Mari kita bercerita tentang Sanctum. Udah pernah nonton filmnya? Kalau belum cari gih pinjem ke orang atau kalau punya duit lebih beli aja di tukang dvd bajakan. Hahah ajaran gak beres -.-
Jadi ini film berawal dari team cave-diver yang lagi coba mengeksplor goa-entah-apa-namanya-gue-lupa-pokoknya itu ceritanya goa terbesar, paling indah, dan akses kesana nya agak sulit. Intinya sih mau mengeksplor bagian lain dari goa yang jarang dijamah manusia itu. Mereka pengen nemuin akses dari chamber yang besar menuju lautan.
Dalam film itu kisah awal kematiannya adalah ketika pipa udara salah satu team inti yang lagi nyelam bocor. Karena mereka Cuma berdua, otomatis si pak Frank (leader) langsung mengambil tindakan gila dengan membuka maskernya dan jadi share oksigen sama team lain. Tapi karena cewek yang itu terlalu panic jadi dikasih bantuan nafas juga gak lama hingga akhirnya dia rebutan oksigen sama pak frank tapi karena dia panic, dia meninggal. Disitulah awalnya.
Nah pas lagi kalut gara-gara ada yang meninggal, ternyata diluar goa ada badai. Tau kan kalau air ngalir dari mana ke mana? Ya, dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang rendah. Makanya caving disaat musim hujan itu gak dianjurkan.
Di team itu kira-kira ada 8-9 orang kalau gak salah. Itu termasuk sama native. Kan gara-gara ada yang mati, 5 orang suruh naik dulu ke atas bumi, tapi yang gak mereka sadari bahwa ada badai diluar. Air udah mulai membanjuri dan mengaliri sungai dalam bumi. Tali yang mereka pasang sebelumnya pun jadi agak sulit digunakan karena airnya deras banget. Nah sisa yang empat orang tadi kanmasih di BC chamber yang tadi kan gak tau ada badai, tapi unutng ada yang sadar kalau air yang merembes dari batuan semakin deras aja. Akhirnya mereka packing cepet-cepet un utk keluar tapi terlambat karena jalaur buat majat mereka adalah jalur air. Eh untung, anaknya s Frank yang bernama Joshua dan seorang native bernama Luko memutuskan untuk balik ke s frank jadi bisa ngebantu narik tali, tapi gak untung juga sih karena batu yang buat tali gak kuat nahan berat badan dan juga tentunya karena dorongan air yang kuat jadi batunya nutupin satu-satunya jalan keluar. Bagaimana kisah selanjutnya? Silakan tonton sendiri. kalau gue yang nulis bisa sampai habis dan namanya jadi retell. Hehe
Menurut gue, filmnya lumayan menegangkan. Yah dibayangkan aja kalau terjebak di goa yang entah dimana ujungnya lo harus gimana. Gmana ini mak goa vertical kebawah. 2/3 meter aja gue butuh waktu lama buat ngumpulin keberanian.. dari ujan terus berenti terus ujan lagi terus berenti lagi. Ck ck yah gue emang takut ketinggian dan gak suka ruang sempit yang gelap abadi.
Di film ini juga dikisahkan bagaimana lo harus punya keinginan untuk hidup, menahan ego diri sendiri, gimana persiapan untuk cave-diving, bagaimana rasanya jika kita sudah cinta dengan cave—karena ini passion kita, be a good leader, dalam mengambil keputusan harus tepat dan cepat karena ini soal hidup mati, oiyah dengerin saran expert, Yang gue tangkep dari sini sih ya Frank sebagai leader memang ngotot untuk ngasih saran dan membuat keputusan tapi dia gak pernah maksa orang untuk memenuhi saran dia. Dia biarkan orang untuk milih sendiri. Karena dia udah banyak pengalamannya, disini dialah yang agak tenang diantara anaknya dan anak buahnya. Paling gak diantara yang panic emang harus ada yang tenang untuk ngendaliin keadaan.
Sanctum ini juga mengangkat kisah ayah (Frank) dan anaknya (Joshua) yang hubungannya baik tapi gak akrab karena Frank yang selalu maksa kehendaknya. Maksa dan ngajak Joshua ikut ekspedisinya ke goa dan Frank gak pernah nanya apakah josh suka atau gak. Nyatanya josh skeptic sama goa. dia doyan manjat. Oyeah. Kemampuan manjatnya paling oke diantara yang lain katanya. Diakhir cerita, akhirnya Josh dan sang ayah bisa klop untuk survive. Disitulah ayah dan anak itu saling mengenal. Dan josh sadar bahwa goa adalah passion ayahnya.
