Pages

  • Home
  • Contact
twitter instagram youtube

                   CERITAAKIT

    • Home
    • Review A La
    • _Kuliner
    • _Korean Drama
    • _Movies
    • _Books
    • DIY
    • Jurnal Perjalanan
    • Portfolio

     

    pengalaman open trip labuan bajo
    Labuan Bajo

    Ini adalah perjalanan kedua gue di usia yang baru. Apa bedanya? Enggak ada sih wkwk Tapi ini kayaknya jadi pengalaman Living on Board pertama kali. Tulisan ini ya berdasarkan pengalaman dan opini pribadi aja.

    Gue sudah lama banget pengin ke Labuan Bajo. Sayangnya, belum ada kesempatan dan niat menggebu banget sampai… gue nekatin ajalah nanya ke Mawar apakah punya rencana ke LBJ. Gayung bersambut, Maws pun mau berangkat. Sejak itu, kita survey akun-akun yang buka open trip untuk cari harga  terbaik ke Labuan Bajo.

    Tadinya, kami belum tahu mau berangkat kapan karena harus nyocokin jadwal buat cuti. Bayangkan dari Agustus, kita baru berangkat November. Sebenarnya sih ya ini menguntungkan juga karena jadinya bisa nabung wkwkw

    Operator Trip

    Kebetulan pas bulan Agustus itu Travelbuddies lagi promo untuk LOB 3 hari dengan harga 2juta. Setelah bertapa, wara-wiri nyocokin jadwal, akhirnya ketemu tanggal pas dan memutuskan untuk DP dulu.

    Ya, betul, booking open trip di sini bisa DP dulu, lalu pelunasannya seminggu sebelum hari H. Jadi, ya sudahlah kami bayar DP dulu untuk mengamankan harga promo padahal belum tahu dapat cuti atau enggak.

     

    Untuk realisasinya sendiri, gue dan Maws di sana dipandu tim kemanalagi ya. Pada dasarnya, tujuan LOB ini sama aja muter-muter Komodo. Jadi, ya nggak masalah juga sih sebenarnya ya.

    Day 1

     

    otw


    Bermalam di kapalnya memang baru Jumat (11/11), tapi kami memutuskan untuk berangkat satu hari lebih awal. Alasannya kalau nggak salah sih ya nyari jadwal dan harga tiket yang sesuai budget.

    Sebenarnya ada yang lebih murah pakai jalur transit, tapi males mikir jadinya pilih direct aja. Kami memang sengaja berangkat h-1 sebelum LOB untuk aklimatisasi (wkwk). Gak ding. Untuk ya siap-siap aja sekalian jalan-jalan dulu di sana sebentar.

    Kami berangkat dari Bogor ke Tangerang naik Damri. Boarding jam 9.35 WIB dan tiba di Bajo 13.05 WITA.

    Tips hemat:

    1. Kalau mau open trip, booking dari jauh-jauh hari pas momen promo kemerdekaan, promo akhir tahun, pokoknya pas promo. Rata-rata, untuk kapal AC standard tuh kisaran 2 – 2.5 juta. Kalau lebih dari itu mungkin kapalnya bagus bet kek kapal bajak laut.
    2. Kalau mau tiket pesawat yang lebih murah, bisa cari yang transit dulu sih. Pastikan untuk menyiapkan waktu yang agak lama. Pokoknya disesuaikan juga sama jadwal sailing-nya.
    3. Pasang alert Google Flight dengan memasukkan tanggal impian. Nanti bakal ada notif kapan ada harga termurah.

    Setibanya di Bandara Komodo, kami langsung dijemput oleh pihak hotel yang sudah dipesan sebelumnya. Sebenarnya transportasi di sini juga tampaknya lumayan banyak ya ada sewa motor, bemo, ojek. Bakal ada yang nawarin transportasi begitu keluar bandara. Untuk transportasi online, tidak ada ya, Bun.

    Kalau tidak mau repot, boleh langsung kontak hotel aja tanya soal transport. Pasti dilayani dengan baik.

    Setibanya di hotel, langsung check-in dan istirahat bentar terus keluar jalan-jalan di sekitar pelabuhan. Lokasi hotel kami memang dekat dengan Pelabuhan, kayak tinggal nyeberang jalan doang. Namanya Eco Tree O’tel.

    Nah, karena gue dan Maws enggak ada yang bisa ngendarain motor, jadi kami jalan kaki. Hahahahaha Tbh, agak sepi sih padahal kami jalan ya memang masih jam 3-an sih. wkwkw Atau mungkin orang-orang nongkrongnya di tempat lain kali ya.  

    Cuaca hari itu cerah walaupun ada awan mendung dikit. Namun, lautnya tetap kelihatan indah banget. Pada dasarnya, gue memang jarang ke pantai, jadi agak norak gitu lihat laut biru kinclong. Kayak… apa ya… bagus banget pemandangannya enggak kayak pantai Ancol. Yha. Gue nggak ada habisnya mengagumi Indonesia. Hidup seperti ini yang kuinginkan….

