Pages

  • Home
  • Contact
twitter instagram youtube

                   CERITAAKIT

    • Home
    • Review A La
    • _Kuliner
    • _Korean Drama
    • _Movies
    • _Books
    • DIY
    • Jurnal Perjalanan
    • Portfolio

    Hello folks. Lama engga update dan gue datang dengan cerita baru. maaf ke panjangan haha

    ***

    Oke. perjalanan ini sebelumnya belum terlintas dikepala gue, gue aja tau ada yang mau ke burangrang aja ngasal. Ah yaudah itu di skip aja. Akhirnya gue mutusin untuk ikut ke burangrang daripada gue nganggur liburan 4 hari habis uts. Itung-itumg liburan. Dan berangkat lah gue.

    Di hari jum’at (15/04) yang agak cloudy, gue berangkat bersama anwar ke terminal baranangsiang setelah dianter 2 manusia dari bokap. Awalnya kita mau naik bis ekonomi yang harganya Rp 25.000,- tapi karena udah agak sore jadi agak susah. Selain itu juga kita mempertimbangkan keefisienan waktu, soalnya kita berangkat jam 3 sore takutnya kalau sampai bandung terlalu malam kita bingung. Akhirnya, kami memutuskan unutk naik MGI dengan harga Rp 40.000,- sampai terminal leuwi panjang. Setelah 3,30’ perjalanan, akhirnya kami sampai dengan perut lapar. Karena udah gak bisa kompromi lagi dengan cacing di perut, kami makan dulu di warteg dan sekalian tanya-tanya untuk ke ledeng gimana. meski kita udah tau teorinya, praktik itu lebih susah karena banyak kendalanya. Contohnya adalah di begoin pribumi atau pun kegalauan yang ada pada diri masing-masing. Hahaha

    Selesai makan, kita nyari angkot. Teori yang dikasih penjaga warteg dan yang dikasih tau aisyah sama yaitu naik angkot kuning yang tujuan ke kalapa lalu disambung dengan angkot jurusan ledeng. Tapi karena hasutan calo kami malah naik angkot merah yang ke cicaheum (kalau engga salah ya. Orang bandung coba koreksiin). Namun baru beberapa menit duduk kami langsung turun lagi dan ketemulah angkot kalapa! Haha emang telat tapi setidaknya kebegoan kita gak dilanjutin. Inilah manusia.. tau tapi suka sok tau dan yaudahlah.. untung kami gak hanyut dalam kebegoan.

    Dengan ongkos Rp 3000,- kami sampai itc kalapa, dari situ kami langsung naik angkot kalapa-ledeng dengan ongkos Rp 4000,-. Kami menghubungi aisyah dan bilang bahwa kami udah deket, aisyah berjanji akan nunggu di depan in*omar*t terminal ledeng. Setelah hampir sejam naik angkot ledeng, kami sampai di terminal ledeng. Gue dan anwar langsung menuju mini market yang dikatakan aisah. Dengan perasaan excited kami berpelukan karena udah lama gak ketemu—ah masa iya lama banget? Terakhir ketemu pas ya taun lalu s hahaha

    Selesai cepika-cepiki dan haha hihi kami bertiga langsung berjalan menuju kontrakannya aisah yang gak jauh dari terminal—tapi lumayan cape juga jalan kaki men. Kami sampai di kosan aisah pukul setengah Sembilan malam. Beres-beres, unpacking, mandi dan langsung ngobrol sampai lupa waktu. Banyak banget yang kita bicarain—tapi kenapa semuanya jadi mengkerucut pada kegalauan? Haha apalagi ketika aisyah mengajak untuk menikmati kota bandung dari atap kontrakannya. Kami cukup lama ngobrol disitu. Kami bicara tentang segala hal.. tentang cinta dan keindahan. serius. Dan tentunya kegalauan tapi Cuma gue yang engga galau :D

