi panjang.

    Secara umum, gue mikirin untuk coba non organik, tapi ah apalah kayaknya gak dulu. Gue masih akan fokus ke organik.

    Post ini mungkin akan terus diperbarui kalau gue dah mengalami dan melakukan hal baru lagi di platform tersebut. Gue masih mau mengamati dan meraba dulu. Semoga gak lupa update deh.

    Catatan tambahan hal yang harus dilakukan penulis:

    Menulis. Jangan lupa nulis.

    Continue Reading

    Tempat wisata keluarga di Bogor masih menjadi favorit bagi orang yang tinggal di sekitar Jabodetabek. Ada berbagai objek wisata yang bisa dikunjungi bersama keluarga dan anak. Berikut adalah rekomendasi tempat wisata keluarga di Bogor.

    Daftar Isi:

    1. Taman Bunga Nusantara
    2. Taman Safari Indonesia
    3. Agrowisata Gunung Mas
    4. Taman Wisata Alam Telaga Warna
    5. Taman Wisata Matahari
    6. Kebun Raya Bogor
     

    Taman Bunga Nusantara

    Taman Bunga Nusantara memiliki koleksi ribuan jenis tanaman bunga dari berbagai daerah di dunia. TBN merupakan objek wisata agro nasional dengan skala internasional di Cianjur. Taman Bunga ini dibagi ke dalam beberapa wilayah sesuai dengan tipe tanamannya. Tema taman di TBN yaitu Taman Air, Taman Mawar, Taman Perancis, Taman Mediterania, Taman Bali, Taman Rahasia (Labirin), Taman Palem, Taman Gaya Jepang, dan Rumah Kaca. Selain jalan-jalan ke taman, di TBN juga ada wahana-wahana di area bermain keluarga seperti bom-bom cart, bom-bom boat, super go-kart, kereta mini, kolam pancing, dan lainnya.

    Lokasi Jl. Mariwati Km 7, Kawangluwu, Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, 43254
    Jam Buka Senin – Jumat : 08.00 – 17.00 WIB Sabtu – Minggu : 08.00 – 17.30 WIB
    Harga Tiket Rp 40.000 – Rp 50.000 / orang
    Peta Taman Bunga Nusantara
    Informasi Tambahan Untuk menghindari macet, kamu bisa pergi saat weekdays.
     

    Taman Safari

    Taman Safari menawarkan banyak penawaran dan aktivitas untu keluarga. Di Taman Safari kamu bisa memilih paket safari siang atau malam. Paket lainnya ada trekking dan outbound. Untuk menuju ke TSI dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun umum. Kendaraan umum yang bisa dijadikan trasportasi menuju ke TSI adalah angkutan umum dan Bis. Di Taman Safari ini kamu dapat menyaksikan kehidupan satwa seperti di habitat alaminya. Kamu juga dapat melihat lebih dekat tingkah pola satwa dengan menjelajahi hutan dengan kendaraan pribadi. Saat kamu menjelajahi taman dengan kendaraan pribadi, kamu tidak boleh keluar dari mobil atau membuka jendela pada saat berada di kawasan hewan buas karena dapat membahayakan diri kamu dan hewannya.

    Lokasi Jl. Kapten Harun Kabir No 724, Cibeureum, Cisarua, Cibereum, Bogor, Jawa Barat 16750
    Jam Buka Senin - Jumat 08.30 – 17.00 WIB Sabtu – Minggu 08.00 – 17.30 WIB Safari night : 18.30 – 21.00 WIB
    Harga Tiket Domestik : Rp 170.000 – Rp 195.000 (Senin – Jumat), Rp 210.000 – Rp 230.000 ( Sabtu – Minggu) Mancanegara: Rp 350.000 – Rp 400.000
    Peta Taman Safari Indonesia
    Informasi Tambahan Harga tiket bisa lebih murah jika membeli tiket online di aplikasi travel (maksimal pembelian H-1 sebelum kunjungan)
     

    Agrowisata Gunung Mas

    Di sini kamu bisa melihat hamparan pegunungan dan perkebunan the dengan luas sekitar 2.551 ha. Ada pilihan untuk berkeliling kebuh teh dengan naik kuda atau berjalan kaki (tea walk). Kalau ingin naik kuda, kamu bisa menghampiri langsung para pemilik kuda untuk menyewa. Jika memilih tea walk, sebaiknya kamu datang dulu ke pusat informasi untuk bertanya lebih lanjut mengenai rute tea walk bersama pemandu khusus. Jika ingin menginap di area ini juga disediakan penginapan mulai dari kamar, bungalow, pondokan, dan rumah kayu dari kelapa. Kamu bisa memilih penginapan yang sesuai dengan budget. Selain perkebunan teh, di sini juga ada flying fox, kolam renang, camping ground, kolam rekreasi, dan fasilitas lainnya.