    Day 2

     

    Day 1 open trip Labuan Bajo

    It's time. Sarapan di hotel lalu packing dan siap menunggu jemputan. Jarak hotel dan ke Pelabuhan itu sesungguhnya memang dekat banget, tapi kalau bawa backpack ya lumayan juga sih.

    Sebelum naik kapal, kami nunggu dulu di Pelabuhan sampai semua orang yang ikut trip datang. Berhubung kami ikut open trip, jadi tentu saja kami sekapal dengan stranger. Sesungguhnya masih enggak nyangka ya akhirnya bisa sampai di sini dan berani ikut open trip kayak gini.

    Tbh, buat gue ikut open trip ini ya memang modal nekat. Sebagai manusia pemalu dan introvert, rasanya memang agak canggung bertemu dengan orang-orang baru. Beruntungnya, gue bisa beradaptasi walau agak kaku hehehe Niat gue waktu itu adalah nyari pengalaman, jadi ya apa pun yang terjadi ya sudahlah.

    Setelah semuanya kumpul, kami naik kapal kecil untuk ke kapal besar. Deg-degan juga nih tiga hari aktivitas di kapal semua.

    Di trip ini, gue dan Mawar bareng 7 orang lain dari berbagai daerah dan negara. Kebetulan, trip ini isinya cewek-cewek aja. Anyway, di kapal besar sudah tersaji welcome drink yang dingin. Enak banget habis panas-panasan bisa langsung nyegerin tenggorokan. 

    Kapal yang kami naiki ini namanya kapal VINI. Hari pertama ini langsung bagi kamar. Jadi, ada tiga kamar. Satu kamar bunk bed isi 4, 1 kamar queen bed + 1 bunk bed, dan 1 kamar queen bed. Memang apa adanya, tapi sudah ada AC jadi ya bisa ngadem.

    Habis itu, briefing sebentar lalu langsung makan siang di kapal. Asli. Makanan di kapal ini jauh melampaui ekspektasi gue. Selalu ada sayur, daging ayam, seafood, dan buah. Minimal selalu ada 3 macam lauk dan semua rasanya enggak gagal. Semua bumbunya berasa.

    Pulau Kelor

    Setelah makan siang, kami langsung menuju pulau Kelor. Asli. Kebayang enggak sih naik bukit jam 12 siang panasnya kek apa? Ya panas banget, Bun. Track-nya kayak bukit di Jawa, bedanya kering. Yang bikin pengin melambaikan tangan tuh karena cuacanya beneran panas banget. Enggak ada kanopi sama sekali, cuma ada pete cina (?) ya mana berasa, sisanya semak. Dahlah aku menyerah, enggak sampai atas banget wkwkw tapi tetep foto sih.

    Untuk perjalanan di Kelor, sangat disarankan pakai sepatu, jangan sendal cantik-cantik karena nantinya akan menyusahkan diri sendiri dan bahaya kepentok batu. Terus, jangan coba pegangan ke semak karena durinya bisa nempel dan susah ilang. Percaya aq ges.

    Kelor ini kayaknya memang spot pertama yang dikunjungi kalau ikut trip berlayar. Pemandangannya memang bagus, tapi jalanannya terjal berbatu. Kayaknya ya kalau nggak naik tengah hari bolong sih masih agak bersahabat dan nggak terlalu panasssss.

    Manjarite

    Habis dari Kelor, langsung menuju pulau Manjarite untuk snorkeling. Lucunya, dari 9 orang ini, enggak ada yang bisa berenang tapi semangat snorkeling. Hahahaha  Ya karena pakai pelampung, jadi aman lah.

    Hari pertama ini agak panik ya karena masih penyesuaian pake snorkle dan gimana supaya bisa mantap gitu 'berenang' nya.

    Kaget sih indah-indah banget coral dan ikan-ikannya. Ini enggak terlalu dalam, paling dalam 5 meter la. Gue sendiri cukup kesulitan ngontrol badan, tapi akhirnya menemukan cara yang oke biar bisa tenang. Hal pertama dan utama yang harus dikuasai pada saat itu adalah jangan panik.

    Nah, habis snorkeling, begitu naik kapal langsung dikasih jus dan snack lagi. Pada poin ini, kami sudah mulai berbaur dan ngobrol di deck atas. Angin-anginan dikit sambil gantian mandi. Oh, kamar mandi di kapal ni ada dua, jadi ganti-gantian ya, Bun. Tenang aja, tersedia air biasa, tapi irit-iritan juga ya. Intinya pakai seperlunya aja.

    Bat watching

    Semua kalong adalah kelelawar, tapi tidak semua kelelawar adalah kalong. Apa sih? Aku the lupa. Hahah Plis koreksi kalau salah.

    Menjelang petang, kapal terus melaju menuju pulau yang banyak kalong. Di sana, sambil sunsetan sambil nonton kalong keluar dari pulau. Banyak banget dan wah bagus sih, sunset di tengah laut sambil lihat kalong terbang. Pemandangan yang indah ditangkap mata tapi agak kurang kalau di kamera hp karena kalongnya jadi kayak ketombe hitam.