    Setelah semalaman begadang—padahal Cuma sampe jam 2 pagi s—gue dibangunin tiba-tiba oleh anwar dan aisyah. Dan ternyata mereka menyampaikan kabar buruk. Jibah an her fie engga jadi berangkat kebandung dikarenakan feeling nyokapnya yang gak enak. Lalu kami bertiga diem, bingung, dan memutuskan untuk tidur lagi aja sampai jam 10 baru kita memutuskan mau kemana. Anwar bilang ‘kita kemana aja yang penting jalan’. Gue pikir yaudahlah paling juga jalan keliling bandung aja jadinya. Akhirnya kami bertiga tidr lagi. Dan lagi-lagi gue dibangunin oleh mereka berdua dengan anwar yang bilang ‘kita gak bertujuan tapi bukan untuk tersesat’ ah poknya gue lupa detailnya, Anwar’s pv bisa di check di blognya. Akhirnya secepat kilat kita bertiga atur manajemen lagi. Setelah rapat kilat kami bertiga bagi-bagi tugas, gue dan aisyah belanja sedangkan anwar browsing peta burangrang. selesar belanja di ledeng, gue dan aisah kembali ke kosan. Lalu kami bertiga bagi-bagi beban. Anwar dengan carriel 60lt punya kekasihnya, gue dengan backpack 30lt, dan bener-bener aisah membawa day pack.

    Tanpa buang waktu, pukul 1 kami berangkat menuju terminal ledeng lalu naik nagkot menuju parongpong dengan tariff Rp 4.000,-/orang. Sayangnya cuaca kota bandung bener-bener gak mendukung karena sejak keberangkatan kita hujan turun sangat deras. Untungnya pas menuju parongpong hujan makin kecil hingga tersisa rintik kecil aja. Sampai parongpong kami lanjut naik angkot kuning padalarang yang lewat pos komando. Dan sepanjang perjalanan kami sudah bisa melihat lebatnya hutan burangrang. dengan ongkos Rp 2.000,- kami sampai depan plang komando tempat para tukang ojek mangkal. Untuk mengirit waktu yang makin lama beranjak sore, kami memutuskan untuk nyewa ojek sampai pos kopassus nya. Dan terjadilah tawar menawar harga dengan tukang ojek lalu dicapailah harga kesepakatan yaitu Rp 20.000,- untuk 3 ojek. Ternyata keputusan kami memang tepat karena jarak dari pangkalan ojek ke pos ternyata jauh banget. Medannya sih berbatu, mungkin sama kayak jalan menuju sukamantri tapi ini agak bertanah dikit sih.

    Setelah melalui jalan panjang nan berliku, kami sampai di pos komando dengan anwar yang duluan sampai. Di pos ternyata rame euy ada bapa-bapa dan ibu-ibu TNI. Karena anwar sudah sampai duluan jadi dia sudah menyampaikan maksud kedatangan kami. Kami menyerahkan KTP dan uang Rp 5.000 aja untuk operasional dan kami diijinkan naik. Dan kami di himbau untuk turun lewat pos komando juga. Setelah diberi arahan bahwa kami harus jalan lurus terus dan ngikutin jalan yang banyak dilalui, kami pun berangkat. Baru beberapa meter dari pos kami langsung berhenti dan berdiri melingkar lalu mulai berdoa. Kemudian kami melanjutkan perjalanan sore kami menuju salah satu gunung dari rangkaian pegunungan sunda purba.

    Seperti gue bilang di awal, ini bener-bener perjalanan hati. Karena jujur aja dalam diri gue sendiri bener-bener ruwet banget. Segala pikiran berkecamuk di hati ini. Gue gak tau apa yang ada di diri gue hingga gue berani memutuskan untuk pergi mendaki gunung lagi—sejujurnya gue hanya bilang bahwa gue akan ke bandung. Dan gue merasa bertanggung jawab untuk kembali lagi ke bogor dengan selamat. Dan sebenernya, gue masih berfikiran bahwa hey it’s not the destination, but the journey. Gue awalnya gak terlalu mikir apa-apa untuk menggapai puncak burangrang, yang penting gue jalan aja karena untuk berada di burangrang aja gue udah merasa bersyukur masih diberi keberanian dan kekuatan untuk melangkah. Dan keinginan untuk mencapai puncak justru timbul ketika gue berada dalam perjalanan.

    Kami terus berjalan mengikuti satu-satunya jalan yang ada dan banyak dilalui orang. Gue tau kenapa ini jalan satu-satunya, soalnya kanan kiri jurang karena ini adalah punggungan. Sepanjang jalan gue gak berhenti-hentinya berzikir karena medannya burangrang luar biasa menguji kesabaran gue. Medan yang kami lalui licin, becek dengan kemiringan yang hampir 700 – 900 . luar biasa banget buat gue karena gue harus mencurahkan tenaga gue untuk memanjat. Setelah dua jam perjalanan yang membuat badan basah karena terkena embun dan keringat, kami memutuskan untuk membangun tenda di pos—entahlah gue gak tau namanya.

