Labuan Bajo |
Ini adalah perjalanan kedua gue di usia yang baru. Apa bedanya? Enggak ada sih wkwk Tapi ini kayaknya jadi pengalaman Living on Board pertama kali. Tulisan ini ya berdasarkan pengalaman dan opini pribadi aja.
Gue sudah lama banget pengin ke Labuan Bajo. Sayangnya, belum ada kesempatan dan niat menggebu banget sampai… gue nekatin ajalah nanya ke Mawar apakah punya rencana ke LBJ. Gayung bersambut, Maws pun mau berangkat. Sejak itu, kita survey akun-akun yang buka open trip untuk cari harga terbaik ke Labuan Bajo.
Tadinya, kami belum tahu mau berangkat kapan karena harus nyocokin jadwal buat cuti. Bayangkan dari Agustus, kita baru berangkat November. Sebenarnya sih ya ini menguntungkan juga karena jadinya bisa nabung wkwkw
Operator Trip
Kebetulan pas
bulan Agustus itu Travelbuddies lagi promo untuk LOB 3 hari dengan harga 2juta.
Setelah bertapa, wara-wiri nyocokin jadwal, akhirnya ketemu tanggal pas dan
memutuskan untuk DP dulu.
Ya, betul, booking
open trip di sini bisa DP dulu, lalu pelunasannya seminggu sebelum hari
H. Jadi, ya sudahlah kami bayar DP dulu untuk mengamankan harga promo padahal belum
tahu dapat cuti atau enggak.
Untuk
realisasinya sendiri, gue dan Maws di sana dipandu tim kemanalagi ya. Pada
dasarnya, tujuan LOB ini sama aja muter-muter Komodo. Jadi, ya nggak masalah
juga sih sebenarnya ya.
Day 1
Bermalam di
kapalnya memang baru Jumat (11/11), tapi kami memutuskan untuk berangkat satu
hari lebih awal. Alasannya kalau nggak salah sih ya nyari jadwal dan harga
tiket yang sesuai budget.
Sebenarnya ada yang lebih murah pakai jalur transit, tapi males mikir jadinya pilih direct aja. Kami memang sengaja berangkat h-1 sebelum LOB untuk aklimatisasi (wkwk). Gak ding. Untuk ya siap-siap aja sekalian jalan-jalan dulu di sana sebentar.
Kami berangkat dari Bogor ke Tangerang naik Damri. Boarding jam 9.35 WIB dan tiba di Bajo 13.05 WITA.
Tips hemat:
- Kalau mau open trip, booking dari jauh-jauh hari
pas momen promo kemerdekaan, promo akhir tahun, pokoknya pas promo.
Rata-rata, untuk kapal AC standard tuh kisaran 2 – 2.5 juta. Kalau lebih
dari itu mungkin kapalnya bagus bet kek kapal bajak laut.
- Kalau mau tiket pesawat yang lebih murah, bisa cari yang
transit dulu sih. Pastikan untuk menyiapkan waktu yang agak lama. Pokoknya
disesuaikan juga sama jadwal sailing-nya.
- Pasang alert Google Flight dengan memasukkan tanggal impian. Nanti bakal ada notif kapan ada harga termurah.
Setibanya di
Bandara Komodo, kami langsung dijemput oleh pihak hotel yang sudah dipesan
sebelumnya. Sebenarnya transportasi di sini juga tampaknya lumayan banyak ya
ada sewa motor, bemo, ojek. Bakal ada yang nawarin transportasi begitu keluar
bandara. Untuk transportasi online, tidak ada ya, Bun.
Kalau tidak mau repot, boleh langsung kontak hotel aja tanya soal transport. Pasti dilayani dengan baik.
Setibanya di hotel,
langsung check-in dan istirahat bentar terus keluar jalan-jalan di
sekitar pelabuhan. Lokasi hotel kami memang dekat dengan Pelabuhan, kayak
tinggal nyeberang jalan doang. Namanya Eco Tree O’tel.
Nah, karena gue dan Maws enggak ada yang bisa ngendarain motor, jadi kami jalan kaki. Hahahahaha Tbh, agak sepi sih padahal kami jalan ya memang masih jam 3-an sih. wkwkw Atau mungkin orang-orang nongkrongnya di tempat lain kali ya.
