Pages

  • Home
  • Contact
twitter instagram youtube

                   CERITAAKIT

    • Home
    • Review A La
    • _Kuliner
    • _Korean Drama
    • _Movies
    • _Books
    • DIY
    • Jurnal Perjalanan
    • Portfolio
    ,ehem. Sebelumnya gue akan berterimakasih kepada Allah swt karena atas kehendaknya juga perjalanan kali ini terlaksana. Alhamdulillah.

    Senin, 27 juni 2011 @ kafe bokap.

    Di senin yang agak cloudy itu, team memutuskan untuk bertemu di kafe bokap samping bekas bangunan Pangrango Plaza. Bukan kafe yang sebenernya sih—hanya warung sederhana tapi nyaman dan udah jadi basecamp para lelaki bokap. Kita kumpul harusnya pukul 2, tapi karena satu dan lain hal, gue sendiri baru datang pukul 3. Begitu sampai bokap ternyata sudah ada manusia-manusia macam Mawar, Anwar, Miro, Indra, Ambon, dan Hanif. Tapi yang berangkat jadinya Gue, Mawar, Indra, Hanif, Aisah dan satu lagi teman gue yang bernama Buntang.

    Sekitar jam 5 sore kami langsung ngesot menuju stasiun Bogor yang terletak di samping taman topi dan di depan PLN dengan biaya angkot Rp 2.000,-. Dari stasiun kami bergerak membeli tiket kereta ekonomi ke stasiun Jakarta Kota, tiketnya Rp 2.000,-. Setelah dua jam yang agak membosankan di dalam kereta, akhirnya pukul setengah delapan kurang kami sampai Jakarta Kota dan sempat berpikir untuk membeli logistic lagi karena logistic yang kami bawa dirasakan kurang. Kan lebih baik lebih daripada kurang nanti bingung, tapi ujung-ujungnya kami hanya membeli air lagi. Haha
    Keluar dari stasiun, kami menyebrang dan menunggu mikrolet 02—tau mikrolet tau bus dah—lewat. Berhubung gue buta dengan ibukota, gue gak tau nama tempat gue turun itu apa. Pokoknya pertigaan gitu, nah dari situ pokoknya kalau udah nemu angkot 11 atau 01 yang menuju muara angke langsung aja naik, tapi coba Tanya dulu. Ongkos 02 dan 11 masing-masing adalah Rp 2.000,-. Setibanya di Muara Angke yang baunya luar biasa itu, kami langsung mencari tempat makan. Yang penting makan deh. Kisaran harga makaran disini ya diatas Rp 5000,-. Kalau mau pecel-pecelan paling Rp 9.000 – Rp 10.000,-. Kalau nasi goreng dan segala di goreng sekitar Rp 7.000,-. Jadi, pilihan anda tergantung selera.

    Selesai makan sekita jam 9 kurang, kami bergerak mencari masjid tempat kami menginap. Luar biasa yah Muara Angke bener-bener bau bangke. Aaa—gak kuat gue baunya segala rupa. Gue sarankan ketika lo ke sana, cobalah bawa masker ya. Buat yang gak biasa nyium bau gitu, masker berguna banget. Atau kalau kelupaan, coba gunakan baju yang pewanginya masih nempel haha lumayan ngebantu loh.

    Masjid tempat kita menginap letaknya sebelah kiri dari gerbang ke muara angke. Mesjidnya bersih kok dan bagus menurut gue, tapi kalau mau menginap gue sarankan minta ijin dulu yah sama pengurusnya biar kita sama-sama enak. Namanya aja didaerah orang, cu. Haha Indra dan Hanif bergerak minta ijin kepengurus masjid dan untungnya dibolehin. Baik kok pengurusnya. Yah akhirnya, mesjid Muara Angke itu menjadi tempat peristirahatan kami malam itu sebelum merapat ke Tidung esok harinya.

    Selasa, 28 juni 2011 @ Muara Angke

    Pukul 5 pagi, gue dibangunkan oleh Mawardah karena sudah shubuh dan yang lainnya juga sudah bangun. Asli, gue tidur paling nyenyak dan paling akhir bangunnya. Tumben. Setelah sholat shubuh, kami packing dan bersiap merapat ke dermaga. Dan.. doh muara angke baunya gak abis-abis. Bau segala rupa ada.