    Waktu sudah menunjukkan pukul lima dan hari mulai berganti malam, namun kesabaran kami masih diuji dengan tenda yang luar biasa. Luar biasa dengan arti negative tapi. Yah salah kami juga s emang gak ngecek gimana kondisi tenda hasil minjem ke temennya mile. Nih spesifikasinya : tenda c*lem*n, flysheet l*fuma, frame udah patah-patah untung pasaknya gak ilang juga. Haha aisyah masak, sedangkan gue dan anwar pasang tenda itu. Setelah diakalin akhirnya tuh tenda berdiri dan bisa digunakan. Yey!

    Menu makan malam kami hari itu adalah nasi, mie rebus, keripik temped an telur goreng. Kalau laper dan dingin apa aja dimakan. Tapi gue gak bisa makan nasi banyak-banyak kalau lagi ngecamp gak tau deh kenapa. Makan dikit yang penting perut gue keisi dan nambah tenaga gue. Beres makan malem romantic bertiga.. dingin menyergap dan gue mager. Hahah akhirnya gue masuk sleeping bag dan tidur meskipun aisyah anwar bawel nyuruh ngobrol, maaf saya capek daripada ngelantur mending saya siapin tenaga lagi (gue menyerah ketika mencoba keluar tenda dan ngobrol sebentar tapi gara-gara cacing gue masuk lagi akhirnya karena sunyi gue ketiduran). Haha tapi gue tetap mendengar aisyah dan anwar yang lagi ngobrol dan bikin kopi. Ingin gabung tapi apa daya hasrat memejamkan mata besar sekaleeee haha

    Esok paginya (17/04), gue bangun jam 4 pagi tapi masih pada tidur yaudah gue jadi diem dan ketiduran lagi sampai akhirnya aisyah bangun dan membangunkan gue. gue pun bangun, melipat sleeping bag dan segera keluar untuk menghirup udara segar. Luar biasa sekali. Tanpa buang waktu kita masak dan menu sarapan pagi ini adalah nasi, sosis goreng, sarden dan keripik tempe lagi. Ternyata kami sangat lapar. Beres-beres lalu packing lagi untuk melanjutkan perjalanan karena target kami jam 1 siang udah harus di pos komando lagi.

    Medan yang kami lalui masih sama seperti kemarin. Percayalah bahwa setiap ada turunan pasti ada tanjakan.. karena begitulah medan burangrang yang agak memutar. Namun medan hari ini agak membuat jantung deg-degan dan kita dituntut untuk terus berhati-hati dan menjaga konsentrasi karena kanan kiri sudah jurang yang kami gak tau seberapa dalamnya. Untungnya hari itu matahari gak nyumput dibalik awan jadi kami bisa bener-bener ngeliat pemandangan pegunungan sunda purba yang luar biasa indah.

    Setelah puncak bayangan yang terakhir, medan menurun dan pemandangan disebelah kanan luarbiasa indah. Kita bisa ngeliat hutan dan kota bandung. Tapi kita harus tetep hati-hati jangan sampai terlena karena disamping kanan kita jurang yang dibawahnya ada hutan. Kami diam sebentar menikmati keindahan itu lalu mulai perjalanan lagi yang agak menanjak memipir punggungan. Jalannya bener-bener setapak yang Cuma bisa dilalui satu orang bergantian. Kita juga jarus tetap waspada karena sebelah kanan kiri masih jurang dan ada beberapa bagian longsor.

    Dan dari kejauhan sudah terlihat ada bagian dimana kita harus manjat karena medannya agak curam. Gue agak sedikit goyah disitu. Gue tiba-tiba berhenti dan lepas carriel gue lalu diam Cuma ngeliatin anwar yang sudah terlebih dahulu samapi diatas dan aisyah yang lagi manjat. Gue kalut banget, gue takut gue gak bisa, gue takut ini, gue takut itu. Ah segala macem pikiran negative di otak gue. parah. Hingga akhirnya gue mensugestikan diri gue sendiri bahwa gue harus bisa, gue pasti bisa, gue gak akan tau kalau gue gak pernah nyoba. Akhirnya karena disemangatin juga, gue make tas gue lagi lalu sambil zikir terus jalan lewatin longsran yang bikin jantung gue deg-degan. Setelah gue sampai di tempat dimana gue harus manjat ternyata medannya tanah batu dan ada pijakan-pijakannya, dengan keyakinan, bantuan, tali tambang dan berdoa, gue berhasil manjat. Serius gue deg-degan banget dan akhirnya keril gue tinggalin dibawah pas manjat. Lanjut lagi perjalanan udah mulai stabil naik terus tapi agak datar. Makin lama, tugu triangulasi semakin jelas terlihat dan anwar izin untuk bergerak duluan kesana. Anwar terus nanjak dan nanjak akhirnya dia teriak di puncak sementara gue dan aisyah masih terus berjalan dan foto pemandangan.