Cuaca hari itu cerah walaupun ada awan mendung dikit. Namun, lautnya tetap kelihatan indah banget. Pada dasarnya, gue memang jarang ke pantai, jadi agak norak gitu lihat laut biru kinclong. Kayak… apa ya… bagus banget pemandangannya enggak kayak pantai Ancol. Yha. Gue nggak ada habisnya mengagumi Indonesia. Hidup seperti ini yang kuinginkan….
Day 2
It's time. Sarapan di hotel lalu packing dan siap menunggu jemputan. Jarak hotel dan ke Pelabuhan itu sesungguhnya memang dekat banget, tapi kalau bawa backpack ya lumayan juga sih.
Sebelum naik kapal, kami nunggu dulu di Pelabuhan sampai semua orang yang ikut trip datang. Berhubung kami ikut open trip, jadi tentu saja kami sekapal dengan stranger. Sesungguhnya masih enggak nyangka ya akhirnya bisa sampai di sini dan berani ikut open trip kayak gini.
Tbh, buat gue ikut open trip ini ya memang modal nekat. Sebagai manusia pemalu dan introvert, rasanya memang agak canggung bertemu dengan orang-orang baru. Beruntungnya, gue bisa beradaptasi walau agak kaku hehehe Niat gue waktu itu adalah nyari pengalaman, jadi ya apa pun yang terjadi ya sudahlah.
Setelah semuanya kumpul, kami naik kapal kecil untuk ke kapal besar. Deg-degan juga nih tiga hari aktivitas di kapal semua.
Di trip ini, gue dan Mawar bareng 7 orang lain dari berbagai daerah dan negara. Kebetulan, trip ini isinya cewek-cewek aja. Anyway, di kapal besar sudah tersaji welcome drink yang dingin. Enak banget habis panas-panasan bisa langsung nyegerin tenggorokan.
Kapal yang kami naiki ini namanya kapal VINI. Hari pertama ini langsung bagi kamar. Jadi, ada tiga kamar. Satu kamar bunk bed isi 4, 1 kamar queen bed + 1 bunk bed, dan 1 kamar queen bed. Memang apa adanya, tapi sudah ada AC jadi ya bisa ngadem.
Habis itu, briefing sebentar lalu langsung makan siang di kapal. Asli. Makanan di kapal ini jauh melampaui ekspektasi gue. Selalu ada sayur, daging ayam, seafood, dan buah. Minimal selalu ada 3 macam lauk dan semua rasanya enggak gagal. Semua bumbunya berasa.
Pulau Kelor
Setelah makan siang, kami langsung menuju pulau Kelor. Asli. Kebayang enggak sih naik bukit jam 12 siang panasnya kek apa? Ya panas banget, Bun. Track-nya kayak bukit di Jawa, bedanya kering. Yang bikin pengin melambaikan tangan tuh karena cuacanya beneran panas banget. Enggak ada kanopi sama sekali, cuma ada pete cina (?) ya mana berasa, sisanya semak. Dahlah aku menyerah, enggak sampai atas banget wkwkw tapi tetep foto sih.
Untuk perjalanan di Kelor, sangat disarankan pakai sepatu, jangan sendal cantik-cantik karena nantinya akan menyusahkan diri sendiri dan bahaya kepentok batu. Terus, jangan coba pegangan ke semak karena durinya bisa nempel dan susah ilang. Percaya aq ges.
Kelor ini kayaknya memang spot pertama yang dikunjungi kalau ikut trip berlayar. Pemandangannya memang bagus, tapi jalanannya terjal berbatu. Kayaknya ya kalau nggak naik tengah hari bolong sih masih agak bersahabat dan nggak terlalu panasssss.
Manjarite
Habis dari Kelor, langsung menuju pulau Manjarite untuk snorkeling. Lucunya, dari 9 orang ini, enggak ada yang bisa berenang tapi semangat snorkeling. Hahahaha Ya karena pakai pelampung, jadi aman lah.
Hari pertama ini
agak panik ya karena masih penyesuaian pake snorkle dan gimana supaya bisa
mantap gitu 'berenang' nya.
Kaget sih indah-indah banget coral dan ikan-ikannya. Ini enggak terlalu dalam, paling dalam 5 meter la. Gue sendiri cukup kesulitan ngontrol badan, tapi akhirnya menemukan cara yang oke biar bisa tenang. Hal pertama dan utama yang harus dikuasai pada saat itu adalah jangan panik.