    Lokasi Jalan Raya Puncak KM 87, Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, 16750
    Jam Buka Setiap Hari
    Harga Tiket Rp 15.500
    Peta Agrowisata Gunung Mas Puncak
    Informasi Tambahan Untuk menikmati aktivitas tambahan di Gunung Mas, kamu akan dikenakan biaya yang berbeda.
      Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Dekat Stasiun Bogor  

    Taman Wisata Alam Telaga Warna

    Taman Wisata Alam Telaga warna terletak terletak di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di Taman Wisata ini pengunjung dapat menikmati pemandangan dan suasana yang sejuk. Taman Wisata Telaga Warna memiliki keunikan yaitu airnya tidak pernah kering dan berada di ketinggian 1400 mdpl. Kawasan Telaga Warna juga merupakan habitat beberapa satwa seperti elang jawa, owa jawa, lutung budeng, monyet ekor panjang, dan macan tutul.

    Aktivitas yang dapat dilakukan di Taman Wisata diatantara adalah berkeliling diatas telaga dengan menggunakan rakit kecil, flying fox, menikmati pemandangan Puncak Pass diatara kebun teh, dan trekking.

    Lokasi Jl. Raya Puncak Gadog No.KM 90, Telaga Warna, Desa Utara, Bogor, Jawa Barat 16750
    Jam Buka Setiap hari
    Harga Tiket Rp 21.000
    Peta TWA Talaga Warna
    Informasi Tambahan Di wilayah telaga ada banyak satwa liar seperti monyet, lutung, babi hutan macan tutul, dan lainnya, jadi pengunjung diharapkan tidak mengganggu dan merusak alam. Hati-hati ketika membawa makanan karena monyet ekor panjang bisa agresif merebut makanan.
     

    Taman Wisata Matahari

    Taman Wisata Matahari adalah salah satu tempat rekreasi keluarga yang didalamnya terdapat berbagai jenis wahana diantaranya adalah wahana wisata air, wahana permainan, wahana petualangan, serta wahana edukasi. TWM juga mengusung tema education park dengan membuat wahana edukasi yang isi kegiatan-kegiatannya mengajarkan kepada anak-anak untuk dapat mengenal alam dengan lebih dekat seperti kegiatan membajak sawah, menanam padi, memerah susu sapi, dan lainnya.

    Lokasi Jalan Raya Puncak KM 77, Leuwimalang, Cisarua, Bogor, Jawa Barat 16750
    Jam Buka Setiap hari, 08.00 – 16.00 WIB
    Harga Tiket Rp 60.000,- / orang
    Peta Taman Wisata Matahari
    Informasi Tambahan
     

    Kebun Raya Bogor

    Siapa yang belum pernah mendengar Kebun Raya Bogor (KRB)? KRB adalah salah satu lokasi favorit dan populer bagi orang Bogor maupun wisatawan yang datang ke Bogor. Terletak di pusat Kota Bogor, akses menuju KRB ini terbilang cukup mudah. Suasana di KRB masih asri dan segar, sangat cocok untuk liburan dan bersantai bersama keluarga. Selain untuk tempat bersantai wisata keluarga di Bogor, KRB juga menjadi sarana edukasi karena banyak sekali jenis-jenis tumbuhan langka dan tidak umum yang mungkin tidak akan kamu temui di sekitar rumah kamu.