    9.45 am. Gue tiba di puncak burangrang. Alhamdulillah. Perjuangan naik terbayar dengan keindahan alam ciptaan Allah ini. Kami bertiga saling bersalaman dan mengucapkan selamat. Dan, fyi di puncak ada signal, gue sempet bales sms temen-temen gue soalnya. Gue serius loh doain anak b 78 menang handball pas di puncak. Gue bikin videonya tau. Terus kami foto-foto bertiga berbagai gaya. Dan moment anwar yang minta ‘hadiah’ulang tahun gak mau lah dilewatin sama gue dan aisyah. Hahaha

    bagi kita bertiga mungkin ini perjalanan pertama kita jalan bertiga. Haha ngerti kan? Sebelum naik kita udah sepakat sama-sama tau kebiasaan buruk kita kalau lagi naik dan harus saling mengerti ego masing-masing. Tapi dengan kesepakatan gitu buat gue malah jadi tau dan coba unutk ngontrol ego gue sendiri, gue jadi lebih coba mengerti aja kebiasaan dan sifat asli mereka. Gue jadi agak santai dan coba ngontrol suasana lebih adem.

    Perjalanan ini mungkin kecil buat lo, tapi gak buat gue. gue masih dapat pelajaran untuk kesabaran dan ngendaliin emosi. Tapi ini lebih pada kepuasan bathin menurut gue. Gue gak mau jadi orang yang sompral dan sombong karena saat di alam gue ngerasa gue itu kecil banget. Gak ada apa-apanya. Semua ini milik Allah swt. Dan justru disaat itulah gue sering berzikir mengingat Allah dan gue menyadari keangkuhan gue selama ini. Hati gue semakin terisi bahwa Allah swt memang maha kuasa dan maha besar. Dia bisa melakukan apa saja pada kita, karena Allah maha berkehendak. Buat gue, inilah salah satu cara dari Allah untuk menyadarkan saya agaringet akan kekhilafan saya selama ini. Terimakasih ya Allah masih membukakan hati nurani ini..

    Bogor, 23 april 2011

    6.12 pm @ mi room

    rachmania

    Continue Reading
    ehem ehem oke ini dia dear deara 6, voting and comment please. sorry yah kalau ceritanya ada yang gak berkenan :)
    ***

    ...

    “serius lo kun?”

    “gak. gue akuarius”

    Langsung deh s Rei pengen ngegetok s Kunkun yang sumpah garing banget tapi baik mau ngasih saran segala meskipun rada norak bin ajaib. Masalahnya dea gak kaya naura yang amit-amit nurut banget sama s Kunkun. Kunkun kasih apa aja juga s naura mau meskipun yang terjadi adalah naura yang mutusin Kunkun gara-gara Kunkun nginjek buntut hewan peliharaanya naura. Yaampun sepele -.-

    Si Rei bingung ini edelweiss mau diapain dia juga gak ngerti yaudah akhirnya itu dia simpen didalam dompetnya aja, disamping foto dia dan Deara yang lagi berdua tersenyum di depan kamera. Deara Destiane..pacarnya—was.

    Dan yang ingin Rei lakukan adalah bertemu Deara setelah kemarin gagal karena Dearanya gak ada dirumah. sekarang mumpung masih pagi dan Deara pasti di kampus karena dia pasti ada kuliah pagi di hari selasa. Rei langsung menuju gedung psikologi.

    Keliling-keliling gedung psikologi dan dia belum ketemu sama Deara. Untung Rei liat temen sekelasnya Deara dan nanya dia dimana. Rei langsung menuju perpustakaan tempat Deara berada.