    Hari pertama berakhir begitu saja setelah makan malam karena ya mungkin masih capek dan harus siap-siap buat ke pulau Padar besoknya jam 5 pagi biar dapat sunrise.

    Terus bisa tidur enggak di kapal?

    Gue sih bisa soalnya minum obat. Kebangun karena AC mati aja. Kalau yang lain katanya masih agak kebangun-bangun karena belum terbiasa. Kapalnya enggak besar, jadi kalau diam ya terombang-ambing dan berasa banget. Biar enggak eneg, minum Antimo. Minum aja. Selain antimabok, juga biar tidur hahahaha

    Day 3

    Day 2 open trip Labuan Bajo



    Perjalanan ke Pulau Padar ini jauh, jadi pas tengah malam agak berisik karena kapal harus jalan. Sewaktu masih di kapal besar, sudah kelihatan kapal-kapal yang mau merapat ke Padar. Begitu sampai di Padar, ternyata ramai sekali. Hahahahahaha

    Kami rencana naik jam 5, tapi orang-orang sudah ada yang naik sekoci jam setengah lima.  Ketika semua orang berpikir takut antri lama untuk foto di atas Padar, maka yang terjadilah adalah kepadatan di jalur pendakian. Hahaha Semua orang punya pikiran yang sama supaya bisa dapat foto sunrise!

    Pulau Padar

    Wilayah Padar ini sudah masuk area TNK, jadi sebelum naik di-briefing dulu sama orang TN. Dikasih tahu apa yang boleh dan enggak boleh seperti merokok. Terus juga harus waspada karena ada ular ijo dan biru. Kebayang enggak ular ijo dan biru kek mana? Ya enggak tahu, soalnya enggak lihat papan informasi.

    Di Padar ini jalannya jelas karena sudah ada tangga kayu dan bebatuan. Hanya saja, di bagian atas tanjakan alami kerikil-kerikil gitu lah. Di bawah tuh ramai dan antre, tapi lama-lama ya seleksi alam juga.

    Track Padar jauh lebih bersahabat daripada Kelor. Ya naik Kelor tuh berasa banget beratnya. Padar juga berat, tapi jauh lebih lumayan. Padat, tapi friendly.

    Untuk dapat sunrise, harus buru-buru sih. Untungnya dapet dikit. Naik terus ke atas dan sungguh… indah banget pemandangannya. Ini Indonesia segini indahnya, gue sedang enggak mikir eksplor luar. Kalau kata Maws, ini mirip di NZ. Spot apa ya lupa namanya… 

    Padar ini ramai banget pas sunrise, tapi selesai itu ya sepi jalanannya. Nggak ada macet kayak pas naik di pagi hari. 

    Pink Beach

    Sehabis dari Padar, ke Pink Beach. Ini mah spot foto ya jadi apa yang dilakukan selain berfoto? Hahaha ya menikmati ombak di pantai aja…. Bagus banget, tapi sayang nggak lama di sana. Beneran yang cuma foto-foto aja.

    Manta Point

    Setelah dari Pink Beach, makan dulu ges. Kali ini menunya tetap beragam. Persiapan habis ini mau ke Manta point. Snorkeling lagi. Kali ini, kedalamannya sampai belasan meter. Jujur aja agak takut tapi penasaran.

    Warna lautnya upgrade banget dari Manjarite kemarin. Di Manta Point ini ya kita kan akan melihat pari manta. Di percobaan pertama, kami enggak ada yang lihat karena lama berdebat siapa yang mau turun duluan. Lautnya kelihatan gelap. Pakai pelampung sih, tapi tetap aja takut. Wkwkw

    Akhirnya pindah tempat dan belum beruntung lagi meskipun sekarang sudah agak berani nyemplung. Pindah tempat lagi dan kali ini enggak pakai mikir langsung berebut nyemplung Wkwkw Rasa penasaran ini memang mengaburkan rasa takut. Finally, lihat pari manta yang besar bet di laut. Ada yang lihat 1, 2, 3 pokoknya ya beragam.

    Puas banget karena berhasil mengalahkan rasa takut dan karena berhasil lihat manta. Seru sih.

    Taka Makasar

    Dari Manta Point, kami kembali ke kapal besar lalu ke Taka Makassar buat leyeh-leyeh biasa dan berfoto. Saat ini, sudah mulai makin akrab dikit-dikit bercanda terus. Setelah puas di sana, balik ke kapal dah siap jus dan snack lagi. Sebetulnya, nggak usah takut kelaparan sih. Di sini kebutuhan pokok makan tiga kali sehari benar-benar terpenuhi. Sarapan, makan siang, makan malam.

    Kalau yang doyan nyamil, mungkin bisa bawa camilan dari darat. Untuk teh, kopi, buah-buahan juga tersedia di kapal.

    Anyway, karena ini malam terakhir, beberapa ada yang ngobrol sampai malam. Enggak malam banget sih, tapi cukup malam ges. Aktivitas padat seharian ini kebanyakan main air jadi berasa kali ya capeknya.