    Di area KRB juga terdapat Museum Zoologi. Sebelum berjalan-jalan di KRB, mungkin kamu bisa mengunjugi museum untuk melihat jasad-jasad renik hewan yang sudah diawetkan. Museum ini juga ramai karena sering dijadikan tempat study tour bagi anak sekolahan untuk sarana pendidikan dalam mempelajari keanekaragaman, perilaku, ekosistem, dan daya guna fauna nusantara. Koleksi yang ada di Museum ini beragam mulai dari amfibi, burung, ikan, mamalia, moluska, reptil, serangga, dan invertebrata lain.

    Lokasi Jl. Ir. H. Juanda No.13, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16122
    Jam buka Hari: Setiap Hari Jam buka: 08.00 – 16.00 WIB
    Harga Tiket Rp 15.000 – Rp 50.000 Tiket mulai dari bisa dibeli di sini
    Peta Kebun Raya Bogor
    Informasi Tambahan KRB juga menyediakan kelas dasar berkebun berbayar. Untuk daftar kelasnya kamu bisa kunjungi halaman ini. Jika kamu mager, kamu juga bisa mengikuti virtual tour Kebun Raya dengan mendaftar di sini.
    Continue Reading

    Berwisata ke Bogor mungkin bisa dijadikan alternatif jika kamu merasa bosan di rumah. Kota Bogor sebenarnya tidak terlalu luas, tempat wisata yang banyak di rekomendasikan biasanya memang berada di kawasan Kabupaten Bogor. Di kota Bogor sendiri, banyak tempat wisata yang bisa kamu kunjungi dan berada dekat dengan Stasiun Bogor.

    Kalau kamu berasal dari Jakarta sekitarnya dan ingin menghabiskan waktu liburan singkat, kamu bisa memilih Bogor. Bogor bisa dicapai dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Namun, jika kamu ingin bertualang, kamu bisa naik KRL dari tempat asalmu ke Bogor. Ada berbagai pilihan wisata yang bisa kamu kunjungi dan dekat dengan Stasiun Bogor.

    Tempat Wisata Dekat dengan Stasiun Bogor



    Berikut adalah infomasi tempat wisata yang dekat dengan stasiun Bogor yang bisa kamu jadikan referensi:

    1. Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (MUNASAIN)

    Museum ini merupakan museum pengembangan dari Museum Etnobotani-LIPI. Selain berisi koleksi keanekaragaman hayati, museum ini berisi tentang etnobotani, pemanfaatan tumbuhan tropis Indonesia serta kehidupan modern sampai rekayasa genetika. Di salah satu sudut museum juga ada gambaran perkembangan Bogor dari jaman dahulu kala. Selain foto, di museum ini juga ada koleksi yang berkaitan dengan sejarah alam Indonesia. Museum ini terletak di Jl. Ir. H Juanda No 22-24. Tepatnya di Pusat Penelitian Biologi, LIPI. Pada hari biasa, museum ini ramai dikunjungi pelajar yang study tour.

    • Operasional 

    Senin - Kamis : 08.00 - 16.00 
    Jumat : 08.00 - 11.30 dan 13.00 - 16.00 
    Sabtu – Minggu : 09.00 - 14.00
    • Harga tiket masuk mulai dari Rp 5.000
    • Jarak dan biaya dari Stasiun Bogor 
    - Jalan Kaki = ± 950m (± 15 menit) 
       Biaya: 0 
    - Angkutan Umum = jika ingin naik angkutan umum, kamu bisa naik angkot apa saja lalu turun di seberang persimpangan pos terpadu (dekat SMA N 1 Bogor) lalu berjalan kaki sedikit (± 5 menit) 
    Biaya: Rp 3.500 – Rp 4.000 / orang 
    - Sewa kendaraan online = ± 2.4 km lewat paledang (± 10 menit) 
    Biaya = bervariasi mulai dari Rp 10.000 – Rp 15.000

    • Informasi tambahan: -

    2. Wisata dekat Stasiun: Kebun Raya Bogor

    Siapa yang belum pernah mendengar Kebun Raya Bogor (KRB)? KRB adalah salah satu lokasi favorit dan populer bagi orang Bogor maupun wisatawan yang datang ke Bogor. Terletak di pusat Kota Bogor, akses menuju KRB ini terbilang cukup mudah. Dari Stasiun Bogor, kamu bisa berjalan kaki (± 30 menit) menuju pintu utama. Jika ingin naik kendaraan umum, ketika keluar dari Stasiun Bogor, kamu bisa naik angkot 02 jurusan Sukasari (± 10 menit tanpa ngetem) lalu turun di dekat pintu utama KRB. Jika kamu ingin naik ojek, atau menyewa kendaraan lain, kamu tetap harus memutar. Perbandingan ongkos jika kamu naik angkot dan sewa kendaraan mungkin akan lebih murah naik angkot (jika tidak ada promo ongkos kendaraan online).