Nah, habis snorkeling, begitu naik kapal langsung dikasih jus dan snack lagi. Pada poin ini, kami sudah mulai berbaur dan ngobrol di deck atas. Angin-anginan dikit sambil gantian mandi. Oh, kamar mandi di kapal ni ada dua, jadi ganti-gantian ya, Bun. Tenang aja, tersedia air biasa, tapi irit-iritan juga ya. Intinya pakai seperlunya aja.
Bat watching
Semua kalong adalah kelelawar, tapi tidak semua kelelawar adalah kalong. Apa sih? Aku the lupa. Hahah Plis koreksi kalau salah.
Menjelang petang, kapal terus melaju menuju pulau yang banyak kalong. Di sana, sambil sunsetan sambil nonton kalong keluar dari pulau. Banyak banget dan wah bagus sih, sunset di tengah laut sambil lihat kalong terbang. Pemandangan yang indah ditangkap mata tapi agak kurang kalau di kamera hp karena kalongnya jadi kayak ketombe hitam.
Hari pertama berakhir begitu saja setelah makan malam karena ya mungkin masih capek dan harus siap-siap buat ke pulau Padar besoknya jam 5 pagi biar dapat sunrise.
Terus bisa tidur
enggak di kapal?
Gue sih bisa soalnya minum obat. Kebangun karena AC mati aja. Kalau yang lain katanya masih agak kebangun-bangun karena belum terbiasa. Kapalnya enggak besar, jadi kalau diam ya terombang-ambing dan berasa banget. Biar enggak eneg, minum Antimo. Minum aja. Selain antimabok, juga biar tidur hahahaha
Day 3
Day 2 open trip Labuan Bajo |
Perjalanan ke Pulau Padar ini jauh, jadi pas tengah malam agak berisik karena kapal harus jalan. Sewaktu masih di kapal besar, sudah kelihatan kapal-kapal yang mau merapat ke Padar. Begitu sampai di Padar, ternyata ramai sekali. Hahahahahaha
Kami rencana naik jam 5, tapi orang-orang sudah ada yang naik sekoci jam setengah lima. Ketika semua orang berpikir takut antri lama untuk foto di atas Padar, maka yang terjadilah adalah kepadatan di jalur pendakian. Hahaha Semua orang punya pikiran yang sama supaya bisa dapat foto sunrise!
Pulau Padar
Wilayah Padar ini sudah masuk area TNK, jadi sebelum naik di-briefing dulu sama orang TN. Dikasih tahu apa yang boleh dan enggak boleh seperti merokok. Terus juga harus waspada karena ada ular ijo dan biru. Kebayang enggak ular ijo dan biru kek mana? Ya enggak tahu, soalnya enggak lihat papan informasi.
Di Padar ini jalannya jelas karena sudah ada tangga kayu dan bebatuan. Hanya saja, di bagian atas tanjakan alami kerikil-kerikil gitu lah. Di bawah tuh ramai dan antre, tapi lama-lama ya seleksi alam juga.
Track Padar jauh lebih bersahabat daripada Kelor. Ya naik Kelor tuh berasa banget beratnya. Padar juga berat, tapi jauh lebih lumayan. Padat, tapi friendly.
Untuk dapat sunrise, harus buru-buru sih. Untungnya dapet dikit. Naik terus ke atas dan sungguh… indah banget pemandangannya. Ini Indonesia segini indahnya, gue sedang enggak mikir eksplor luar. Kalau kata Maws, ini mirip di NZ. Spot apa ya lupa namanya…
Padar ini ramai banget pas sunrise, tapi selesai itu ya sepi jalanannya. Nggak ada macet kayak pas naik di pagi hari.
Pink Beach
Sehabis dari Padar, ke Pink Beach. Ini mah spot foto ya jadi apa yang dilakukan selain berfoto? Hahaha ya menikmati ombak di pantai aja…. Bagus banget, tapi sayang nggak lama di sana. Beneran yang cuma foto-foto aja.
Manta Point
Setelah dari Pink Beach, makan dulu ges. Kali ini menunya tetap beragam. Persiapan habis ini mau ke Manta point. Snorkeling lagi. Kali ini, kedalamannya sampai belasan meter. Jujur aja agak takut tapi penasaran.