    Ditengah perjalanan ada sedikit kejadian yang membuat kami menahan tawa kasian. Ada insiden kecil yang terjadi antara Hanif dan selokan. Hehe oke akan gue skip.

    Jam enam kami sudah mulai naik kapal dan nyari tempat enak unutk menghabiskan 3 jam yang agak monoton. Dengan ongkos Rp 33.000,- kita sudah bisa ke pulau Tidung. Tips nya adalah.. kalau bukan musim libur, kapal yang berangkat menuju Tidung hanya satu kali sekali yaitu antara pukul 7 – 8 pagi jadi diusahakan jangan telat ya. Nah kalau musin liburan begini, katanya ada 2 keberangkatan dari Muara Angke yaitu pukul 7-8 dan 13. Sebenarnya ada lagi tempat keberangkatan menuju Tidung yang lain, yaitu dari Pantai Marina. Harganya juga hampir sama tapi kita harus bayar biaya masuk ke ancol dulu dan sayangnya itu speed boat hanya untuk 20 orang tapi itu yang ngantri banyak. Jadi, sebenernya lebih irit yang dari Muara Angke meski baunya gak ketulungan dan waktu yang lebih lama. Ya gak apalah ya pengalaman.

    Di kapal itu ternyata banyak abg-abg yang mau liburan. Doh dasar abg suka caper. Sekitar jam 10an, kapal yang kami tumpangi pun merapat di dermaga Pulau Tidung. YESSSSS GUE DI TIDUNG!!!!!!!

    Begitu turun kapal, kami langsung berjalan kaki menuju Tidung kecil. Di Tidung besar, gak ada mobil, adanya hanya becakmotor, motor, dan sepeda. Jalanannya memang tak terlalu besar. Di sebelah kanan kita bisa melihat laut dan sebelah kiri ada beberapa rumah penduduk. Tidung besar memang merupakan pulau yang kehidupannya lumayan ramai. Kalau gak salah ada sekitar 3000-an penduduk. Kalau gak salah ya.. coba nanti saya check lagi d google. Hehe namun, perumahan juga gak terlalu banyak kok karena semakin jauh berjalan pulaunya makin sempit jadinya di kiri dan kana kita dapat melihat laut karena Tidung besar memang gak terlalu lebar tapi terbuka. Butuh waktu setengah jam untuk sampai di ujung tidung besar dekat jembatan cinta yang menghubungkan tidung besar dan tidung kecil. Asli itu indah banget.. lautnya bening.

    Tanpa berlama-lama, kami langsung menaiki jembatan cinta. Dari sana.. lautan keliatan banget. Laut dibawah jembatan juga indah banget bening. Kita bisa melihat ganggang, koral, dan ikan-ikan kecil yang berenang-renang. Saking excitednya, gue sampe teriak-teriak di jembatan itu. Asli keren banget. Oh ya, hati-hati selama berjalan dijembatan cinta karena kondisi jembatannya sudah agak keropos termakan air dan udara. Sayang sekali ya.. harusnya kita bisa nikmatin perjalanan dengan full tapi karena kondisi jembatan yang agak mengkhawatirkan, kita jadi harus membagi perhatian mata ke jembatan. Memang sih gak parah-parah banget—tapi ya kan ngeri aja kalau tiba-tiba keropos dan kita terjatuh. Hehe

    Jembatan yang menghubungkan tidung besar dan kecil itu panjangnya entahlah tapi yang jelas agak lumayan jauh juga. Yah tapi kalau sambil dinikmati gak akan kerasa kok. Begitu sampai di tidung kecil, hanya ada jalan setapak ke kanan jadi kita tinggal ikutin jalan aja. Di Kecil ini hutannya masih agak lebat jadi hanya dibagian kanan aja kita bisa langsung lihat laut. Menurut pengamatan gue, Kecil lebih lebar daripada Besar deh. Setelah beberapa meter jalan, nanti kita akan menemukan bangunan tempat konservasi gitu (katanya—gue gak sempet nanya-nanya sih hehe) yah pokoknya itu tempat yang ada kehidupannya di Kecil karena sesudah itu yang ada ya hutan lebat. Di tempat itu disediakan tempat duduk-duduk dan Cuma ada satu yang jualan minuman. Memang Kecil lebih sepi di banding Besar karena mitos mitos dan cerita yang berkembang di masyarakat setempat.

