Pages

  • Home
  • Contact
twitter instagram youtube

                   CERITAAKIT

    • Home
    • Review A La
    • _Kuliner
    • _Korean Drama
    • _Movies
    • _Books
    • DIY
    • Jurnal Perjalanan
    • Portfolio


    Setelah bertapa nunggu mercury retrograde selesai, bulan purnama, dan apalah mood datang, akhirnya awal bulan Desember ini coba pindahin salah satu cerita ke Karyakarsa. Sebagai penulis amatir yang pembacanya secuil, emang banyak maju mundurnya karena mempertimbangkan banyak hal.

    Namanya manusia insyekur pasti kepikiran 'ada yang mau baca lagi apa enggak nih ya huhu'

    Sejauh ini, target gue emang masih existing reader dari Oren.

    Sebelum terjun payung, gue juga memantau dan memperhatikan dulu. Akhirnya, gue bisa dapat pikiran kalau memang orang yang berkarya di sana—khususnya lewat cerita—ya yang udah punya pembaca sebelumnya. Jadi, targetnya memang existing reader. Memboyong dari satu platform ke platform lain. Konsepnya sama kok dengan platform baca-tulis lainnya. Bedanya, penulis punya hak penuh di aplikasi Karyakarsa. Dari proses nulis sampe akhir, semuanya ada di tangan kreator Hahaha Pokoknya, Karyakarsa hanya mewadahi aja, jadi wadah. Semacam jembatan juga.

    Sama kayak startup fiksi yang gue buat— bisa-bisanya memang kamu menyelipkan RumahSaya dalam bacotan ini, ya.

    It’s too early to write a long bacotan tentang pengalaman menggunakan platform ini, tapi ya udah sih biarin aja. haha

    Gue masih meraba-raba apakah ada yang berhasil mendapat pembaca baru hanya dari platform tersebut. Mungkin ada, tapi gue gak tau. Platform ini kan nampung berbagai jenis karya dan gak cuma fokus di satu kategori, jadi buat gue agak susah menyimpulkan.

    Tujuan Pindah Platform ke Karyakarsa

    Inilah yang gue pikirkan sebelum pindah platform. Ke mana pun. Ini gue pikirin: Tujuan.

    Apa sih tujuan gue pindahin cerita dari satu platform satu ke platform lain? 

    Kadang iseng ingin mencari pengalaman, tapi lebih banyak nyari kesempatan baru plus tambahan uang buat beli kursi biar gak sakit pinggang.

    Penulis oren itu banyak banget. Banyak banget brou. Sekarang ini, kesempatan bisa langsung monetisasi tanpa pindah platform itu—ehem kecil banget buat penulis kecil kayak aku. Program Paid ini belum terlalu lama di Indonesia, jadi saat ini terbatas hanya yang terpilih aja yang bisa. Jangan tanya gimana terpilihnya, soalnya gue juga gatau. Doa aja semoga tahun berikutnya bisa mulai mengajukan karya sendiri.

    Nah, karena itulah kita harus cari kesempatan di tempat lain yang bisa terima siapa aja termasuk remah rengginang.

    Karena kebetulan gak ada batasan siapa aja yang bisa pakai dan monetisasi karya di sana, jadi gue rasa ini cocok untuk mencari tambahan penghasilan.

    Karyakarsa ini gratis ya pendaftarannya. Aplikasi Karyakarsa juga tersedia di Android dan iOS.

    Kebingunganku Mungkin Juga Menjadi Kebingunganmu

    Ini bakalan ngebongkar di balik layar kebingunganku nih. Tapi enggak apa-apa. Ini proses bingung yang mungkin juga dialami dan dilalui orang yang mau pindah platform. Gue mah cuma curhat aja.

    Ilmu marketing nih kepake dalam segala kondisi, termasuk jualan karya.

    Perlu diperhatikan kalau gue mungkin akan lebih banyak bahas existing reader. Cara marketing untuk gaet new reader akan beda.

    Yang akan gue tulis ini berdasarkan pengamatan dan pengalaman receh aja. Kalaupun triknya ada yang nyoba, belum tentu hasilnya akan sama tiap orang, tapi bisa dicoba jika memang ingin. Ini semacam tips and trik kebingungan atau apa, ya?

    1. Bingung target dan jualan apa

    Dalam marketing ya memang kita harus menentukan target supaya pas sasaran. Untuk tiap target, cara masarinnya bisa beda. Untuk reach pembaca baru, ya perlu fafifu—enggak bisa langsung drop ‘nih baca’. Namanya marketing, ya coba-coba aja dah. Gue juga gak bisa nulis contoh gimana karena belum nyoba bener-bener pake 100% jiwa dan raga. Karena gak pernah coba, jadi ya gak ada datanya sih hehehe Kira-kira nunggu udah gak insyekur dulu lah baru nyoba.