Warna lautnya upgrade banget dari Manjarite kemarin. Di Manta Point ini ya kita kan akan melihat pari manta. Di percobaan pertama, kami enggak ada yang lihat karena lama berdebat siapa yang mau turun duluan. Lautnya kelihatan gelap. Pakai pelampung sih, tapi tetap aja takut. Wkwkw
Akhirnya pindah tempat dan belum beruntung lagi meskipun sekarang sudah agak berani nyemplung. Pindah tempat lagi dan kali ini enggak pakai mikir langsung berebut nyemplung Wkwkw Rasa penasaran ini memang mengaburkan rasa takut. Finally, lihat pari manta yang besar bet di laut. Ada yang lihat 1, 2, 3 pokoknya ya beragam.
Puas banget
karena berhasil mengalahkan rasa takut dan karena berhasil lihat manta. Seru
sih.
Taka Makasar
Dari Manta
Point, kami kembali ke kapal besar lalu ke Taka Makassar buat leyeh-leyeh biasa
dan berfoto. Saat ini, sudah mulai makin akrab dikit-dikit bercanda terus.
Setelah puas di sana, balik ke kapal dah siap jus dan snack lagi.
Sebetulnya, nggak usah takut kelaparan sih. Di sini kebutuhan pokok makan tiga
kali sehari benar-benar terpenuhi. Sarapan, makan siang, makan malam.
Kalau yang doyan nyamil, mungkin bisa bawa camilan dari darat. Untuk teh, kopi, buah-buahan juga tersedia di kapal.
Anyway, karena ini malam terakhir, beberapa ada yang ngobrol sampai malam.
Enggak malam banget sih, tapi cukup malam ges. Aktivitas padat seharian ini
kebanyakan main air jadi berasa kali ya capeknya.
Day 4
Last day nih.
Kanawa
Sarapan roti lalu ke Kanawa untuk snorkeling. Di sini ikannya banyak banget, manusianya juga banyak. Hehehe foto-foto under the sea gitu ceritanya, tapi fotoku jele karena banyak partikel jadi kurang jernih. Haha
Di sini ya seperti biasa sesi foto-foto di jembatan. Enggak terlalu lama di sana, balik ke kapal. Mandi, makan, dan packing. Berpisah deh.
Kami semua berpisah di pelabuhan Bajo. Ada yang melanjutkan pulang ke daerah masing-masing, ada yang stay di Bajo.
Kesan
Overall, nice
experience banget la untuk pertama kali ikutan open
trip beginian. Gue enggak tahu ya bakal nyoba lagi atau enggak, tapi ini
jadi pengalaman yang berkesan banget. Hadiah ulang tahun dari aku untuk diriku.
Wkwkw
Teman perjalanan di Labuan Bajo dengan KM VINI |
Ada beberapa
tips kalau mau liburan LOB ke Labuan Bajo:
-
Bawa sunscreen wajah dan
badan itu harus
-
Bawa multicord buat nge-charge
-
Sandal dan sepatu yang nyaman
-
Topi yang nyaman
-
Kacamata anti UV
-
Baju renang biar cepat kering
- Bawa jajanan secukupnya aja
buat di kapal karena kalau makanan berat dah pasti dapat. 3x sehari. Perbaikan
gizi banget.
-
Banyak minum air putih
-
Bawa windbreaker
-
Antimo atau obat anti mabok
-
Salon pas gel buat kalau
pegal-pegal
-
Kalau sudah pusing, minum
Antimo
- Gak usah bawa air mineral karena sudah disediakan, tapi kalau misalnya mau minuman berasa ya bawa sendiri ya
Apalagi ya, guys? Nanti kutambahin lagi deh kalau inget. Untuk total pengeluaran, paling hemat bisa ditekan sampai 7jutaan, tapi maksimal juga nggak bakal lebih dari 10juta. Ini kondisi open trip, trip bersama teman jadi sharing cost untuk makan dan penginapan. Terus juga penginapannya biasa aja, bukan yang hitz. Oh iya, always ya di mana pun pokoknya kalau beli oleh-oleh jangan di dekat bandara ges kecuali kalau kepepet.
Suatu hari nanti, pengin sih ke Bajo lagi. Semoga ada kesempatan dan rejeki untuk tur overland-nya. Aamiin
Doakan aq supaya
bisa keliling Indonesia yak. hahaha