    Kami berdiam diri disitu menghayati pemandangan dan indahnya laut. Ada hal yang sangat gue sayangkan di tidung kecil, indah tapi banyak sampah mengapung. Sedih liatinnya, bungkus mie, permen, botol minum, sandal, sepatu, tas bahkan kasur aja ada di pinggir pantai. Kaya gak keurus tapi katanya ada tempat konservasinya. Sembari nikmati pantai sesekali gue pinggirin sampah yang mengapung. Ckck tempat indah begini tapi banyak sampahnya. Kasian para makhluk laut.

    Sekitar pukul 12 siang kami makan siang dengan menu nasi goreng lada sosis dan minumnya jasjus melon. Mantap. Karena cuaca tepi pantai adem ayem dengan semilir angin, tiba-tiba hasrat ingin tidur begitu besar. Haha tapi sayang banget kalau waktunya dihabiskan untuk tidur siang. Jadinya, gue dan anak-anak wanita berfoto-foto aja di pantai sementara hanif merenung dan indra tidur.

    Jam 2 siang, kami semua bergerak lagi kea rah hutan tapi menyusuri pantai untuk mencari tempat kemah, soalnya kalau di temat yang ada bale gitu bayar, whooooaa yasudah jadi kami memutuskan untuk membangun kemah di tempat anak-anak dulu. Tempatnya lumayan lega, gak di pinggir pantai banget, at least kalau pasang tendanya gak kebawa air karena datarannya agak tinggi meski hanya beberapa meter dari garis pasang.

    Selesai bangun tenda, hanif dan indra pamit mau ke tidung besar katanya mau berenang dan pastinya nyari pembakar duit. Yowes. Akhirnya, gue, mawar, buntang, dan aisyah gelar ponco pinggir pantai sambil nyemil dan nyeduh jasjus melon lagi ditambah dengan iringan lagu kahitna. Asli. Enak banget suasananya. Adem ayem. Berasa liburan meskipun kere. Kami santai-santai kaya di pantai. Leyeh-leyeh sambil nikmati suara debur ombak dan perasaan melankolis haha tapi itu gak lama, soalnya air udah mulai pasang dan lapak kita harus bergeser terus biar gak kena air. Ujung-ujungnya malah foto dan main air. Ahay.

    Tiba-tiba cuaca berubah seketika, angin gedebuk bener-bener gedebuk banget. Serem, mana pake geluduk kecil. Akhirnya anak-anak gue paksa untuk masuk tenda daripada kenapa-napa. Di dalem tenda, kita bingung mau ngapain karena kita gak bawa alat permainan. Ujung-ujungnya ngobrol ngelor ngidul eh tapi gue malah ketiduran. Hehe bangun-bangun indra hanif udah dateng. Entah gimana awalnya, ujungnya pada masak, lagi-lagi menunya adalah nasi goreng sosis lada. Haha maklum, makanan seadanya karena kami bawa lauk sedikit.