    Suasana di KRB masih asri dan segar, jadi sangat cocok untuk liburan dan bersantai bersama keluarga. Selain untuk tempat bersantai, KRB juga menjadi sarana edukasi karena banyak sekali jenis-jenis tumbuhan langka dan tidak umum yang mungkin tidak akan kamu temui di sekitar rumah kamu.

    Di area KRB juga terdapat Museum Zoologi. Sebelum berjalan-jalan di KRB, mungkin kamu bisa mengunjugi museum untuk melihat jasad-jasad renik hewan yang sudah diawetkan. Museum ini juga ramai karena sering dijadikan tempat study tour bagi anak sekolahan untuk sarana pendidikan dalam mempelajari keanekaragaman, perilaku, ekosistem, dan daya guna fauna nusantara. Koleksi yang ada di Museum ini beragam mulai dari amfibi, burung, ikan, mamalia, moluska, reptil, serangga, dan invertebrata lain.

    • Operasional
    Hari: Setiap Hari Jam buka: 08.00 – 16.00 WIB

    • Harga tiket masuk KRB 

    Tiket mulai dari Rp 15.000 – Rp 50.000 bisa dibeli di website Kebun Raya Bogor

    • Jarak dan biaya dari Stasiun Bogor 

    - Jalan Kaki = ± 2 km (± 30 menit) 
      Biaya: 0 
    - Angkutan Umum = ± 3.6 km (± 10 menit) 
      Biaya: Rp 3.500 – Rp 4.000 / orang 
    - Sewa kendaraan online = = ± 3.6 km (± 10 menit) 
      Biaya = bervariasi mulai dari Rp 10.000 – Rp 20.000

    • Informasi tambahan:

    KRB juga menyediakan kelas dasar berkebun berbayar. Untuk daftar kelasnya kamu bisa kunjungi halaman ini. Jika kamu mager, kamu juga bisa mengikuti virtual tour Kebun Raya dengan mendaftar di sini.

    3. Wisata dekat Stasiun Bogor: Melihat rusa di Istana Bogor

    Dari Stasiun Bogor, kamu bisa berjalan kaki menuju kompleks Istana Bogor yang masih berdekatan dengan Kebun Raya Bogor. Di dalam halaman Istana Bogor ada ratusan rusa totol yang berkeliaran secara bebas. Kalau kamu beruntung, kamu bisa melihat rusa dari dekat bahkan memberikan makan. Namun, kamu tidak boleh memberikan makan sembarangan pada satwa, ya. Jika kamu tidak memiliki makanan, terkadang di sana ada yang berjualan pakan sayur untuk rusa.

    • Operasional 
    Hari: Setiap Hari 
    Jam buka: 24 jam
    • Harga tiket = gratis
    • Jarak dan biaya dari Stasiun Bogor 
    - Jalan Kaki = ± 700 m (± 10 menit) 
       Biaya: 0 
    - Angkutan Umum = ± 700 (± 5 menit) 
       Biaya: Rp 3.500 – Rp 4.000 / orang 
    - Sewa kendaraan online  = ± 700 m (± 5 menit) 
       Biaya = bervariasi mulai dari Rp 10.000 – Rp 14.000 

    • Informasi tambahan: Jika kamu ingin memberikan makan rusa, jangan berikan makanan sembarangan seperti makanan manusia.

    4. Museum Tanah dan Pertanian

    Museum ini terletak di dekat pintu masuk Kebun Raya Bogor, jadi sebelum masuk ke KRB, mungkin kamu bisa sekalian mampir. Dulunya, museum ini adalah Laboratorium voor Agrogeologie en Grond Onderzoek milih pemerintah Belanda dan sekarang dikelola oleh Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Di museum ini ada berbagai jenis batu dan tanah yang berada di Indonesia serta informasi sejarah pertanian, alat pertanian di Indonesia selama masa kolonial hingga saat ini.