     

    Day 4

     

    Day 3 open trip Labuan Bajo

    Last day nih.

    Kanawa

    Sarapan roti lalu ke Kanawa untuk snorkeling. Di sini ikannya banyak banget, manusianya juga banyak. Hehehe foto-foto under the sea gitu ceritanya, tapi fotoku jele karena banyak partikel jadi kurang jernih. Haha

    Di sini ya seperti biasa sesi foto-foto di jembatan. Enggak terlalu lama di sana, balik ke kapal. Mandi, makan, dan packing. Berpisah deh.

    Kami semua berpisah di pelabuhan Bajo. Ada yang melanjutkan pulang ke daerah masing-masing, ada yang stay di Bajo.

    Kesan

    Overall, nice experience banget la untuk pertama kali ikutan open trip beginian. Gue enggak tahu ya bakal nyoba lagi atau enggak, tapi ini jadi pengalaman yang berkesan banget. Hadiah ulang tahun dari aku untuk diriku. Wkwkw

     

    Teman perjalanan di Labuan Bajo dengan KM VINI

    Ada beberapa tips kalau mau liburan LOB ke Labuan Bajo:

    -       Bawa sunscreen wajah dan badan itu harus

    -       Bawa multicord buat nge-charge

    -       Sandal dan sepatu yang nyaman

    -       Topi yang nyaman

    -       Kacamata anti UV

    -       Baju renang biar cepat kering

    -    Bawa jajanan secukupnya aja buat di kapal karena kalau makanan berat dah pasti dapat. 3x sehari. Perbaikan gizi banget.

    -       Banyak minum air putih

    -       Bawa windbreaker

    -       Antimo atau obat anti mabok

    -       Salon pas gel buat kalau pegal-pegal

    -       Kalau sudah pusing, minum Antimo

    -       Gak usah bawa air mineral karena sudah disediakan, tapi kalau misalnya mau minuman berasa ya bawa sendiri ya

    Apalagi ya, guys? Nanti kutambahin lagi deh kalau inget. Untuk total pengeluaran, paling hemat bisa ditekan sampai 7jutaan, tapi maksimal juga nggak bakal lebih dari 10juta. Ini kondisi open trip, trip bersama teman jadi sharing cost untuk makan dan penginapan. Terus juga penginapannya biasa aja, bukan yang hitz. Oh iya, always ya di mana pun pokoknya kalau beli oleh-oleh jangan di dekat bandara ges kecuali kalau kepepet.

    Suatu hari nanti, pengin sih ke Bajo lagi. Semoga ada kesempatan dan rejeki untuk tur overland-nya. Aamiin

    Doakan aq supaya bisa keliling Indonesia yak. hahaha

    Continue Reading



    Di zaman yang sudah modern ini, bisnis tidak bisa bertahan dan juga berkembang tanpa adanya akses internet cepat. Sehingga, apabila Anda berpikir untuk meningkatkan bisnis, maka pertimbangkan juga bagaimana manfaat internet yang lebih cepat ini akan membantu perkembangan bisnis semakin optimal dan menguntungkan.

    Manfaat Internet Cepat Untuk Perkembangan Bisnis

    Berikut ini adalah beberapa manfaat internet cepat untuk perkembangan bisnis Anda, antara lain:

    1.   Meningkatkan Kecepatan Layanan

    Salah satu manfaat yang paling utama dari meningkatkan kecepatan internet adalah Anda jadi memiliki kecepatan internet terbaik untuk karyawan dalam menjalankan bisnis. Misalnya saja, apabila karyawan Anda menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengunduh dan meneliti dokumen, maka sinyal internet yang lambat itu akan menurunkan produktivitas secara drastis.

    2.   Akses Cloud Menjadi Lebih Cepat

    Lebih dari 90 persen bisnis akan menggunakan akses cloud, baik itu untuk mengakses aplikasi maupun data. Manfaat dari internet cepat ini Anda akan lebih mudah dalam mengakses data cloud. Hal itulah yang nantinya akan meningkatkan produktivitas dan memberikan layanan yang lebih baik.

    3.   Mendukung Banyak Pengguna

    Manfaat utama dari internet cepat untuk bisnis adalah bisa membantu mendukung banyak pengguna secara bersamaan. Kecepatan internet ini sangat penting bila Anda mempunyai karyawan yang mengakses banyak perangkat setiap harinya. 

    4.   Peningkatan Keamanan

    Keamanan online merupakan prioritas penting untuk suatu bisnis. Provider digital live on akan menawarkan kemampuan untuk memantau dan mengawasi keamanan bisnis Anda secara virtual saja. Internet yang lebih cepat juga akan memberikan perlindungan lebih terhadap kejahatan yang ada di dunia maya.

    5.   Hemat Uang

    Internet cepat akan memberikan manfaat secara nyata yakni meningkatkan produktivitas dan menghemat uang. Investasi awal dalam internet cepat mungkin saja akan lebih mahal dibandingkan dengan internet lainnya. Namun, peningkatan produktivitas bisnis dan juga penghematan jangka panjang akan sangat penting untuk sebuah bisnis.