    Didalem perpus juga s Rei keliling nyariin Deara. Dan thanks God banget Deara ada diantara rak-rak besar itu dan nampaknya lagi serius nyari buku. Rambut panjangnya diikat ekor kuda dan tumben kacamata pilihan Rei juga nangkring di wajah bundar Deara. Gelang prusik pemberiannya juga masih tetap di pergelangan tangan kanan Deara. Rei lalu menghampirinya tanpa suara. Dengan cepat Rei membuat Deara sekarang menghadap kearahnya. Rei mengangkat wajah Deara dan langsung menyapu bibir Deara perlahan. Sepenuh perasaan. Segenap kerinduan.

    Deara langsung terdiam mendapat ciuman tak terduga itu. Dari Rei pula. Dia gak berkata apa-apa sampai Rei mulai ngomong duluan.

    “gue sayang lo de..”aku Rei tanpa ragu dan malu.

    Deara hendak pergi dari situ tanpa kata-kata. Bingung harus beraksi gimana. tapi Rei langsung narik pergelangan tangan Deara yang bisa ia jangkau. dar Deara gak mengharapkannya lagi kalau dilihat dari reaksinya begini,tiba-tiba dia inget sesuatu dari Kunkun “gue tau de lo masih marah. Tapi denger gue dulu bentar. Oke? Ada yang mau gue kasih ke lo”

    Deara gak jadi pergi akhirnya, dia tungguin s Rei mau ngasih apa tapi Deara sama sekali gak natap Rei. Deara takut ketauan sama Rei perasaan Deara yang sebenarnya.

    Rei mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya tadi. Sekuntum edel. Lalu dia menaruhnya di tangan kanan Deara, “simpen ini baik-baik. Mungkin kita gak bisa jadi seindah edelweiss ini tapi aku harap kamu kuat seperti edelweiss ini. Ini dari Kunkun, dia yang nyuruh aku untuk ngasih ke kamu. entah apa maksudnya tapi aku harap kamu ngehargain pemberian dia. Aku juga punya itu disini..”Rei menunjukkan dompetnya yang ada foto dia dan Deara.

    Deara Cuma bisa diam dan menunduk. Dia gak mau ketauan bahwa sekarang matanya merah udah berkaca-kaca.

    Melihat Deara gak bereaksi, Rei langsung bingung dan gak enak, akhirnya dia pun pamit dengan terpaksa meskipun masih ingin bersama Deara saat ini. “thanks banget de mau dengerin aku. Kamu hati-hati ya.. aku pergi dulu.”

    Deara diam menatap punggung Rei yang mulai menjauh. Dan kali ini dia gak bisa untuk gak nangis.

    ***

    thanks for reading :)

    Continue Reading

    heheh here's the new prolog

    ***

    “berani gak yas?”tantang Ezar sambil nyengir boyish yang kalau cewek-cewek liat pasti pada berisik banget. Dan ayas udah apal banget gimana reaksi cewek-cewek itu.

    Ayas langsung masang tampang sok berani ditantang manjat dinding begitu sama ezar, “ih beranilah. Huh. Ngeremehin banget sih zaaar”

    Ezar ketawa liat tampang ayas yang lucu banget sok berani padahal ezar tahu ayas agak phobia sama ketinggian. Lalu dia langsung siap-siap ambil figure eight dan disangkutkan di carmentelnya. Dia siap manjat, dan 5 detik berikutnya dia udah manjat aja kaya cicak di dinding.

    Ayas Cuma bisa diem liatin ezar yang sungguh luar biasa lincah padahal badan ezar kayanya jauh dari kata ceking meskipun badannya proposional dan bagus banget untuk ukuran cowok karena ezar seorang atlet sejati. Olahraga apa aja dia jabanin.

    10 menit berikutnya dia udah ngegantung padahal belum sampai roofnya. Ayas langsung nyamperin ezar, “huh gimana sih gayanya udah oke tapi udah belum sampai rooftop udah jatuh”

    “cape yas hehehe” sahut ezar sambil melepas harnest dan segala alat yang nyangkut di badannya, terus dia nawarin ayas, “nih mau coba?”

    “hmmmmmmm”

    Ezar langsung ketawa, “iya lain kali aja hahaha gue ngerti kok yas kalau lo takut.”

    “sialan lo zar. Huu gak lah. Gak hari ini lah. Kaki gue tadi kan keseleo gara-gara lo buru-buru ngajak ke lapangan. Huu tanggung jawab nih”ayas coba ngeles nyari alasan meskipun bener kaki dia keseleo dikit tadi pas turun tangga.

