...
“serius lo kun?”
“gak. gue akuarius”
Langsung deh s Rei pengen ngegetok s Kunkun yang sumpah garing banget tapi baik mau ngasih saran segala meskipun rada norak bin ajaib. Masalahnya dea gak kaya naura yang amit-amit nurut banget sama s Kunkun. Kunkun kasih apa aja juga s naura mau meskipun yang terjadi adalah naura yang mutusin Kunkun gara-gara Kunkun nginjek buntut hewan peliharaanya naura. Yaampun sepele -.-
Si Rei bingung ini edelweiss mau diapain dia juga gak ngerti yaudah akhirnya itu dia simpen didalam dompetnya aja, disamping foto dia dan Deara yang lagi berdua tersenyum di depan kamera. Deara Destiane..pacarnya—was.
Dan yang ingin Rei lakukan adalah bertemu Deara setelah kemarin gagal karena Dearanya gak ada dirumah. sekarang mumpung masih pagi dan Deara pasti di kampus karena dia pasti ada kuliah pagi di hari selasa. Rei langsung menuju gedung psikologi.
Keliling-keliling gedung psikologi dan dia belum ketemu sama Deara. Untung Rei liat temen sekelasnya Deara dan nanya dia dimana. Rei langsung menuju perpustakaan tempat Deara berada.
Didalem perpus juga s Rei keliling nyariin Deara. Dan thanks God banget Deara ada diantara rak-rak besar itu dan nampaknya lagi serius nyari buku. Rambut panjangnya diikat ekor kuda dan tumben kacamata pilihan Rei juga nangkring di wajah bundar Deara. Gelang prusik pemberiannya juga masih tetap di pergelangan tangan kanan Deara. Rei lalu menghampirinya tanpa suara. Dengan cepat Rei membuat Deara sekarang menghadap kearahnya. Rei mengangkat wajah Deara dan langsung menyapu bibir Deara perlahan. Sepenuh perasaan. Segenap kerinduan.
Deara langsung terdiam mendapat ciuman tak terduga itu. Dari Rei pula. Dia gak berkata apa-apa sampai Rei mulai ngomong duluan.
“gue sayang lo de..”aku Rei tanpa ragu dan malu.
Deara hendak pergi dari situ tanpa kata-kata. Bingung harus beraksi gimana. tapi Rei langsung narik pergelangan tangan Deara yang bisa ia jangkau. dar Deara gak mengharapkannya lagi kalau dilihat dari reaksinya begini,tiba-tiba dia inget sesuatu dari Kunkun “gue tau de lo masih marah. Tapi denger gue dulu bentar. Oke? Ada yang mau gue kasih ke lo”
Deara gak jadi pergi akhirnya, dia tungguin s Rei mau ngasih apa tapi Deara sama sekali gak natap Rei. Deara takut ketauan sama Rei perasaan Deara yang sebenarnya.
Rei mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya tadi. Sekuntum edel. Lalu dia menaruhnya di tangan kanan Deara, “simpen ini baik-baik. Mungkin kita gak bisa jadi seindah edelweiss ini tapi aku harap kamu kuat seperti edelweiss ini. Ini dari Kunkun, dia yang nyuruh aku untuk ngasih ke kamu. entah apa maksudnya tapi aku harap kamu ngehargain pemberian dia. Aku juga punya itu disini..”Rei menunjukkan dompetnya yang ada foto dia dan Deara.
Deara Cuma bisa diam dan menunduk. Dia gak mau ketauan bahwa sekarang matanya merah udah berkaca-kaca.
Melihat Deara gak bereaksi, Rei langsung bingung dan gak enak, akhirnya dia pun pamit dengan terpaksa meskipun masih ingin bersama Deara saat ini. “thanks banget de mau dengerin aku. Kamu hati-hati ya.. aku pergi dulu.”
Deara diam menatap punggung Rei yang mulai menjauh. Dan kali ini dia gak bisa untuk gak nangis.
***
thanks for reading :)