    Hari itu berakhir dengan tidur nyenyak—nyenyak banget buat gue. Haha

    to be continued -> Tuding Tidung II

    Continue Reading
    Hari ini gue baru selesai membaca “dan hujan pun berhenti…” hasil meminjam dari saudari Mawardah—tapi kayaknya ini punyanya Mawaddah deh. Ah yaudah gak penting itu. -ralat- ternyata ini punya Mawardah. haha Setelah gue baca, kayaknya s tokoh Leo ini kok agak gue banget ya. Sifat dan sikapnya maksud gue. Tapi gue gak se-psycho itu! Kalau lo udah baca, kayaknya lo ngerti maksud gue apa. Gue kadang menyadari sikap gue yang manusiawi yang gak bisa gue hindari kayak si Leo itu. Membangun dinding tebal dari orang, kadang apatis, egois yang masih tinggi dan gak percaya sama orang lain. Jujur, buat gue agak sulit untuk percaya dengan orang lain. Di pikiran gue yah ... gitu pengkhianatan, pengingkaran. Makanya gue jarang punya hubungan yang sangat personal dengan seorang teman dan gue juga tidak membuka diri s. Gue berperilaku seperti itu bukan tanpa alasan. Sayangnya, gue tidak akan mengungkapkannya saat ini--di entry ini. Gue belum siap. Dari segi cerita, ini novel agak complicated sedikit sih meskipun masih dalam alur cerita utama yang sama. Kisah kekalutan Leo, kepura-puraan Leo dan segala hal yang berhubungan dengan hidup si tokoh utama. yaiyalah tik. Mulai dari keluarga, sahabat, teman, pacar, musuh, tetangga.. semuanya terlibat dalam kasus yang sama yang ujungnya bermuara pada sosok Iris. Teka-teki mengenai kecelakaan Iris kalau gue boleh bilang. Ketika gue melihat sosok Leo, yang gue rasakan adalah... ini orang sakit. Luka nya adalah luka jiwa. Dia bener-bener pemain karakter dan wajah. Gak ada yang bisa nebak kalau di balik tawanya ternyata hatinya itu sakit dan menderita. Asli karakter dia menurut gue kuat, idealis, benci kemunafikan tapi di saat bersamaan dia bisa berpura-pura menyukai hal yang sebenernya tidak ia yakini. Tapi, ya gitu.. hidupnya penuh penyangkalan, penolakan yang sebenernya merugikan dirinya sendiri. Meski menurut gue dia sakit, dia masih bisa ngontrol emosinya, sayangnya, kalau udah emosi jangan ada yang berani macem-macem sama dia. Agak nyeremin sih, tapi.. gak masalah. Dalam novel ini, kita diajak untuk menyelam kedalam pikiran-pikiran dan alam bawah sadar Leo dan Spiza karena hampir beberapa bagian buku itu isinya adalah flashback kejadian yang menghantui mereka. Ya waspada aja kalau ada yang pada bingung, tapi gue engga kok. Cukup bisa dipahami meski kadang agak riweuh aja. Sayangnya, menurut gue akhir ceritanya agak menggantung karena gue mengharapkan spiza dan leo reunite diceritain 

    After taste: Agak dark dan banyak pertumpahan darah. Cukup baca sekali kalau udah ngerti. Ya lumayan lah ada hiburan karena kehidupan cowok itu simpel tapi gak sesimpel yang dibayangin cewek. bersambung.. gue sudah meracau karena lapar
    Continue Reading

    Ini film bikin gue penasaran karena gue pengen lihat akting Ed Westwick selain di GG. hehe Ini adalah film eropa--gue gak ngerti juga ini produksi uk, finland, atau austria. sabodo amat dah.

    Cerita tentang ya Chalet Girl bernama Kim yang bekerja di villa (kali yah istilahnya) keluarga gitu tapi di austria kalau gak salah. dan itu banyaknya adegan di gunung es gitu pada maen ski. Ya drama komedi gitu sih lucu. Tapi agak menegangkan kalau lagi ski atau ice skateboardingnya meskipun keren sih. Kim diperankan oleh gue lupa dan Jhonny diperankan oleh Ed Westwick tentunya. Agak romantis, biasa, tapi gak terlalu vulgar karena bumbu romansanya memang gak begitu banyak.

    Saran gue, buat yang gak terbiasa denger aksen british harus pasang kuing baik-baik karena yaampun ribet bener aksennya. gue termasuk yang gak terbiasa tentunya. Yah untuk film ringan, ini cukup menghibur kok. kombinasi Komedi, drama, romansanya meurut gue pas kok. tapi relatif yah.

    After taste: pengen nonton lagi gak yah? gak juga kayanya biasa aja
    Continue Reading

    Awalnya, gue gak mau nonton nih drama meskipun tukang dvd sudah merekomendasikannya. haha gue ragu apakah cerita seru, tapi gara-gara ngeliat beberapa postingan orang mengenai PLL gue penasaran. lagipula pada saat gue beli, GG, TVD, sama glee lagi hiatus dan belum ada episode baru lagi. yaudah gue beli jadinya. lanjut.

    PLL itu mengisahkan beberapa remaja yang cantik tapi banyak skandal di masa lalu mereka. Mulai dari suka sama pacar kakak sendiri, pacaran sama guru, bikin orang lain buta, lesbian.. ah macem-macem. Sebenernya gak ada yang mau gue ceritain s. Tiap episode-episodenya mengandung banyak misteri tentang sms dari 'A' yang gak tau tuh orang siapa. A seperti tahu semua masalah dan skandal mereka. Menurut 4 sahabat, A itu adalah alison. tapi bukti kematian alison sudah ada, jadi itu gak mungkin kan orang udah mati yang sering ngirim sms?

    gue berharap ini cerita berakhir di season satu aja, eh tapi masih ada lanjutannya coba. tuh sinetron berakhir amat menggantung. gue bete. kenapa gak langsung diungkapin aja s A itu siapa.

