The CC time @ pinus
Selasa, Mei 03, 2011Baru-baru ini gue baru aja mengunjungi gunung bunder bersama kelima teman gue. Kami berencana untuk berkunjung ke kawah ratu yang ada di gunung salak. Lalu kami memutuskan untuk menggunakan jalur gunung bunder sebagai titik awal. Akhirnya setelah kumpul kilat di jum'at malem, kami fix untuk berangkat. Singkat ceritalah yah.
Hari sabtu (30/04), gue bergerak menuju asrama untuk packing, gue emang sengaja gak bareng sama anak-anak soalnya gue harus packing di asrama. Jam 11.30 anak-anak sms udah pada nunggu di terminal bubulak, maka gue langsung meluncur menuju bubulak dengan angkot kadal. Begitu turun, gue berjalan sedikit dan nampaklah ken, miro, akbar, gori dan jali yang lagi duduk sambil makan di deket pos. Setelah ngobrol sebentar, kami gak usah buang waktu langsung berangkat nyari angkot jasinga. Dari terminal bubulak kami jalan sedikit, lalu menemukan angkot jasinga yang gak ngetem. Dengan ongkos Rp 5000,- kami sampai di pertigaan cibatok dengan waktu tempuh lebih kurang 1 jam. untungnya gak macet. hmm tapi angkotnya mahal euy. sampai di pertigaan cibatok langsung naik angkot menuju GSE (Gunung Salak Endah). Sebenernya gue agak bingung yah dengan sistem yang ada disini, masuk GSE itu bayar Rp 6000,- terus nanti ketika kita mau masuk ke curug atapun ke kawah ratu ya bayar lagi. Padahal masih satu pengelola bukan sih? Terus mau ngecamp di deket gapura TNGHS juga bayar lagi euy. Singkat cerita, ankot yang kami tumpangi untungnya mau nganter sampi curug ngumpet dengan ongkos Rp 10.000,- per orang bukan permobil. kalau permobil mungkin lebih enak barengan yah. nah sampai di curug ngumpet kami gak masuk, cuma numpang lewat disampingnya aja. Gue bingung kenapa namanya curug ngumpet padahal kayanya gak ngumpet. ah yasudahlah.
Jalan agak sedikit menaik dan berbatu, begitu sampai tanah lapang yang ada bangunannya kirain itu pos pendakian eh taunya warung. ketipu deh. Jalan beberapa meter lagi barulah ada pos pendakian.Sayangnya kami kurang beruntung karena pos sudah tutup padahal waktu baru menunjukkan pukul 1 siang. Memang sih waktu itu agak gerimis dan tidak dianjurkan untuk mendaki ke kawah. Kami agak kalut, hingga akhirnya ada pemuda yang baru turun dan mengatakan pendakian udah ditutup dan petugas udah pada pulang. Kata masnya, kalau mau naik pagi-pagi aja, pos buka sekitar jam 8 pagi. oalah. Karena kepalang tanggung, yaudah kami memutuskan untuk membangun tenda di areal kemping hutan pinus. Makin lama hujan makin besar, jadi kami harus segera membangun tenda impian. hahah tenda bunda yang doom ituloh. Meski untuk membangun dan membawanya agak ribet, tapi okelah. tapi... tenda bunda malang, tenda bunda sayang.. ternyata tendanya tak seindah dahulu ketika dipake LKG Gede 2008. Entah apa yang terjadi sehingga tendanya harus banyak diakalin. gpp deh yang penting depannya oke. hehe
Jam 2 siang kami mati gaya, karena gak tau mau ngapain, akhirnya masak aja diteras karena hujan masih mengguyur hutan pinus. Selesai masak dan meghabiskan mie rebus, kami mati gaya lagi. Untung hujan udah berhenti, jadi kami langsung berhamburan ke luar tenda. Akbar lalu melihat objek aneh di pohon pinus, ada kayak tempat untuk liat salak di pohon pinus yang tingginya hampi 5 meter, nah kaya ruah pohon tapi bukan. yah pokoknya kita harus manjat susunan kayu yang nempel di pohon dulu baru sampai di tempat itu.Karena hujan emang lagi seneng-senengnya turun, kami masuk tenda lagi dan akhirnya masak lagi! yah saking bingungnya mau ngapain jadi masak lagi. kali ini menunya, tempe goreng dan telur goreng. sebelumnya masak nasi dulu buat bikin nasi goreng di malam hari. selesai masak, kami langsung main UNO. yah biasalah pasti rame dan full of laugh banget karena pasti ada yang berusaha cheating.haha seru banget. hingga akhirnya ada bapak-bapak menghampiri tenda kami, dan seketika tawa kami lenyap begitu si bapak bilang kami harus