    Gak usah bahas mendalam, yang di permukaan aja dah buat gue mah target ada dua yaitu: existing reader dan new reader. Existing reader ya pembaca lama. New reader ya pembaca baru.

    Kalau dalam tulisan ini pengertiannya begini kira-kira:

    • Existing reader : pembaca dari platform gratis/platform sebelah/ platform mana aja dah
    • New reader : pembaca dari platform baru tempat cerita dimuat
    Untuk existing reader, kita harus menawarkan sesuatu yang tidak ada di platform gratis. It works. Not always, but it works. Gue sempat ikut dengerin beberapa sesi webinar dan diskusi di Discord, narasumber bilang memang ya menawarkan extra part atau sesi baca duluan cukup mantapppppppppppp.

    P ada banyak dengan catatan pembacanya dah banyak. Hehehehehehehehehe

    Itu udah ada bukti, jadi silakan dicoba. Gue pun dah coba, alhamdulillah begadang galau siang-malam ada hasilnya .

    Ada pilihan untuk langsung jual karya dalam bentuk PDF atau teks eksklusif. Gue gak pilih PDF karena takut dicopet. Itu aja.

    2. Bingung menentukan harga

    Siapa pun yang jualan biasanya bingung gimana nentuin harga jual. Kalau biaya produksi produk barang kan lebih jelas, pasti lebih mudah juga hitungnya. Sayangnya untuk menulis (apa pun jenisnya) suka ada yang bingung gimana caranya nentuin harga. Yang gue tau, biasanya di bawah rata-rata banget. Padahal menulis fiksi effort-nya juga lumayan banget menyita waktu dan pikiran.

    Ada rumus sederhana buat ngitung fee freelancer, tapi gue gak yakin bisa diterapkan di fiksi juga. Jadinya, sekarang ini patokannya masih di harga platform baca tulis serupa yaitu Rp2000-3000 per part dengan kisaran 1000 – 2000 kata.

    Harga yang gue terapkan pun akhirnya ya berkisar segitu.

    Kalau mau maksimal, bisa aja jual satu per satu part. Tapi da riweuh kalau ada 50 part. Jadi, solusinya bikin 50 part : 5 = 10 bagian cerita.

    Nanti harganya bisa langsung genapin Rp10.000.

    Terserah cara baginya gimana. Kan kamu sendiri yang atur hehehe

    3. Bingung ningkatin jumlah penjualan

    Buat jualan karya sendiri biar laku memang gak boleh malas masarin cerita. Jualan apa pun rumusnya begitu kalau bukan kebutuhan pokok dan brand u gak terkenal. 

    Teorinya kan begitu hehe Tapi gue juga kadang males promo hehehe

    Cara yang bisa dicoba untuk meningkatkan penjualan:

    • Fitur voucher

    Pake voucher ini ya itungannya dihitung sendiri ajalah ya seberapa lo bisa menghargai diri sendiri. Ini bisa digunakan buat boost penjualan dengan bikin voucher kuota terbatas. Orang bakal buru-buru beli karena takut kehabisan.

    • Paketan

    Buat paket bundling yang lebih murah dikit daripada beli satu-satu. Ini hitung sendiri juga. Daripada ini, lebih murah itu. Gitu kira-kira.

    4. Bingung content marketing

    Ini salah satu yang mesti dipikirin juga. Ini bisa jadi salah satu jalan untuk menggaet pembaca baru. Andaikata bikin materi promo oke dan tag akun Karyakarsa, ada kemungkinan kan yang lagi lihat-lihat malah mampir. Ya gpp belum sampai tahap konversi, tapi mejeng nama sebagai kreator kan oke juga. Setidaknya, ada yang pernah tahu kalau kamu eksis di dunia ini….

    Oke stop. Gue bikin format konten: reels, photo, video. Ya biasa aja, tapi kadang isinya ngelantur. Orang lain sih bikin dari quotes, percakapan tokoh, tapi gue kadang sesuka hati. Gue sering lupa apa yang gue tulis, nulis quotes itu juga gue kurang suka. Hehehe Ribet. Jadi, yang gue lakukan ya menyambungkan hal-hal gak nyambung (hah?)

    Reels itu sebenernya oke buat reach orang baru, tapi ya jangan digembok—kayak gue—karena jadinya percuma. Haha

    Kalau kamu gak mau bingung, butuh orang untuk bikin konten: aku bisa bantu sebagai freelancer hehehehehehehehehe

    5. Bingung kapan post cerita

    Berdasarkan intuisi ajalah.