    Untuk ceritanya.. yah lumayan. Untuk misterinya lumayan. Tapi, PLL tuh kaya i know what you didd last summer dan gossip girl. Dari segi teka-teki dan sms misteriusnya tentu saja.
    Continue Reading
    “kun!”panggil Rei sambil senyam-senyum.
    Kunkun yang lagi ngebul sendirian depan sekret spontan menoleh dan bingung ngeliat Rei yang senyam-senyum kegirangan. Tumben banget gak nelangsa lagi ditinggal Deara. Apa mereka udah balikan?
    “kenape lo Rei nyegar-nyengir gitu? Udah gak nelangsa?” Tanya Kunkun penasaran.
    “nelangsa apa? Lebay banget lo kun”sembur Rei.
    “nelangsa karena cinta lah. Hahahahaha” Kunkun langsung ngakak dan terus dapet tonjokan pelan dilengannya.
    “sialan lo. Gue abis jalan sama Deara kemaren—gak jalan sih Cuma nganterin dia balik doang tapi at least gue bisa bareng dia lagi.”
    “terus itu penting buat gue tau apa kagak?” Tanya kukun skeptic. Sok skeptic. Dia langsung ngakak begitu liat muka Rei yang gondok.
    “monyet lo kun. Dia titip salam buat lo. Katanya thanks.”
    “thanks buat?”
    “entahlah”
    Kunkun yang tadinya bingung milih ketawa aja gausah mikirin yang aneh-aneh deh daripada pusing, “hahaha sama-sama deh kalau gitu. Udah balikan belum?”
    “belumlah. Baru juga 2 kali kita komunikasi lagi. Tapi kemarin gue bilang gue masih sayang dia dan dia—gue anggap ngebales kata-kata gue secara non verbal. Gue masih bingung aja cara mulai lagi. Gue takut dia masih kecewa sama gue, gue liat keraguan dimata dia.”
    “yah tancap aja napa Rei. Gak usah bingung. Urusan hati dia biar dia yang tau yang penting lo udah berusaha memperbaiki hubungan lo berdua.”
    “gitu ya kun?”
    “iyalah bego banget lo Rei. Soal rumput sama beton aja jago bener tapi soal cinta nol. Ckckc”
    “sialan lo.”
    Kunkun langsung ketawa lagi ngeliat kesewotan temennya.
    ***
    “hai de..”
    Deara spontan menoleh, “eh? Kunkun?”
    “hehehehe ngapain?” Tanya kun bego.
    Deara mengernyitkan dahinya heran. Lah dia kan ada di tukang fotokopian masa iya mau nyetrika?!
    Kunkun langsung ketawa, “hehe gue kok bego ya? Ya pasti mau motokopikan?”
    Deara manggut. Dia mau motokopi catetan temennya, besok dia da kuis dan Deara jading jarang nyatet yaudah deh minjem catetan temen aja. Dan kebetulan lagi dia disapa sama s Kunkun yang berada di tempat fotokopian di koridor yang menghubungkan fakultas teknik dan psikologi.
    Deara memperhatika penampilan Kunkun yang udah stelan mau jelajah-jelajah entah kemana, dan dia gatel pengen tau kemana karena kemungkinan Rei pasti ikut, “mau jalan ya kun?”
    “hah? Oh iya. Tapi besok sih de. heheh”
    “ngg.. kemana? Sama anak-anak?”
    “manjat di ciampea aja. Ngg.. iya sama anak-anak tapi kalau yang lo maksud sama Rei.. engga kok dia gak ikut.” Jelas Kunkun.
    Deara agak kaget denger Rei gak ikut. Tumben. Padahal setau Deara, Rei itu selain suka hiking dia sukanya manjat. Mau wall atau rock asli juga biasanya dijabanin.
    “lo pasti nanya kenapa kan?.. hemmm gue gak tau pasti. Yang jelas udah lama dia gak ikut kegiatan kita. Paling dia ikut kumpul aja di sekret.” Lanjut Kunkun sebelum s Deara nanya lagi, “lo mending Tanya aja sama dia langsung yah kalau lo penasaran.”
    Dan fotokopian s Kunkun selesai duluan karena dia yang emang udah duluan disitu, Kunkun langsung pamit dulu. Deara masih termenung di fotokopian sambil nunggu fotokopiannya. Deara agak kaget kalau Rei udah lama gak manjat.. itu kan hobi kesenangannya Rei. Mungkinkah itu gara-gara Deara? Deara bakal ngerasa bersalah banget kalau itu menghalangi hobinya Rei.
    ***