    Demikian penjelasan mengenai beberapa manfaat internet cepat untuk perkembangan bisnis. Semoga bermanfaat.

    Itu dia pentingnya memiliki internet cepat untuk para pemilik usaha. Dengan menggunakan First Media maka kebutuhan internet akan bisnis Anda bisa terbantu. Maka dari itu, Anda bisa menggunakan First Media. Untuk berlangganan Anda bisa Kunjungi kantor First Media di kota Anda, atau kunjungi web resmi kami https://www.firstmedia.com. sekarang juga!


    #GuestPost

    Continue Reading

    cerita mwb 2022 k


    Mizan Writing Bootcamp 2022 adalah pengalaman pertama gue lolos jadi finalis (ceritanya 50 besar gitu) dalam sebuah kompetisi menulis fiksi—atau menulis secara general. Gue jarang banget ikut kompetisi karena intuisiku bilang… enggak usah. Kalaupun ikut ya udah ketauan lah ya gak pernah lolos. Hahaha

    Jadi, suatu hari di bulan April ada pengumuman di Rakata soal Mizan Writing Bootcamp 2022. Setelah itu pararel pengumuman gimana cara pendaftaran, seleksi, dan pembicaranya. Saat itu, gue tahu kalau harus nyoba ikut meskipun masih bingung menginterpretasikan tema “A Closer Look”. Kayaknya baru mulai agak paham arahnya setelah dengan Space—sorry gue short memory syndrome, lupa jelasnya gimana. Pokoknya interpretasi gue sih berarti fokus ke internal konflik.

    Beberapa hari setelah itu, gue fokus bengong mikirin premis dan sinopsis. Sejujurnya gue gak biasa bikin begituan. Biasanya, gue bikin kalau diminta buat submit ke platform berbayar tapi itupun biasanya cerita utuhnya udah ada. Iya, proses gue emang kebalik T.T

    Saat itu, kayaknya gue juga udah tau kalau lagi mau belajar full-stack DM jadi mau gak mau harus memaksa diri menyelesaikan itu premis dan sinopsis secepat mungkin karena kalau ditunda dah pasti gak akan fokus. Submit secepat mungkin, lalu lupakan. Akhirnya, gue luangkan waktu untuk brainstorming.

    Gue coba buka bank ide, corat-coret ini-itu, bengong, bongkar-pasang ini-itu sampai akhirnya gue memutuskan untuk bikin dua premis. Tadinya mau satu, tapi firasat gue yang satu terlalu ‘banyak kebetulan’ dan ah itu mah curhatan gue banget. Gue tahu nulisnya bakal susah karena harus memaksa merasakan perasaan yang ah males banget gue inget. 

    Coret Harapan

    coret-coretan gue yang gak jelas

    Long story short, gue kan punya daftar manifestasi ya di jurnal. Isinya kebanyakan sih keinginan, tujuan, harapan, cita-cita dll. Dengan kepilih beginian, gue ternyata berhasil coret satu nomor dari daftar itu. Wkwkwkw Memang gue nulis gak spesifik sih jadi hahahaha ya B aja.

    Sebenarnya, gue gak nyangka kalau bisa terpilih masuk dalam 50 besar. Sebuah pencapaian di tahun 2022 yang waw sekali. Kenapa gak nyangka? Gue bukan siapa-siapa di dunia platform online, lone wolf, gak aktif di komunitas apa pun, pembaca pun gak banyak-banyak amat, pokoknya kalau bandingin hal-hal yang kelihatan di dunia… ya gak kelihatan.

    Jadi, pas kebetulan buka grup rame-rame karena pengumuman, ya gue ikutan buka Instagram. Gue terkejut dong sampe pos di twt nanya itu bener apa bukan, nanya ke Miminnya bener apa gak. Ya lau lihat aja dong itu banyak nama yang aktif di dunia platform bahkan yang dah tembus cetak penerbit mayor. Gue yang remah rengginang begini ya kaget laaaa. Manusiawi banget. Pertama kali ikut beginian kok hoki…..

    Gue belum tahu premis mana yang lolos jadi gue sok-sokan aja kalem. Padahal in real life gue mondar-mandir terus ketawa-tawa kek orang bego. Ya memang tidak menyangka. Grup Mizan cuy. Kagak ada kebayang sama sekali lho. Jadi memang sebuah kejutan. Untung sih pas lagi WFH jadi gak heboh sendiri di kantor.

    Mungkin kalian bertanya-tanya, “Ah, asaan kagak ada nama lu di list 50 besar.”

    Ya memang, gue daftar pake nama pena. Bukan sebuah rahasia yang super rahasia banget, beberapa teman tahu kok nama itu, tapi yang gak tau ya gak perlu dikasih tau juga hahaha Jadi, memang tidak banyak woro-woro. Gue sampe ss terus nanya itu nama pena gue beneran atau bukan saking gak percayanya. Mau excited tapi ternyata bukan kan malu yak, jadi yaudah tahan dulu sampai dapat email. Dan ternyata benar itu nama gue.