    “iya. Yaudah maaf ya yas..”ezar tersenyum lagi dan lagi. Terus ngerangkul ayas dengan friendly, “hmmm.. ntar deh gue janji kalau lo mau kemana-mana beli apa kalau emang gak bisa jalan, sms gue aja biar gue yang beliin”

    “bayarin juga sekalian”

    “itu sih maunya lo.”

    Ayas langsung ketawa, “ yah sekalian kali zar. Kalu mau nolong tuh ya jangan nanggung. Beliin sekalian bayarin juga kan lo nya juga jadi enak.”

    “boleh tapi ntar liburan lo ikut ke Gede.”

    “hah? Gede? Gunung?”

    Ezar manggut sekali.
    ***
    Continue Reading

    “...kalau lo ambil bunganya aja gak akan mati kok, asal jangan sama daun dan pohonnya..”

    “tetep aja itu juga gak baik lah,kun.”sahut Rei saat diskusi sama temen seperjalanannya tiap jalan jelajah alam. Si kuncoro alias Kunkun yang orang jawa tulen untungnya gak medhok. Orangnya agak selengean tapi asli baik hati banget.

    “yaelah Rei kalau lo gak mau yaudah ambil aja punya gue dirumah terus lo kasih deh ke pujaan hati lo itu.” Saran Kunkun sambil ngerangkul Rei dengan amat brotherly, “santai ajalah gak usah gak enak sama gue, gue ngerti kok perasaan lo sama pacar lo itu. Janji deh gue gak akan bilang kalau itu lo dapet dari gue.”

    “bukan itu masalahnya, bego. gue sih sabodo amat sama lo.”sahut Rei emosi. Kadang-kadang emang kesoktahuan si Kunkun ini emang nyebelin banget, “Dia milih pergi dari gue..”

    Ekspresi Kunkun bertambah nyebelin, “hah? Serius lo putus? Kapan? Sama s dea?”

    “iya. Ah ngapain juga harus gue curhatin ke lo.”

    “ye sapa tau gue punya solusi Rei. Sayang banget lo putus sama dia. Udah cantik, baik, it girl banget,”terus tiba-tiba s Kunkun nyengir iseng ngegodain Rei, “kalau gitu boleh dong s dea gue salip? Hahahahaha”

    “awas aja lo berani.” Ancam Rei.

    Kunkun langsung ketawa ngakak liat sobatnya yang sewot abis Cuma dibecandain gitu aja reaksinya beuh bener. Kunkun tau banget betapa s Rei sayang sama s dea. Sebab tiap mereka jalan sebenernya yang dibanggain Rei selalu Deara. Deara yang pinterlah, yang baiklah, pinter masak, blabala. Dan sekarang begitu mereka putus s Rei juga keliatan agak nelangsa gitu. Gak enak juga liatnya. Udah 2 minggu juga s Rei gak ikut kegiatan jelajah alam. Tumben bener.

    “iya Rei santai aja. Gue tau kok dia bakal balik lagi sama lo.”

    Rei langsung natap Kunkun, “sok tau lo. Tapi gue harap begitu.”

    ***

    Sesudah obrolan itu besoknya s Kunkun bawa sekuntum edelweiss trus dia kasih ke s Rei. Rei yang agak curiga nanya buat apa s Kunkun ngasih edelweiss ke dia. Rei ngeri aja kalau ternyata Kunkun menyimpang. Kunkun spontan ngamuk disangka gak normal padahal dia mau bantuin s Rei.

    “lo kasih deh ke si dea, terus lo bilang kek lo masih sayang dia.”saran kun kun.

    “norak banget kun”komentar Rei.

    “heh itu ampuh Rei. Kemaren cewek gue, gue kasih itu dia langsung mau balikan sama gue..”kata Kunkun meyakinkan dengan serius.

    “s naura s emang norak kun”

    Kunkun mulai geregetan juga s Rei dikasah saran kok ya malah ngeyel. Keras kepala banget deh nih orang satu, “yaudah terserah lo deh gimana caranya. Nih edel ambil aja buat lo. Fyi gue beli di lawu, gak ngambil langsung. Disana edel dijual bebas”

    “serius lo kun?”