    • Kalau mau post extra part aja

    Sebenernya, kalau mau maksimal memang habis cerita kelar di platform gratis, extra part di KK. Tapi gue gak bisa melakukan itu karena gue perlu revisi dari awal sebelum berani post extra part. Gue perlu lihat cerita dengan penuh, sekalian tambal menambal. Setelah itu baru gue bisa memutuskan ada tambahan part atau gak. Kenapa? Karena pas proses revisi suka ada detail yang beda dan akan merembet.

    • Kalau mau post full version

    Intuisi aja. wwkwk

     

    Lho kok jadi panjang.

    Secara umum, gue mikirin untuk coba non organik, tapi ah apalah kayaknya gak dulu. Gue masih akan fokus ke organik.

    Post ini mungkin akan terus diperbarui kalau gue dah mengalami dan melakukan hal baru lagi di platform tersebut. Gue masih mau mengamati dan meraba dulu. Semoga gak lupa update deh.

    Catatan tambahan hal yang harus dilakukan penulis:

    Menulis. Jangan lupa nulis.

    Continue Reading
    Older
    Stories

    Profil

    Me

    Blog yang update sebulan sekali
    Email: contact@ceritaakit.com

    Follow Me

    • twitter
    • instagram
    • pinterest
    Blogger Perempuan

    recent posts

    Labels

    E E34 Life SEO SR TheOvertunes blog budidaya tanaman buku catper ceritaakit cerpen cova diy drama ekspedisi event exo finansial handmade hidroponik how to indonesia kdrama korean drama mikha angelo movie nepenthes nostalgia pertanian popular random review social media teknologi tips tips menulis twitter website writing x factor

    Blog Archive

    • ▼  2022 (6)
      • ▼  Desember 2022 (1)
        • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 Novem...
      • ►  September 2022 (2)
      • ►  Juli 2022 (1)
      • ►  April 2022 (1)
      • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  2021 (7)
      • ►  Desember 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (3)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  April 2021 (1)
      • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  2020 (6)
      • ►  Desember 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (1)
      • ►  Agustus 2020 (1)
      • ►  Juni 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (1)
    • ►  2019 (11)
      • ►  Desember 2019 (2)
      • ►  September 2019 (2)
      • ►  Agustus 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (2)
      • ►  Maret 2019 (1)
      • ►  Februari 2019 (1)
      • ►  Januari 2019 (2)
    • ►  2018 (9)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  November 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (2)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  Juni 2018 (1)
      • ►  Maret 2018 (1)
      • ►  Februari 2018 (1)
      • ►  Januari 2018 (1)
    • ►  2017 (3)
      • ►  November 2017 (3)
    • ►  2015 (5)
      • ►  Desember 2015 (4)
      • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  2014 (2)
      • ►  Juni 2014 (1)
      • ►  Januari 2014 (1)
    • ►  2013 (25)
      • ►  Desember 2013 (3)
      • ►  Oktober 2013 (1)
      • ►  Agustus 2013 (1)
      • ►  Juni 2013 (1)
      • ►  April 2013 (7)
      • ►  Maret 2013 (4)
      • ►  Februari 2013 (2)
      • ►  Januari 2013 (6)
    • ►  2012 (36)
      • ►  Desember 2012 (4)
      • ►  November 2012 (6)
      • ►  Agustus 2012 (2)
      • ►  Juli 2012 (2)
      • ►  Juni 2012 (2)
      • ►  Mei 2012 (2)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  Maret 2012 (2)
      • ►  Februari 2012 (3)
      • ►  Januari 2012 (10)
    • ►  2011 (60)
      • ►  Desember 2011 (2)
      • ►  November 2011 (2)
      • ►  Oktober 2011 (3)
      • ►  September 2011 (2)
      • ►  Agustus 2011 (2)
      • ►  Juli 2011 (11)
      • ►  Juni 2011 (7)
      • ►  Mei 2011 (6)
      • ►  April 2011 (4)
      • ►  Maret 2011 (2)
      • ►  Februari 2011 (5)
      • ►  Januari 2011 (14)
    • ►  2010 (11)
      • ►  Desember 2010 (2)
      • ►  November 2010 (4)
      • ►  September 2010 (1)
      • ►  Juli 2010 (1)
      • ►  Mei 2010 (1)
      • ►  April 2010 (1)
      • ►  Februari 2010 (1)
    • ►  2009 (7)
      • ►  Oktober 2009 (1)
      • ►  September 2009 (3)
      • ►  April 2009 (1)
      • ►  Februari 2009 (1)
      • ►  Januari 2009 (1)

    Popular Posts

    • Cara Beli Album K-pop di Ktown4u 2021
    • The SC
    • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 November 2022
    facebook Twitter pinterest instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top