Usia 20an: Investasi Reksadana

Sabtu, Februari 02, 2019


Setelah penundaan karena mental dan finansial yang gak pernah siap, akhirnya tahun 2018 kemarin gue mulai mencoba berinvestasi di sektor keuangan. Kalau biasanya gue invest di barang kekoreaan, kali ini gue pengen nyoba instrumen baru yaitu reksadana dan saham. Keinginan ini udah lama, cuma selalu ada halang rintang jadinya baru kesampaian nyobain ini akhir tahun lalu. Itupun setelah impulsif karena pagi-pagi gabut. Mari sama-sama belajar reksadana untuk pemula.

Pengertian Reksadana


Reksadana adalah salah satu alternatif dari investasi yang berfungsi sebagai wadah pengumpul uang dari masyarakat yang ingin investasi tapi cuma punya waktu dan ilmu yang terbatas. Jadi, bagi masyarakat yang tidak punya banyak uang dan tidak punya banyak waktu atau keahlian untuk menghitung resiko dari investasi ya pilihannya adalah Reksadana.

Yang mengelola uang itu adalah Manajer Investasi. Dia yang bakal mikirin uang kita mau diapain, mau dikemanain. Kamu udah tinggal duduk santai ngintip portofolionya sesekali.

Jenis Reksadana

Sebelum terlalu jauh cerita pengalaman, mari bahas dulu apa itu reksadana. Reksadana nih ada 4 macam yaitu:
1.    Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
MI akan menginvestasikan uang kamu ke : deposito, sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), SBI. Ini resikonya paling paling rendah dibandingkan reksadana lain. Cocok untuk investasi jangka sangat pendek < 1 tahun.

2.    Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Uang kamu akan diinvestasikan seluruhnya ke obligasi atau efek hutang. Risikonya agal lebih besar daripada RDPU. Return stabil.

3.    Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)
MI akan menginvestasikan dana ke dalam saham dan obligasi. Berimbang. Risikonya moderat, return lebih tinggi sedikit daripada RDPT.

4.    Reksadana Saham (Equity Fund)
Dana akan diinvestasikan ke dalam saham 80%, sisanya investasi di pasar uag atau pendapatan tetap. High risk, high return.

Di mana Beli Reksadana?

Beli reksadana sekarang sudah bisa di e-commerce macam tokopedia dan bukalapak. Beli reksadana di bukalapak dan beli reksadana tokopedia mungkin relatif lebih mudah kalau sudah punya akun tokopedia / bukalapak meskipun sepertinya belum banyak pilihan MI.

Kalau ingin lebih beragam lagi, bisa cek Bareksa atau Indo Premier. Keduanya adalah market reksadana yang lumayan banyak pilihan (yang gue tahu).

Tahapan Memulai Investasi Reksadana

Kalau keinginan sudah bulat, yuk lanjut bikin akun di supermarket reksadana mungkin ini secara garis besar aja:

a. Cara Daftar di Indo Premier
b. Cara Daftar di Bareksa

Pengalaman Investasi Reksadana

Gue ini termasuk orang yang mau ambil risiko, tapi takut juga sama risiko. Tapi agak impulsif. Ini penyakit sih. Setelah browsing berhari-hari, akhirnya gue memutuskan untuk membuat akun di salah satu sekuritas yang namanya udah sering gue dengar dan bisa digunakan untuk segala jenis transaksi all in one. Yang artinya bisa invest reksadana dan saham dalam satu aplikasi, gue gak perlu bikin 2 akun yang beda lalalili. Males ribet intinya sih. Pilihan gue jatuh ke indopremier. Salah satu alasan lainnya sih karena gue baca review penulis fave ku masa SMP yang buka akun di sana. Wkwk

Singkat cerita, gue bikin akun di Indopremier full online dengan RDI Permata. Semua jadi dalam satu hari coy, gila gak tuh cepet bet. Kalau mau bikin di bank BCA atau Mandiri atau yang lainnya bisa tanya ke CS bagaimana prosedurnya cuma ya gak full online dan kamu harus ngirim berkas gitu. Karena gue ya orangnya emang gitu gue terima aja dulu lah, nanti kalau pengen pindah ya request bikin baru aja. Yang penting jadi dulu, yang penting gue bisa belajar dulu. Semakin lama gue menunda, semakin lama kaya. Wkwkw Jangan tanya lah gimana kerjanya otak gue waktu itu.

Setelah mendaftar gue akan dapat ID lalu bikin password. Gue mendiamkan akun itu berminggu-minggu lamanya. Selama itu gue belajar dan banyak baca lagi. Gue bingung memilih gue mau mulai dari reksadana atau saham. Pada akhirnya, gue memutuskan untuk mencoba reksadana yang gue gak perlu mikir nih duit mau diapain terserah deh. Kalau dikira setelah memutuskan untuk investasi ke reksadana sudah selesai maka kamu salah. Gue harus mikirin lagi ini duit mau dititipkan ke reksadana yang mana, yang apa, Manajer Investasi yang gimana.  Gila. 

Namanya juga coba-coba ya gue mau main aman dulu di RDPU. Sesungguhnya, jangan tanya gue analisis lalalili karena gue gak ngerti. Gue cuma liat review dan return-nya aja. Wkwk
Kemudian, selang beberapa minggu setelah gue beli RDPU gue beli reksadana saham. Proses pemilihannya juga sama sih gue lihat review dan return-nya. Gue cetek banget dan cenderung impulsif. Beli tanpa direncanain lalu lupain.

Awalnya nih RDS gue merah, tapi mendadak hijau royo royo, gak banyak sih, tapi bayangin nih dalam 2 hari bisa dapet return 6000. Lumayan gak? Cuma ya nilainya emang gak pasti banget sih, kadang naik, kadang turun. RDS gue untuk jangka panjang, jadi gak terlalu dipikirin juga sih kalau merah.

Review Invest Reksadana

Sejauh ini sih masih baik dan oke kalau hijau. Enaknya invest reksadana adalah.. Gak perlu mikir itu duit mau diputerin gimana, biar Manajer Investasi aja yang mikir. Kita cukup pusing mikirin mau pilih MI yang mana. Cek berkala portofolio supaya naikin mood dikit, tapi jangan keseringan nanti bisa stress kalau kebetulan lagi merah terus.


You Might Also Like

0 komentar