    Begitu tau judul ceritanya, jujur nge-blank. Gue lupa itu cerita yang mana pula. Satu gue bikin sehalu mungkin dan terlalu banyak kebetulan. Satu lagi ya halu juga tapi masih agak realistis dikit. Gue sempat khawatir si superhalu yang kepilih, untungnya sih enggak. Ngebayangin harus hulis superhalu tapi nyata tuh bikin stress. Ingat, fokusku konflik internal. Gue harus masuk ke kepala tokoh utama, merasionalkan semua pilihan dia, dll. Yang menurut gue lebih susah daripada yang satunya. Ternyata ya sama aja sih susahnya. Bedanya, karakter di cerita kedua ini udah terbentuk dari lama di kepala gue. Jadi, gue tinggal merajut dan ‘manggil’ mereka lagi.

    Upaya tidak menyabotase diri sendiri

    Habis terkejut, lalu gue sibuk mikir what to do next yang artinya apa pun yang terjadi gue tetap harus menulis. Masalahnya, gue cepet lupa dan saat itu gue lagi ngerjain naskah lain. Bisa paralel, tapi gue sudah memutuskan untuk gak pararel supaya tetap waras dan bisa kerja normal. Pokoknya saat itu gue bingung karena kerjaan di kantor lagi ribet, ikut 2 kelas bootcamp, tambah lagi bootcamp ini.

    Jujur aja, Mei – Juli itu kalender gue kayaknya padat banget. Biasanya gabut, jadi kerasa banget agak kewalahan mikir yang mana dulu yang mesti dikerjain karena semua hal yang gue lakukan itu sangat berarti untuk growth-ku. Growth banget nga tuh……

    Gue enggak terlalu ambisius sampe ujung banget, tapi yang penting berusaha dulu aja jalanin apa yang mesti dijalani. Susah sih karena sebetulnya satu sisi mau tetap begini-begitu, tapi semesta kayak… oh tidak bisa, cingu. Ini tuh bagian pelajaran yang datang berulang. Gue dikasih kesempatan dan biasanya akan menyabotase diri sendiri. Pelajaran yang gue maksud di entri karmic lesson kemarin. Kali ini, gue gak bole gitu. Akhirnya yaudah dijalani aja. Kalau gue menghindar lagi, yang ada nanti ngulang lagi pelajarannya. Capek kan. Yaudah jadi jalani aja.

    Hal-hal yang tidak nyaman gue lakuin tapi berhasil gue lakuin: buka gembok Instagram, reach beberapa temen minta vote biar gak ngenes. Wqwq

    Orang yang kenal dekat sama gue mungkin dah pernah denger kalau mimpi gue suka ada artinya. Kalau gak ya berarti gue gak cerita kali ah. Intinya, yaudah. Hahaha I tried, gak gagal lho… Cuma belum berhasil lanjut aja hahaha Perasaan kecewa sudah pasti ada, tapi ya wajar namanya juga manusia. Kayaknya sih memang bukan waktunya, jadi yaudah wkwkw     



    Aku kembali ke kehidupanku lagi yang kayak biasa. Semua bootcamp selesai dan akhirnya aku bebassssssss.

    MWB 2022

    Soal kelas dan materi di MWB 2022 ini cukup membantu banget sih. Personally, gue suka materi pas Kak Windy, Uda Ivan, dan Kak Theo. Selaras dengan yang kubutuhkan dan kuinginkan. Bukan hanya menulis fiksi, tapi lebih ke pertanyaan personal yang kebetulan banyak bisa kejawab melalui pertanyaan orang lain. Hahaha Anyway, gue ini slow, bukan tipikal yang satset mikir. Prosesnya panjang. Kalau gue nanya, berarti sudah lewat proses itu.

    Gue suka materi-materi yang disampaikan karena pada dasarnya memang senang mendengar jadi seru aja dengerin penulis dan orang-orang industri ngomong. Selalu menarik mendengar cerita dari orang-orang di industri dan tentu aja jadi nambah pandangan baru. Ditambah lagi bantuan catatan dari kakak-kakak di grup 50 besar itu.

    Gue mau berterima kasih ke tim Rakata atas kesempatan yang sangat berharga ini. Gue percaya orang-orang yang gue temui dengan sengaja atau gak sengaja di dunia gue sekarang ini pasti ada artinya. Kalau sekarang belum paham tujuannya apa ya enggak apa-apa, mungkin lain kali bisa lebih paham. Hahaha Terima kasih juga untuk diriku, teman-teman pembaca, temanku beneran, dan semua makhluk di bumi ajalah. Tanpa kalian semua, enggak akan ada postingan ini.

     

     

    Jiwa kompetitif gue tuh kayak gak terlalu ada sebenernya. Ada tapi mungkin orang yang bisa nilai segede apa. Kalau gue sih ya tidak merasa. Hahaha Sekian dulu curhatanku yang isinya gak jelas.