    • Operasional 
    Hari: Senin - Jumat 
    Jam buka: 10.00 – 15.00
    • Harga tiket = gratis
    • Jarak dan biaya dari Stasiun Bogor 
    - Jalan Kaki = ± 700 m (± 10 menit) 
      Biaya: 0 
    - Angkutan Umum = ± 700 (± 5 menit) 
      Biaya: Rp 3.500 – Rp 4.000 / orang 
    - Sewa kendaraan online = ± 700 m (± 5 menit) 
       Biaya = bervariasi mulai dari Rp 10.000 – Rp 14.000
    • Informasi tambahan: Tahun 2020 ini, museum membatasi jumlah pengunjung. Jika ingin berkunjung harus melakukan registrasi online. Untuk rombongan, maksimal reservasi H-1. Kalau misalnya mager, kamu juga bisa mengikuti virtual tour di website Museum Tanah dan Pertanian.

    5. Museum dan Monumen PETA

    Museum ini berlokasi di di Jalan Jendral Sudirman. Di dalam museum berisi 14 diorama pasukan PETA dan terdapat monument yang menceritakan awal terbetuknya PETA, pertempuran PETA melawan penjajah, patung, perlengkapan perang, meriam, dan senjata lainnya. Museum ini kental sekali dengan nuasa militer. Bangunan yang dijadikan museum ini juga dulunya digunakan sebagai pusat pelatihan pasukan PETA.

    • Operasional 
    Hari: Senin – Jumat 
    Jam buka: 08.00 – 14.30
    • Harga tiket = gratis
    • Jarak dan biaya dari Stasiun Bogor 
    - Jalan Kaki = ± 30 menit 
      Biaya: 0 
    - Angkutan Umum = ± 2.1 km (± 10 menit) 
      Biaya: Rp 3.500 – Rp 4.000 / orang 
    - Sewa kendaraan online = ± 2.1 km (± 10 menit) 
      Biaya = bervariasi mulai dari Rp 10.000 – Rp 14.000
    • Informasi tambahan: -
     

    6. Lapangan Sempur Kota Bogor

    Setelah direnovasi pada tahun 2017, banyak sekali perubahan pada lapangan yang terletak di Jalan Sempur Kaler ini. Selain lapangan bola dan lintasan lari, di Lapangan Sempur juga ada Taman Kaulinan, Skate Park dan Lapangan Basket. Lapangan ini tidak pernah sepi pengunjung.

    Di samping Lapangan sempur, ada Taman Ekspresi. Taman ini dikelilingi pohon besar yang rindang, jadi udaranya sangat segar. Keunikan taman ini adalah tempat duduk bertingkat seperti teater terbuka. Jika ingin sekadar duduk dan mengobrol dengan suasana adem, kamu bisa mengunjungi taman ini. Taman ini juga sering dijadikan tempat untuk acara-acara komunitas dan tempat menyalurkan kreativitas. Jadi, seluruh warga Bogor bebas menggunakan taman ini untuk tujuan yang positif. Taman ini cocok jadi tempat nongkrong anak muda bersama teman-temannya mengobrol atau curhat. Makanya, taman ini juga tidak pernah sepi. Di taman ini juga sudah disediakan mushola, toilet serta tempat sampah.

    • Operasional 
    Hari: Setiap Hari 
    Jam buka: 24 h
    • Harga tiket masuk = gratis
    • Jarak dan biaya dari Stasiun Bogor 
    - Jalan Kaki = ± 2 km (± 30 menit) 
      Biaya: 0 
    - Angkutan Umum = ± 2 km (± 10 menit) 
      Biaya: Rp 3.500 – Rp 4.000 / orang 
    - Sewa kendaraan online = ± 2 km (± 10 menit) 
      Biaya = bervariasi mulai dari Rp 10.000 – Rp 14.000
    • Informasi tambahan: Jaga kebersihan

    Selain tempat di atas, sebenarnya ada tempat wisata yang sangat dekat dengan stasiun Bogor yaitu Taman Ade Irma Nasution atau dikenal dengan nama Taman Topi. Taman ini merupakan taman ikonik warga Bogor yang sudah beroperasi sjak tahun 1986. Per Januari 2020, Taman Topi sudah berhenti beroperasi dan lokasinya pindah ke Ciapus, Bogor.