    note : ini upload lewat opera jadi formatnya butut. sabodo ah
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Profil

    Me

    Blog yang update sebulan sekali
    Email: contact@ceritaakit.com

    Follow Me

    • twitter
    • instagram
    • pinterest
    Blogger Perempuan

    recent posts

    Labels

    E E34 Life SEO SR TheOvertunes blog budidaya tanaman buku catper ceritaakit cerpen cova diy drama ekspedisi event exo finansial handmade hidroponik how to indonesia kdrama korean drama mikha angelo movie nepenthes nostalgia pertanian popular random review social media teknologi tips tips menulis twitter website writing x factor

    Blog Archive

    • ▼  2022 (6)
      • ▼  Desember 2022 (1)
        • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 Novem...
      • ►  September 2022 (2)
      • ►  Juli 2022 (1)
      • ►  April 2022 (1)
      • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  2021 (7)
      • ►  Desember 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (3)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  April 2021 (1)
      • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  2020 (6)
      • ►  Desember 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (1)
      • ►  Agustus 2020 (1)
      • ►  Juni 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (1)
    • ►  2019 (11)
      • ►  Desember 2019 (2)
      • ►  September 2019 (2)
      • ►  Agustus 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (2)
      • ►  Maret 2019 (1)
      • ►  Februari 2019 (1)
      • ►  Januari 2019 (2)
    • ►  2018 (9)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  November 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (2)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  Juni 2018 (1)
      • ►  Maret 2018 (1)
      • ►  Februari 2018 (1)
      • ►  Januari 2018 (1)
    • ►  2017 (3)
      • ►  November 2017 (3)
    • ►  2015 (5)
      • ►  Desember 2015 (4)
      • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  2014 (2)
      • ►  Juni 2014 (1)
      • ►  Januari 2014 (1)
    • ►  2013 (25)
      • ►  Desember 2013 (3)
      • ►  Oktober 2013 (1)
      • ►  Agustus 2013 (1)
      • ►  Juni 2013 (1)
      • ►  April 2013 (7)
      • ►  Maret 2013 (4)
      • ►  Februari 2013 (2)
      • ►  Januari 2013 (6)
    • ►  2012 (36)
      • ►  Desember 2012 (4)
      • ►  November 2012 (6)
      • ►  Agustus 2012 (2)
      • ►  Juli 2012 (2)
      • ►  Juni 2012 (2)
      • ►  Mei 2012 (2)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  Maret 2012 (2)
      • ►  Februari 2012 (3)
      • ►  Januari 2012 (10)
    • ►  2011 (60)
      • ►  Desember 2011 (2)
      • ►  November 2011 (2)
      • ►  Oktober 2011 (3)
      • ►  September 2011 (2)
      • ►  Agustus 2011 (2)
      • ►  Juli 2011 (11)
      • ►  Juni 2011 (7)
      • ►  Mei 2011 (6)
      • ►  April 2011 (4)
      • ►  Maret 2011 (2)
      • ►  Februari 2011 (5)
      • ►  Januari 2011 (14)
    • ►  2010 (11)
      • ►  Desember 2010 (2)
      • ►  November 2010 (4)
      • ►  September 2010 (1)
      • ►  Juli 2010 (1)
      • ►  Mei 2010 (1)
      • ►  April 2010 (1)
      • ►  Februari 2010 (1)
    • ►  2009 (7)
      • ►  Oktober 2009 (1)
      • ►  September 2009 (3)
      • ►  April 2009 (1)
      • ►  Februari 2009 (1)
      • ►  Januari 2009 (1)

    Popular Posts

    • Cara Beli Album K-pop di Ktown4u 2021
    • The SC
    • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 November 2022
    facebook Twitter pinterest instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top