    Mari bernyanyi, que sera sera, whatever will be will be~~     

    Ceritanya akan tetap gue selesaikan kok, cuma ya gatau kapan selesainya... heheheheh                

    Continue Reading

    Enggak mengherankan kalau gue tiba-tiba bahas astrology, numerology, atau apa pun yang super random karena emang dasarnya ingin tahu ini-itu. Beberapa bulan ke belakang, gue emang kayak ingin tahu soal Vedic Astrology, West Astrology, dll. Jadi, seperti rakyat jelata pada umumnya gue mulai dengan coba-coba pakai calculator penghitung astrology yang lu masukin data terus nanti hasilnya langsung keluar.

    Sejujurnya, gue kurang paham apakah akurat atau enggak (karena jam kelahiran gue gak terlalu percis soalnya emak gue lupa), tapi beberapa hal di Vedic memang kayak menjelaskan kenapa hidup gue jungkir balik terus. Dan ada beberapa hal lain yang prediksinya tepat. Gak akan gue bilang apa soalnya kita gak kenal, ges. Hehe

    Anyway, segitu dulu soal kekepoan gue soal vedic.

    Lanjut lagi bahas yang lain. Salah satu frasa berulang yang sering gue lihat ini berkaitan dengan karma. Karmic lesson dan karmic debt. Sebelumnya, gue pernah baca bukunya Sadhguru yang Karma (A Yogi’s Guideto Crafting Your Destiny) dan lumayan banyak penjelasan soal Karma. Apakah gue mengerti? Ya abis baca doang dikit nempel, setelahnya ya lupa isinya ☹

    Jadi, gue juga gak bakal bahas karma itu apaan sih. Baca ajalah bukunya biar paham, kalau gue yang nulis ulang malah sesat soalnya gue juga belum paham-paham amat.

    Karmic Lesson

    Ketika gue sering ketemu dengan frasa ini, gue tuh penasaran maksudnya apa. Apakah maksudnya berarti hal yang harus gue pelajari di masa kini karena masa lampau gak dapet? Gimana sih penjelasannya?

    Ini penjelasan dapat langsung setelah googling. Kira-kira begini:


    Selesai baca itu, gue langsung, “Hah? What?”

    Apa yang ditulis di sana tentang Karmic Lesson sampe bikin mikir. Gue memang punya banyak isu dan situasi berulang yang terus terjadi lalu gue enggak memanfaatkan itu dengan baik dan maksimal. Kek enggak belajar dari masa lalu banget. Terlepas dari konsultasi ke professional—yang tentu saja gue lakukan—tapi ini kayak cara cepet buat tahu isu apa yang mesti dijalani lalu diperbaiki.

    Contohnya, dari hasil kalkulator, ternyata gue punya karmic lesson nomor 6 & 7. Setelah gue baca penjelasannya, gue merasa kok sama sih dengan yang sedang gue perbaiki dan alami terus saat ini? Sebelum baca tentang karmic lesson itu, gue memang sedang mencoba memperbaiki diri dan hubungan ke sesama manusia (susah banget). Selain itu, gue juga baca beberapa buku self-help meskipun bacanya kayak keong. I did try kok, beneran.

    Gue merasa dengan memadukan pengetahuan ini, lalu tambah refleksi dan journaling, gue bisa mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Sedihnya, itu memang belum gue lakukan dengan maksimal, tapi akan kucoba mendalami perasaan diri sendiri. Memang lebih mudah diucapkan atau dituliskan daripada dilakukan beneran ges.

    Ternyata, gue males nulis panjang. Ya sudah, kalau penasaran mau coba tahu karmic lesson apa di dalam kehidupan lau, bisa dicoba pakai calculator karmic lesson.

    Pesan terakhir, kalau abis baca-baca begini, you juga harus sadar ya biar bisa tahu mana yang mesti kamu pikirin, mana yang enggak. Mana yang mau diseriusin, mana yang enggak. Soalnya nih, hanya kamu yang kenal diri kamu dengan sebenar-benarnya.

    Karmic lesson dan trauma ini juga boleh dibaca sih biar jadi bahan overthinking berikutnya. hehehe

     

    Continue Reading

    So, here we go. One of the most popular romance trope: enemy to lover. Hate to love. Semacam itu.



    Lucy dan Josh kelihatannya saling benci sampe ke tulang. Hampir tiap hari ribut mulu sampai HR harus turun tangan.

    At one point, keduanya dituntut harus bersaing untuk posisi COO yang baru. Lucy ya semangat banget dong untuk memenangkan ‘game’ ini dari si Josh.

    Dan ternyata, di balik benci-benci lucu... Eh, ya you can guess the rest la.

    Cerita ini full pake POV Lucy, dari awal sampai pertengahan fokusnya memang “I hate josh” lalu shift ke Lucy’s horny eyes (wkwkw) dan berakhir ‘’you and me bed please”. Kira-kira begitu. Lucy mulai mempertanyakan perasaannya terhadap Josh. Is it lust or is it love?