    Rekomendasi Rute

    Jika kamu hanya ingin mengujungi tempat wisata Bogor yang dekat stasiun Bogor dengan berjalan kaki, ada beberapa alternatif rute sekali jalan yang bisa kamu pertimbangkan. Rute dibuat berdasarkan lokasi terdekat.

    1. Stasiun Bogor – Istana Bogor – Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (MUNASAIN) – Museum Zoologi – Museum Tanah dan Pertanian – Kebun Raya Bogor.

    Satu rute kamu bisa mendapatkan semuanya. Dengan rute ini kamu bisa berjalan kaki santai, tidak perlu takut kepanasan karena di trotoar ada kanopi pohon yang melindungimu dari cahaya matahari. Namun, agar lebih nyaman kamu bisa menggunakan topi. Karena wisata jalan kaki, kamu harus mengenakan sepatu yang nyaman. Siap-siap juga jika tiba-tiba hujan. Usahakan jangan terlalu sore di KRB karena takut hujan deras.

    2. Stasiun Bogor – Istana Bogor – Museum PETA – Kebun Raya Bogor / Lapangan Sempur

    Jika setelah dari museum kamu hanya ingin bersantai, kamu bisa datang ke Lapangan Sempur. Namun, jika ingin melihat tumbuhan langka atau berfoto dengan latar asri, kamu harus pergi Kebun Raya Bogor. Dari museum ke Kebun Raya Bogor mungkin kamu harus naik kendaraan karena untuk sampai pintu masuk dengan berjalan kaki lumayan jauh.

    Continue Reading

    Bisa dibilang ini baru yang kedua kalinya gue keluar rumah. Ini juga kepepet saking suntuknya di rumah. Berbulan-bulan enggak keluar rumah karena ya situasi dan mager aja sih. Setelah menjelajah internet, gue menemukan sebuah kafe yang tampaknya sungguh menarik. Review banyak orang mengatakan bahwa tempatnya adem, banyak tanaman, dan ada kolam ikannya. Tentu aja hal itu yang menjadi daya tarik hingga akhirnya gue memutuskan untuk ke sana.

    cafe hutan hujan di bogor - ceritaakit


    Cafe Hutan Hujan

    Biarpun sama-sama di Bogor, tapi buat gue ini lokasi jauh coy mepet Dramaga. Ngebayangin harus ke Dramaga nun jauh di mata dan macetnya aja agak bikin males. hahaha Ya memang sih enggak di Dramaga banget, tapi buat gue mah ini sudah area Dramaga. haha

    Untungnya, pas gue ke sana, jalanan relatif lancar padahal gue pergi di hari Sabtu! No jalanan padat, no macet. Bahagia banget. 

    Lokasinya sih gampang dicari banget dan enggak terlalu ribet. Patokannya gang sebelah Richeese. Kalau enggak mau ribet, langsung ikutin peta ini. Kalau dari Stasiun Bogor, mungkin perjalanan lebih kurang setengah jam (KALAU GAK MACET). Semua terasa cepat jika tidak macet dan hujan.

    Cafe ini dibagi jadi dua area yaitu indoor dan outdoor. Kalau gue sih pilih outdoor ya biar bisa napas lega. Kalau di dalam ya bisa aja sih tapi kayaknya lebih pas buat kerja gitu. Tenang aja, di area indoor banyak colokan. Enggak perlu khawatir kalau kehabisan baterai laptop.

    cafe hutan hujan - ceritaakit 3
    Outdoor area - 1

    cafe hutan hujan - ceritaakit 2
    Outdoor area - 1

    Buat gue, suasananya cukup nyaman buat bengong dan ngobrol. Anginnya sih berasa ya, tapi kalau siang agak panas sih meskipun ada kanopi yang nutupin. Tapi cukup menyenangkan pengalaman bengong di sini sambil ngerajut.