    “gak. gue akuarius”

    Langsung deh s Rei pengen ngegetok s Kunkun yang sumpah garing banget tapi baik mau ngasih saran segala meskipun rada norak bin ajaib. Masalahnya dea gak kaya naura yang amit-amit nurut banget sama s Kunkun. Kunkun kasih apa aja juga s naura mau meskipun yang terjadi adalah naura yang mutusin Kunkun gara-gara Kunkun nginjek buntut hewan peliharaanya naura. Yaampun sepele -.-

    Si Rei bingung ini edelweiss mau diapain dia juga gak ngerti yaudah akhirnya itu dia simpen didalam dompetnya aja, disamping foto dia dan Deara yang lagi berdua tersenyum di depan kamera. Deara Destiane..pacarnya—was.



    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Profil

    Me

    Blog yang update sebulan sekali
    Email: contact@ceritaakit.com

    Follow Me

    • twitter
    • instagram
    • pinterest
    Blogger Perempuan

    recent posts

    Labels

    E E34 Life SEO SR TheOvertunes blog budidaya tanaman buku catper ceritaakit cerpen cova diy drama ekspedisi event exo finansial handmade hidroponik how to indonesia kdrama korean drama mikha angelo movie nepenthes nostalgia pertanian popular random review social media teknologi tips tips menulis twitter website writing x factor

    Blog Archive

    • ▼  2022 (6)
      • ▼  Desember 2022 (1)
        • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 Novem...
      • ►  September 2022 (2)
      • ►  Juli 2022 (1)
      • ►  April 2022 (1)
      • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  2021 (7)
      • ►  Desember 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (3)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  April 2021 (1)
      • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  2020 (6)
      • ►  Desember 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (1)
      • ►  Agustus 2020 (1)
      • ►  Juni 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (1)
    • ►  2019 (11)
      • ►  Desember 2019 (2)
      • ►  September 2019 (2)
      • ►  Agustus 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (2)
      • ►  Maret 2019 (1)
      • ►  Februari 2019 (1)
      • ►  Januari 2019 (2)
    • ►  2018 (9)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  November 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (2)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  Juni 2018 (1)
      • ►  Maret 2018 (1)
      • ►  Februari 2018 (1)
      • ►  Januari 2018 (1)
    • ►  2017 (3)
      • ►  November 2017 (3)
    • ►  2015 (5)
      • ►  Desember 2015 (4)
      • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  2014 (2)
      • ►  Juni 2014 (1)
      • ►  Januari 2014 (1)
    • ►  2013 (25)
      • ►  Desember 2013 (3)
      • ►  Oktober 2013 (1)
      • ►  Agustus 2013 (1)
      • ►  Juni 2013 (1)
      • ►  April 2013 (7)
      • ►  Maret 2013 (4)
      • ►  Februari 2013 (2)
      • ►  Januari 2013 (6)
    • ►  2012 (36)
      • ►  Desember 2012 (4)
      • ►  November 2012 (6)
      • ►  Agustus 2012 (2)
      • ►  Juli 2012 (2)
      • ►  Juni 2012 (2)
      • ►  Mei 2012 (2)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  Maret 2012 (2)
      • ►  Februari 2012 (3)
      • ►  Januari 2012 (10)
    • ►  2011 (60)
      • ►  Desember 2011 (2)
      • ►  November 2011 (2)
      • ►  Oktober 2011 (3)
      • ►  September 2011 (2)
      • ►  Agustus 2011 (2)
      • ►  Juli 2011 (11)
      • ►  Juni 2011 (7)
      • ►  Mei 2011 (6)
      • ►  April 2011 (4)
      • ►  Maret 2011 (2)
      • ►  Februari 2011 (5)
      • ►  Januari 2011 (14)
    • ►  2010 (11)
      • ►  Desember 2010 (2)
      • ►  November 2010 (4)
      • ►  September 2010 (1)
      • ►  Juli 2010 (1)
      • ►  Mei 2010 (1)
      • ►  April 2010 (1)
      • ►  Februari 2010 (1)
    • ►  2009 (7)
      • ►  Oktober 2009 (1)
      • ►  September 2009 (3)
      • ►  April 2009 (1)
      • ►  Februari 2009 (1)
      • ►  Januari 2009 (1)

    Popular Posts

    • Cara Beli Album K-pop di Ktown4u 2021
    • The SC
    • Living on Board: Open Trip Labuan Bajo 11-13 November 2022
    facebook Twitter pinterest instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top