    Karakter Lucy cukup menarik di sini. Istilah bahasa Indonesianya mah kecil-kecil cabe rawit. Literally. She's so smol, cute, tapi berani banget. Dia bahkan belain Josh di depan bapaknya. In the movie, Lucy is portrayed by Lucy Hale. Itu lho Aria Montgomery rambut pink yang pacaran sama guru sekolahnya (le sigh).

    Karakter Josh di sini ya diam-diam memendam rasa. Ribut untuk menutupi hatinya yang telanjur jatuh cinta sama wanita yang duduk di seberang mejanya. Sepanjang baca, di kepala gue itu yang muncul si Mattew Goode. Blue eyes and tall. Tapi di filmnya bukan Mattew, sih. Josh diperankan Austin Stowell. Tetep tall.

    Gue gatau nih apa karena gue baca sepotong-sepotong jadi kadang gue bisa dapat kharismanya Josh, kadang juga gak. Soalnya suka lupa dan males baca ulang...

    It's a light novel. Menurut gue, konfliknya gak ribet, saingan, adu mulut, insecure... apa lagi, ya? Predictable ending dan memang sesuai ekspektasi.

    Gak pake rating bcz I have no rating system. Overall, ya nice, sederhana tapi cukup menghibur. Graphic scene tak terlalu banyak kok. Semacam chicklit pada umumnya yang fun~


    Continue Reading
    Older
    Stories

    Profil

    Me

    Blog yang update sebulan sekali
    Email: contact@ceritaakit.com

    Follow Me

    • twitter
    • instagram
    • pinterest
    Blogger Perempuan

    recent posts

    Labels

    blog budidaya tanaman buku catper ceritaakit cerpen cova diy drama E E34 ekspedisi event exo finansial handmade hidroponik how to indonesia kdrama korean drama Life mikha angelo movie nepenthes nostalgia pertanian popular random review SEO social media SR teknologi TheOvertunes tips tips menulis twitter website writing x factor

    Blog Archive

    • ▼  2022 (6)
      • ▼  Desember 2022 (1)
        • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 Novem...
      • ►  September 2022 (2)
      • ►  Juli 2022 (1)
      • ►  April 2022 (1)
      • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  2021 (7)
      • ►  Desember 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (3)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  April 2021 (1)
      • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  2020 (6)
      • ►  Desember 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (1)
      • ►  Agustus 2020 (1)
      • ►  Juni 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (1)
    • ►  2019 (11)
      • ►  Desember 2019 (2)
      • ►  September 2019 (2)
      • ►  Agustus 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (2)
      • ►  Maret 2019 (1)
      • ►  Februari 2019 (1)
      • ►  Januari 2019 (2)
    • ►  2018 (9)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  November 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (2)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  Juni 2018 (1)
      • ►  Maret 2018 (1)
      • ►  Februari 2018 (1)
      • ►  Januari 2018 (1)
    • ►  2017 (3)
      • ►  November 2017 (3)
    • ►  2015 (5)
      • ►  Desember 2015 (4)
      • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  2014 (2)
      • ►  Juni 2014 (1)
      • ►  Januari 2014 (1)
    • ►  2013 (25)
      • ►  Desember 2013 (3)
      • ►  Oktober 2013 (1)
      • ►  Agustus 2013 (1)
      • ►  Juni 2013 (1)
      • ►  April 2013 (7)
      • ►  Maret 2013 (4)
      • ►  Februari 2013 (2)
      • ►  Januari 2013 (6)
    • ►  2012 (36)
      • ►  Desember 2012 (4)
      • ►  November 2012 (6)
      • ►  Agustus 2012 (2)
      • ►  Juli 2012 (2)
      • ►  Juni 2012 (2)
      • ►  Mei 2012 (2)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  Maret 2012 (2)
      • ►  Februari 2012 (3)
      • ►  Januari 2012 (10)
    • ►  2011 (60)
      • ►  Desember 2011 (2)
      • ►  November 2011 (2)
      • ►  Oktober 2011 (3)
      • ►  September 2011 (2)
      • ►  Agustus 2011 (2)
      • ►  Juli 2011 (11)
      • ►  Juni 2011 (7)
      • ►  Mei 2011 (6)
      • ►  April 2011 (4)
      • ►  Maret 2011 (2)
      • ►  Februari 2011 (5)
      • ►  Januari 2011 (14)
    • ►  2010 (11)
      • ►  Desember 2010 (2)
      • ►  November 2010 (4)
      • ►  September 2010 (1)
      • ►  Juli 2010 (1)
      • ►  Mei 2010 (1)
      • ►  April 2010 (1)
      • ►  Februari 2010 (1)
    • ►  2009 (7)
      • ►  Oktober 2009 (1)
      • ►  September 2009 (3)
      • ►  April 2009 (1)
      • ►  Februari 2009 (1)
      • ►  Januari 2009 (1)

    Popular Posts

    • Cara Beli Domain di Rumahweb
    • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 November 2022
    • semu dan segala hal yang gak real.
    facebook Twitter pinterest instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top