     Bukan merajut mimpi dan asa


    Untuk harga makanan dan minumannya berkisar Rp15.000 - Rp50.000. Cukup terjangkau. Menunya enggak ada yang berat, paling cemal-cemil lucu aja. Kalau kopinya... enggak tahu hehehe soalnya enggak bisa minum kopi 😬

    Apakah gue akan kembali ke sini? Sangat mungkin kalau enggak mager. Soalnya jauh hahahaha Tapi gue penasaran sih nulis di sini gimana rasanya, soalnya kemarin ke sini cuma ngerajut dan ngobrol ngalor-ngidul aja. Mungkin lain kali bakal ke sini lagi. 

    Kalau ingin tahu informasi lebih lengkap mengenai kafe ini, cek Instagram Hutan Hujan aja sekalian cari ide kira-kira mau foto gaya apa nanti di sana. 

    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Profil

    Me

    Blog yang update sebulan sekali
    Email: contact@ceritaakit.com

    Follow Me

    • twitter
    • instagram
    • pinterest
    Blogger Perempuan

    recent posts

    Labels

    E E34 Life SEO SR TheOvertunes blog budidaya tanaman buku catper ceritaakit cerpen cova diy drama ekspedisi event exo finansial handmade hidroponik how to indonesia kdrama korean drama mikha angelo movie nepenthes nostalgia pertanian popular random review social media teknologi tips tips menulis twitter website writing x factor

    Blog Archive

    • ▼  2022 (6)
      • ▼  Desember 2022 (1)
        • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 Novem...
      • ►  September 2022 (2)
      • ►  Juli 2022 (1)
      • ►  April 2022 (1)
      • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  2021 (7)
      • ►  Desember 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (3)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  April 2021 (1)
      • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  2020 (6)
      • ►  Desember 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (1)
      • ►  Agustus 2020 (1)
      • ►  Juni 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (1)
    • ►  2019 (11)
      • ►  Desember 2019 (2)
      • ►  September 2019 (2)
      • ►  Agustus 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (2)
      • ►  Maret 2019 (1)
      • ►  Februari 2019 (1)
      • ►  Januari 2019 (2)
    • ►  2018 (9)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  November 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (2)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  Juni 2018 (1)
      • ►  Maret 2018 (1)
      • ►  Februari 2018 (1)
      • ►  Januari 2018 (1)
    • ►  2017 (3)
      • ►  November 2017 (3)
    • ►  2015 (5)
      • ►  Desember 2015 (4)
      • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  2014 (2)
      • ►  Juni 2014 (1)
      • ►  Januari 2014 (1)
    • ►  2013 (25)
      • ►  Desember 2013 (3)
      • ►  Oktober 2013 (1)
      • ►  Agustus 2013 (1)
      • ►  Juni 2013 (1)
      • ►  April 2013 (7)
      • ►  Maret 2013 (4)
      • ►  Februari 2013 (2)
      • ►  Januari 2013 (6)
    • ►  2012 (36)
      • ►  Desember 2012 (4)
      • ►  November 2012 (6)
      • ►  Agustus 2012 (2)
      • ►  Juli 2012 (2)
      • ►  Juni 2012 (2)
      • ►  Mei 2012 (2)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  Maret 2012 (2)
      • ►  Februari 2012 (3)
      • ►  Januari 2012 (10)
    • ►  2011 (60)
      • ►  Desember 2011 (2)
      • ►  November 2011 (2)
      • ►  Oktober 2011 (3)
      • ►  September 2011 (2)
      • ►  Agustus 2011 (2)
      • ►  Juli 2011 (11)
      • ►  Juni 2011 (7)
      • ►  Mei 2011 (6)
      • ►  April 2011 (4)
      • ►  Maret 2011 (2)
      • ►  Februari 2011 (5)
      • ►  Januari 2011 (14)
    • ►  2010 (11)
      • ►  Desember 2010 (2)
      • ►  November 2010 (4)
      • ►  September 2010 (1)
      • ►  Juli 2010 (1)
      • ►  Mei 2010 (1)
      • ►  April 2010 (1)
      • ►  Februari 2010 (1)
    • ►  2009 (7)
      • ►  Oktober 2009 (1)
      • ►  September 2009 (3)
      • ►  April 2009 (1)
      • ►  Februari 2009 (1)
      • ►  Januari 2009 (1)

    Popular Posts

    • Cara Beli Album K-pop di Ktown4u 2021
    • The SC
    • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 November 2022
    facebook Twitter pinterest instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top