Pilot : Kama = Cinta

Jumat, Agustus 24, 2012


Hari ini adalah hari terakhir Kama. Saat ini Kama sedang berada di airport untuk bertolak ke Indonesia—dan ia sendirian. Hampir tiga minggu ia berada disini untuk mengunjungi makam ayahnya. Sudah sejak 5 tahun lalu beliau meninggal karena kecelakaan di sini. Dulu, kama dan keluarganya memang tinggal disini, tapi sejak kepergian ayah, bunda memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Lagipula tidak ada yang dapat mereka lakukan disini.
                Selama tiga minggu kama tinggal dirumah kerabat dekatnya dulu semasa tinggal disinii. Kama memang sengaja datang untuk membawa pesan bunda untuk ayah. Bunda ingin sekali mengunjungi ayah, namun karena penyakitnya beliau tidak kuat untuk bepergian lama. Awalnya bunda memang tidak mengijinkan kama pergi sendiri karena ia seorang perempuan, tapi akhirnya kama berhasil meyakinkannya jadi kama bisa berangkat.
                “kalau sudah sampai di Indonesia telepon ya—eh kirim e-mail aja deh!” seru aryn—teman lamanya di muenchen. Dan di tempat aryn lah kama tinggal. Aryn bergerak memeluk kama erat memberikan salam perpisahan, “hati-hati ya kamaa.. sampai jumpa lagi. Aku segera mampir deh ke indo, nanti kamu ajak aku jalan ya!”
Kama membalas pelukan aryn, “iyaaa, kamu juga hati-hati. Jangan pacaran terus, kasihan bunda kamu tuh khawatir.”
Aryn nyengir, “iya..iya.. kamu juga jangan lupa ya cari pacar!”
Kama hanya tersenyum kemudian dia melambaikan tangan sebelum pergi dan menghilang. Aryn dan keluarga besarnya memang selalu baik pada keluarga kama. Mungkin karena ayah kama dan ayah aryn berteman sejak lama ya jadi persahabatan keduaanya menurun ke anaknya.
“bye muenchen.. I’ll back.”
                                                                ***
Indonesia, 2009

“tuh orang itu ngeliatin terus kesini kam..” kata gayatri agak berbisik meskipun jarak antara mereka berdiri dengan orang yang ditunjuk gayatri sangatlah jauh.
“siapa?” Tanya kama agak sedkit penasaran. Dia mengikuti arah pandangan gayatri di arah parkiran. Dia melihat seorang cowok berdiri disamping mobil parkiran dan kelihatannya dia bukan anak PB.
“aku sih lihat dia tadi sempet ngobrol sama vania, mungkin temannya. Tapi kenapa dia ngeliatin kamu terus kam?” lanjut gayatri sambil sesekali menoleh ke arah kama yang saat ini juga malah memandang cowok mistrius itu. Gayatri mencoba memanggil kama, “kam?”
Kama tersadar, dia langsung tersenyum pada gayatri, “lupain aja, mungkin dia emang temen vania. Lagian dia juga gak ngapa-ngapain. Ayo, katanya kamu mau nunjukin desain terbaru kamu.”
“ah iya..” gayatri langsung bersemangat lagi dan buru-buru menarik kama untuk ke sekret dan melihat desainnya.
Namun pandangan kama masih belum beralih dari cowok itu sampai mereka tiba pada belokan dan tempat parkir sudah tidak terlihat lagi. Siapa ya? Sudahlah kama memutuskan untuk tidak memikirkannya lebih lanjut lagi.
                                                                  ***

You Might Also Like

0 komentar