Sepenggal Kisah Pelangi
Jumat, Desember 14, 2012
November 2009
Waktu itu hujan.
5 anak manusia berteduh di punggungan Salak
menanti ketiga temannya dalam gelisah di bawah lindungan pohon. Kabut
tebal turun perlahan. Cuaca tak menentu. Kadang berkabut tebal gerimis,
tapi 10 menit kemudian kembali cerah. Benar-benar tidak bisa diprediksi.
Mereka menunggu dalam diam. Candaan yang keluar pun gak bisa
membuat mereka tertawa. Semua nampak tegang walaupun tetap berusaha
tenang. Tidak boleh ada sedikit pun kekosongan. Kemudian mereka coba
bernyanyi dan sesekali berkode-kodean.
1 jam ....
"Mereka dimana s?"
"Kayanya mereka semakin ke kiri dan kita ke kanan."
"Gue udah bilang kok ketemu di tempat bivak"
"Beneran nih? Beneran bivak yang ini kan?"
Tetap
gak ada tanda-tanda berarti. Dari gerimis, cerah, gerimis dan cerah lagi belum ada kabar. Mereka terus mencoba berteriak untuk
memanggil ketiga orang itu.
"Kiw. Kiw. Kiw"
"Kuk" terdengar
balasan dari ketiga orang itu.
Spontan kelima manusia di shelter
serempak berdiri lalu tersenyum, tapi cuma sesaat soalnya setelah itu
gak ada jawaban lagi. Mereka ga pantang nyerah dan terus berfikir
positif. Hampir 3 jam menunggu akhirnya diputuskan kalau sampe jam 4 gak
ada tanda-tanda semua turun. Mereka harus tetep tenang, gak boleh sampe
panik. Karena kepanikan bisa mempengaruhi otak. Tapi di detik-detik
itulah suara ketiga orang itu terdengar tidak begitu jauh. 3
orang turun.
"Pada dimana s?"
"Pohon. Liat kayu yang gue lempar ga? Gue lempar nih."
Gak ada tanda-tanda apa-apa.
"Nih gue aja yang lempar. Lo gak keliatan. Sekarang liat gue ga?"
"Ya!"
Entah
gmana caranya ketiga orang itu bisa sampai juga. Rasa lega menyelimuti.
Walaupun banyak 'vampire' nempel dan perut terasa lapar mereka tetap
tersenyum mendapati kebersamaan ini. Lalu mereka nyengir barengan.
"Turun makan bakso yu. Udah sore keburu hujan lagi. "
Dan ada 1 lagi keindahan yang nampak dari Allah yaitu pelangi. Mereka semua
berjajar melihat pelangi itu. Indah. Apalagi bersama teman-teman. Dan mereka diberi kesempatan untuk menikmati itu sama-sama.
Terimakasih Allah atas hari yang tak terlupakan dan indah itu.
0 komentar