bayar ngecamp (oke itu masih gak apa-apa karena kami memang sudah diberi tahu oleh pemuda tadi di pos), namun kata-kata si bapak yang selanjutnya itu yang bikin kami speechless. Katanya kalau kami mau ke kawah ratu maka kami harus di dampingi guide yang harganya Rp 80.000,-. Sebenernya untuk bayar guide sih gak apa, tapi kami udah kere. Baru berangkat kesini aja udah mengeluarkan uang banyak padahal budget kami minimal banget se minimal minimalnya. Dan kami juga baru tahu kalau harus pakai guide. Alamak. Kata si bapak itu--gue lupa namanya siapa--mau 3 an atau 10an atau berapa orang harganya sama yaitu Rp 80.000,-. whoaa jadi saran gue kalau kesana lewat bunder mending banyakan aja biar patungannya makin kecil. hehe Begitu s bapak pergi dan kami membayar biaya camp sebesar Rp 5.000,- per orang, kami langung diem dan tiba-tiba gak bernafsu unoing lagi. Kami diskusi bentar dan akhirnya kami sepakat kalau harganya bisa turun sampai Rp 40.000,- kami naik, kalau gak kami turun aja. Karena jujur aja emang kere banget. hehe
Lepas dari kegalauan besok, kami masak lagi aja. Kali ini nasi goreng telor untuk makan malem dengan porsi irit karena gak sadar bahwa kami ternyata lapar dan itu terasa kurang. Beres makan, langsung buka forum seperti biasa masalah keuangan. Dan orang akan sangat agresif kalau udah ngomongin duit. haha lucu liat pada bingung ngitungin duit si ini s itu bayar ini bayar itu. Namun akhirnya forum ditutup dengan damai dan kami langsung ngobrol dengan dempet-dempetan. habis makan ngantuk menyerang. Gue mager sementara yang lain pada ke jamban. ah fyi aja nih suara dangdutan tetep kedengeran indah!
Habis pada balik, pria-pria pindah tenda terus gak kedengeran lagi suaranya selain suara ngorok. zz gue, miro, jali akhirnya ngegosip dulu sampai jam 12 an samapi akhirnya nyerah dan tertidur. zz kata-kata 'kalau mau tidur dirumah aja' udah gak ngaruh karena udah pada molor semua. zzz
Esok paginya (01/05), gue bangun dengan perasaan gak enak karena ... ada deh ntar gue malah curhat. haha Entah gimana akhirnya, pas gue balik ke tenda tau-tau udah ada nutrijel dan lagi pada masak. beuh makan enak nih feeling gue. haha ternyata bener, masakan hari itu tempe goreng tepung, nasi, sarden, sup ayam, sup jagung, gorengan mie, dan nutrijel. yummy. Karena pengalaman kemarin masak terlalu sedikit, hari ini kami bener-bener masak segala makanan. alhasil kekenyangan.selesai makan, beres-beres langsung packing. Jam setengah 9 kami menuju pos lagi dan dalam perjalanan kami bertemu bapak kemarin lagi. dugaan kami, bapak itu memang sengaja mau ke kemah kami tadi tapi keburu ketemu. kami diajak ke pos TNGHS, dan ken langsung nego sementara kami yang lain ngeliatin poster di pos yang lebih menarik. disitu gue baru tersadar bahwa lambang TNGHS itu ada elangnya. keren. dan gue juga baru sadar berarti lambang tiap taman nasional berbeda sesuai flora atau fauna yang dikonservasi disitu (?) gue juga masih nebak-nebak aja sih. hehe
Balik lagi ke proses nego, ternyata kami gak berhasil negosiasi dengan harga yang kami patok meski harga udah diturunkan menjadi Rp 50.000,-. Sesuai kesepakatan tertutup kami kemarin sore, kami akhirnya memutuskan untuk turun. soalnya bukan apa-apa nih kembali lagi masalah budget.
Gue terkadang bingung yah kok harga nya bisa berubah sih? kalau memang harga tersebut sudah dari 'atas' pastinya ada bukti tertulis dan itu udah mati, tapi ini harganya masih bisa turun. gue gak ngerti apa yang terjadi. Yang jelas kami sangat kecewa gak jadi naik ke kawah ratu. Tapi yaudahlah, ambil postifnya aja kami jadinya makrab dan belajar masak banyak. haha Yah di bawa seneng aja daripada harus kesel-kesel. Jujur aja kami emang gak tau harus pakai guide jadi yah gak bawa uang lebih. Habis sepanjang nyari di internet gak ada yang bilang harus bayar guide. Yasudahlah yah, jadi pembelajaran juga.
Bogor, 3 mei 2011 @ dormy.
tikarachmania
0 komentar