Yang masih jadi pertanyaan gue adalah.. ini goa asli apa palsu yah? Kalau palsu yah lumayan lah memanjakan mata, tapi kalau asli… subhanallah sekali. Mungkin ada kali yah yang asli tapi nge shoot nya gak didalem goa yang dalemnya entah berapa dalem ya…
@ dormy 12.06 am
@tikarachmania , 25 mei 2011
Jadi ini film berawal dari team cave-diver yang lagi coba mengeksplor goa-entah-apa-namanya-gue-lupa-pokoknya itu ceritanya goa terbesar, paling indah, dan akses kesana nya agak sulit. Intinya sih mau mengeksplor bagian lain dari goa yang jarang dijamah manusia itu. Mereka pengen nemuin akses dari chamber yang besar menuju lautan.
Dalam film itu kisah awal kematiannya adalah ketika pipa udara salah satu team inti yang lagi nyelam bocor. Karena mereka Cuma berdua, otomatis si pak Frank (leader) langsung mengambil tindakan gila dengan membuka maskernya dan jadi share oksigen sama team lain. Tapi karena cewek yang itu terlalu panic jadi dikasih bantuan nafas juga gak lama hingga akhirnya dia rebutan oksigen sama pak frank tapi karena dia panic, dia meninggal. Disitulah awalnya.
Nah pas lagi kalut gara-gara ada yang meninggal, ternyata diluar goa ada badai. Tau kan kalau air ngalir dari mana ke mana? Ya, dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang rendah. Makanya caving disaat musim hujan itu gak dianjurkan.
Di team itu kira-kira ada 8-9 orang kalau gak salah. Itu termasuk sama native. Kan gara-gara ada yang mati, 5 orang suruh naik dulu ke atas bumi, tapi yang gak mereka sadari bahwa ada badai diluar. Air udah mulai membanjuri dan mengaliri sungai dalam bumi. Tali yang mereka pasang sebelumnya pun jadi agak sulit digunakan karena airnya deras banget. Nah sisa yang empat orang tadi kanmasih di BC chamber yang tadi kan gak tau ada badai, tapi unutng ada yang sadar kalau air yang merembes dari batuan semakin deras aja. Akhirnya mereka packing cepet-cepet un utk keluar tapi terlambat karena jalaur buat majat mereka adalah jalur air. Eh untung, anaknya s Frank yang bernama Joshua dan seorang native bernama Luko memutuskan untuk balik ke s frank jadi bisa ngebantu narik tali, tapi gak untung juga sih karena batu yang buat tali gak kuat nahan berat badan dan juga tentunya karena dorongan air yang kuat jadi batunya nutupin satu-satunya jalan keluar. Bagaimana kisah selanjutnya? Silakan tonton sendiri. kalau gue yang nulis bisa sampai habis dan namanya jadi retell. Hehe
Menurut gue, filmnya lumayan menegangkan. Yah dibayangkan aja kalau terjebak di goa yang entah dimana ujungnya lo harus gimana. Gmana ini mak goa vertical kebawah. 2/3 meter aja gue butuh waktu lama buat ngumpulin keberanian.. dari ujan terus berenti terus ujan lagi terus berenti lagi. Ck ck yah gue emang takut ketinggian dan gak suka ruang sempit yang gelap abadi.
Di film ini juga dikisahkan bagaimana lo harus punya keinginan untuk hidup, menahan ego diri sendiri, gimana persiapan untuk cave-diving, bagaimana rasanya jika kita sudah cinta dengan cave—karena ini passion kita, be a good leader, dalam mengambil keputusan harus tepat dan cepat karena ini soal hidup mati, oiyah dengerin saran expert, Yang gue tangkep dari sini sih ya Frank sebagai leader memang ngotot untuk ngasih saran dan membuat keputusan tapi dia gak pernah maksa orang untuk memenuhi saran dia. Dia biarkan orang untuk milih sendiri. Karena dia udah banyak pengalamannya, disini dialah yang agak tenang diantara anaknya dan anak buahnya. Paling gak diantara yang panic emang harus ada yang tenang untuk ngendaliin keadaan.
Sanctum ini juga mengangkat kisah ayah (Frank) dan anaknya (Joshua) yang hubungannya baik tapi gak akrab karena Frank yang selalu maksa kehendaknya. Maksa dan ngajak Joshua ikut ekspedisinya ke goa dan Frank gak pernah nanya apakah josh suka atau gak. Nyatanya josh skeptic sama goa. dia doyan manjat. Oyeah. Kemampuan manjatnya paling oke diantara yang lain katanya. Diakhir cerita, akhirnya Josh dan sang ayah bisa klop untuk survive. Disitulah ayah dan anak itu saling mengenal. Dan josh sadar bahwa goa adalah passion ayahnya.
Yang masih jadi pertanyaan gue adalah.. ini goa asli apa palsu yah? Kalau palsu yah lumayan lah memanjakan mata, tapi kalau asli… subhanallah sekali. Mungkin ada kali yah yang asli tapi nge shoot nya gak didalem goa yang dalemnya entah berapa dalem ya…
@ dormy 12.06 am
@tikarachmania , 25 mei 2011